26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

80 Persen Sekolah di Sumut Tak Gelar UNBK

Foto; DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) 2016 dengan sistem manual, pada hari pertama pelaksanaan UN di SMA Negeri 3 Medan, Senin (4/4). UN saat ini dimoratorium pemerintah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Target 80 persen sekolah di Indonesia melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, tampaknya sulit tercapai. Sebab, di Sumut saja jumlah sekolah yang tak menggelar UNBK tahun ini terbilang tinggi, mencapai sekitar 80 persen.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, jumlah keseluruhan sekolah yang menyelenggarakan Ujian Nasional (UN), baik itu Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) maupun Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) tahun 2017 sebanyak 6.440 dengan peserta 509.844 siswa. Jumlah sekolah ini meliputi tingkat pendidikan SMP dan SMA/SMK sederajat. Sedangkan sekolah yang menggelar UNBK cuma 1.502 dengan jumlah siswa 188.524. Sementara, jumlah sekolah yang tak ikut UNBK sebanyak 4.338 dengan jumlah peserta 321.320 siswa.

Dari 4.338 sekolah yang tak menggelar UNBK, Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang yang paling tak siap menggelar UNBK. Terbukti,  dari 33 kabupaten/kota di Sumut, Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang terbanyak sekolah yang tak menggelar UNBK. Untuk Kota Medan, terdapat 572 sekolah dengan jumlah peserta 45.756 siswa, dari total 920 sekolah dengan peserta 91.332 siswa.

Dari 572 sekolah di Medan yang tak menggelar UNBK, rianciannya 348 SMP, 5 SMPT, 7 SMPLB, 79 MTs, dan 20 Paket B. Selanjutnya, 63 SMA, 22 MA, 5 SMALB, 21 Paket C dan 2 SMK. Sementara, untuk Kabupaten Deliserdang, 608 sekolah yang tak menggelar UNBK itu meliputi 227 SMP, 6 SMPT, 3 SMPLB, 140 MTs, dan 10 Paket B. Kemudian, 92 SMA, 32 MA, 2 SMTK, 14 Paket C, dan 82 SMK.

Kepala Disdik Sumut, Arsyad Lubis mengakui, masih banyak sekolah yang menyelenggarakan UN secara manual. Padahal, kata dia, pihaknya telah mendorong sekolah untuk melaksanakan UNBK. Selain itu, menjalin kerja sama dengan 9 perguruan tinggi negeri dan swasta di Sumut sebagai tempat penyelenggara UNBK.

Dengan UNBK, sambung Arsyad, dapat meningkatkan integritas pendidikan di Sumut karena meminimalisir adanya kebocoran soal dan temuan kunci jawaban. “Walau masih banyak sekolah yang tak UNBK, tetapi jumlah sekolah yang UNBK meningkatkan signifikan. Dari 99 sekolah tahun 2016 yang UNBK, tahun ini telah mencapai 1.502 sekolah,” ujar Arsyad, kemarin.

Foto; DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) 2016 dengan sistem manual, pada hari pertama pelaksanaan UN di SMA Negeri 3 Medan, Senin (4/4). UN saat ini dimoratorium pemerintah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Target 80 persen sekolah di Indonesia melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, tampaknya sulit tercapai. Sebab, di Sumut saja jumlah sekolah yang tak menggelar UNBK tahun ini terbilang tinggi, mencapai sekitar 80 persen.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, jumlah keseluruhan sekolah yang menyelenggarakan Ujian Nasional (UN), baik itu Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) maupun Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) tahun 2017 sebanyak 6.440 dengan peserta 509.844 siswa. Jumlah sekolah ini meliputi tingkat pendidikan SMP dan SMA/SMK sederajat. Sedangkan sekolah yang menggelar UNBK cuma 1.502 dengan jumlah siswa 188.524. Sementara, jumlah sekolah yang tak ikut UNBK sebanyak 4.338 dengan jumlah peserta 321.320 siswa.

Dari 4.338 sekolah yang tak menggelar UNBK, Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang yang paling tak siap menggelar UNBK. Terbukti,  dari 33 kabupaten/kota di Sumut, Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang terbanyak sekolah yang tak menggelar UNBK. Untuk Kota Medan, terdapat 572 sekolah dengan jumlah peserta 45.756 siswa, dari total 920 sekolah dengan peserta 91.332 siswa.

Dari 572 sekolah di Medan yang tak menggelar UNBK, rianciannya 348 SMP, 5 SMPT, 7 SMPLB, 79 MTs, dan 20 Paket B. Selanjutnya, 63 SMA, 22 MA, 5 SMALB, 21 Paket C dan 2 SMK. Sementara, untuk Kabupaten Deliserdang, 608 sekolah yang tak menggelar UNBK itu meliputi 227 SMP, 6 SMPT, 3 SMPLB, 140 MTs, dan 10 Paket B. Kemudian, 92 SMA, 32 MA, 2 SMTK, 14 Paket C, dan 82 SMK.

Kepala Disdik Sumut, Arsyad Lubis mengakui, masih banyak sekolah yang menyelenggarakan UN secara manual. Padahal, kata dia, pihaknya telah mendorong sekolah untuk melaksanakan UNBK. Selain itu, menjalin kerja sama dengan 9 perguruan tinggi negeri dan swasta di Sumut sebagai tempat penyelenggara UNBK.

Dengan UNBK, sambung Arsyad, dapat meningkatkan integritas pendidikan di Sumut karena meminimalisir adanya kebocoran soal dan temuan kunci jawaban. “Walau masih banyak sekolah yang tak UNBK, tetapi jumlah sekolah yang UNBK meningkatkan signifikan. Dari 99 sekolah tahun 2016 yang UNBK, tahun ini telah mencapai 1.502 sekolah,” ujar Arsyad, kemarin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/