26.7 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Momen Idul Adha, Gubernur Edy Rahmayadi Ajak Masyarakat Teladani Keikhlasan Nabi Ibrahim

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera (Sumut) Edy Rahmayadi mengajak umat muslim untuk meneladani dan menghayati suatu peristiwa besar yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS, yakni harus ikhlas merelakan apapun yang paling berharga dalam hidupnya untuk dikurbankan

“Idul Adha ini adalah momen kita kembali mengingat dan meneladani kisah Nabi Ibrahim, tentang ketaatannya kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim rela mengurbankan anaknya atas perintah Allah. Itulah teladan yang bisa kita petik dari Hari Raya Kurban ini,” kata Gubernur Edy Rahmayadi usai melaksanakan Salat Idul Adha 1444 H bersama ribuan warga Kota Medan dan sekitarnya di Lapangan Sepak Bola Mabar, Jalan Mangaan, Medan Deli, Kamis (29/6/2023).

Tampak hadir Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief S Trinugroho, Forkopimda Sumut, para tokoh agama dan masyarakat, Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas Sitorus dan sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sumut lainnya.

Menurut Gubernur Edy Rahmayadi yang hadir bersama Ketua PKK Sumut Nawal Lubis, keteladanan di masa sekarang yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah bisa berbagi sesuatu yang dicintai di jalan Allah, terutama orang-orang mukmin yang ekonomi mampu. Selain itu menanamkan nilai-nilai kepatuhan kepada Allah dan menjaga keharmonisan keluarga antara orang tua dan sebaliknya.

Sementara, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Syukri Albani Nasution dalam khutbahnya pada Salat Iduladha tersebut menyampaikan, hikmah yang bisa diambil dari perjalanan kehidupan Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail yakni sebuah pesan simbolik untuk taat kepada orang tua dalam berbagai hal, selama tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada. Misalnya, membantu dengan ikhlas, menyayangi dan menghormati orangtua.

“Idul Adha juga menjadi sebuah peristiwa penting untuk memaknai bagaimana Nabi Ismail patuh dan mendengarkan setiap perkataan Nabi Ibrahim, selaku orangtuanya,” jelasnya

Menurutnya, jika ditarik dalam konteks kekinian umat muslim dituntut untuk membentuk keluarga yang memiliki akidah dan kadar keimanan yang kuat, serta tidak tergoda akan kehidupan duniawi.
“Kita bentuk dan bina keluarga kita dengan nilai-nilai ke Islaman, jadikan keluarga kita sakinah, mawaddah wa rohmah, yang penuh cinta dan kasih sayang, aqidah yang kuat, bersikap ikhlas, sabar dan taat kepada-Nya,” ajaknya

Sebelum meninggalkan lokasi Salat Idul Adha, Gubernur Edy Rahmayadi menyapa warga yang hadir dan menerima permintaan masyarakat untuk berswafoto. Selanjutnya rombongan menuju Masjid Al Jihad Medan, untuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban.(gus/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera (Sumut) Edy Rahmayadi mengajak umat muslim untuk meneladani dan menghayati suatu peristiwa besar yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS, yakni harus ikhlas merelakan apapun yang paling berharga dalam hidupnya untuk dikurbankan

“Idul Adha ini adalah momen kita kembali mengingat dan meneladani kisah Nabi Ibrahim, tentang ketaatannya kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim rela mengurbankan anaknya atas perintah Allah. Itulah teladan yang bisa kita petik dari Hari Raya Kurban ini,” kata Gubernur Edy Rahmayadi usai melaksanakan Salat Idul Adha 1444 H bersama ribuan warga Kota Medan dan sekitarnya di Lapangan Sepak Bola Mabar, Jalan Mangaan, Medan Deli, Kamis (29/6/2023).

Tampak hadir Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief S Trinugroho, Forkopimda Sumut, para tokoh agama dan masyarakat, Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas Sitorus dan sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sumut lainnya.

Menurut Gubernur Edy Rahmayadi yang hadir bersama Ketua PKK Sumut Nawal Lubis, keteladanan di masa sekarang yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah bisa berbagi sesuatu yang dicintai di jalan Allah, terutama orang-orang mukmin yang ekonomi mampu. Selain itu menanamkan nilai-nilai kepatuhan kepada Allah dan menjaga keharmonisan keluarga antara orang tua dan sebaliknya.

Sementara, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Syukri Albani Nasution dalam khutbahnya pada Salat Iduladha tersebut menyampaikan, hikmah yang bisa diambil dari perjalanan kehidupan Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail yakni sebuah pesan simbolik untuk taat kepada orang tua dalam berbagai hal, selama tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada. Misalnya, membantu dengan ikhlas, menyayangi dan menghormati orangtua.

“Idul Adha juga menjadi sebuah peristiwa penting untuk memaknai bagaimana Nabi Ismail patuh dan mendengarkan setiap perkataan Nabi Ibrahim, selaku orangtuanya,” jelasnya

Menurutnya, jika ditarik dalam konteks kekinian umat muslim dituntut untuk membentuk keluarga yang memiliki akidah dan kadar keimanan yang kuat, serta tidak tergoda akan kehidupan duniawi.
“Kita bentuk dan bina keluarga kita dengan nilai-nilai ke Islaman, jadikan keluarga kita sakinah, mawaddah wa rohmah, yang penuh cinta dan kasih sayang, aqidah yang kuat, bersikap ikhlas, sabar dan taat kepada-Nya,” ajaknya

Sebelum meninggalkan lokasi Salat Idul Adha, Gubernur Edy Rahmayadi menyapa warga yang hadir dan menerima permintaan masyarakat untuk berswafoto. Selanjutnya rombongan menuju Masjid Al Jihad Medan, untuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/