Sementara, Kepala Kantor SAR Medan Budiawan mengatakan, Basarnas kembali memperpanjang masa pencarian dan evakuasi KM Sinar Bangun. Penambahan waktu pencarian korban dilakukan sejak kemarin hingga Sabtu (30/6) besok. “Ini proses perpanjangan yang kedua. Ini pencarian hari ke-11. Operasi perpanjangan dilakukan sore kemarin pukul 18.00 WIB dari Kepala Basarnas, Muhammad Syaugi menyatakan perpanjangan yang kedua dari tanggal 28 hingga 30 Juni,” ungkap Budiawan.
Menurutnya, upaya pencarian kemarin sempat mengalami kendala kondisi cuaca buruk. Saat dimulai pencarian sekitar Pukul 06.00 WIB. “Jadi kami bergerak pukul 08.00 menggunakan alat ROV, dan menggunakan pukat harimau. Ada dua kapal KMP Sumut I, dan KMP Sumut II untuk memakai pukat harimau di dua target yang kita temukan kemarin,” jelasnya.
Pukat Harimau itu, didatangkan langsung dari Kota Sibolga dan Belawan. Nanti titik yang diduga bangkai kapal tersebut, akan ditarik menggunakan pukat harimau, dibantu dengan kapal besar untuk proses penarikannya dengan kondisi kedalaman mencapai 490 meter. “Kita berusaha segala cara sudah dilakukan, di permukaan air juga menggunakan perahu karet untuk penyisiran. Kita harapkan saja mudah-mudahan maksimal alat ini ROV dan pukat harimau,” kata Budiawan.
Sementara, Kepala Kantor SAR Medan Budiawan mengatakan, Basarnas kembali memperpanjang masa pencarian dan evakuasi KM Sinar Bangun. Penambahan waktu pencarian korban dilakukan sejak kemarin hingga Sabtu (30/6) besok. “Ini proses perpanjangan yang kedua. Ini pencarian hari ke-11. Operasi perpanjangan dilakukan sore kemarin pukul 18.00 WIB dari Kepala Basarnas, Muhammad Syaugi menyatakan perpanjangan yang kedua dari tanggal 28 hingga 30 Juni,” ungkap Budiawan.
Menurutnya, upaya pencarian kemarin sempat mengalami kendala kondisi cuaca buruk. Saat dimulai pencarian sekitar Pukul 06.00 WIB. “Jadi kami bergerak pukul 08.00 menggunakan alat ROV, dan menggunakan pukat harimau. Ada dua kapal KMP Sumut I, dan KMP Sumut II untuk memakai pukat harimau di dua target yang kita temukan kemarin,” jelasnya.
Pukat Harimau itu, didatangkan langsung dari Kota Sibolga dan Belawan. Nanti titik yang diduga bangkai kapal tersebut, akan ditarik menggunakan pukat harimau, dibantu dengan kapal besar untuk proses penarikannya dengan kondisi kedalaman mencapai 490 meter. “Kita berusaha segala cara sudah dilakukan, di permukaan air juga menggunakan perahu karet untuk penyisiran. Kita harapkan saja mudah-mudahan maksimal alat ini ROV dan pukat harimau,” kata Budiawan.