Katanya, kali ini dirinya diancam dengan pesan singkat. “Isi sms-nya, tajam-tajam kali berita bapak di koran. Saya tau di mana anak bapak sekolah, nanti saya perkosa dan saya buang,” ujar politisi PKS itu kepada wartawan di Press Room DPRD Medan, Jalan Maulana Lubis, Medan, Kamis (28/7).
Setelah itu, lanjut dia, ketika pulang mengisi pengajian dirinya dilempar batu oleh orang tak dikenal. Namun, ia mengatakan tidak terjadi apa-apa terhadap dirinya dan sepeda motornya. Rajuddin bercerita usai sesampai di rumah, ia menerima sebuah pesan.
“Hebat juga kau menjaga keseimbangan ya, kulempar batu besar tidak apa-apa tidak jatuh,” kata Rajuddin menjelaskan isi pesan singkat tersebut.
Tak hanya itu, Rabu (27/7) sekira pukul 11.04 WIB siang, pelaku kembali mengancam Rajuddin melalui telepon langsung dengan menggunakan nomor pribadi. Rajudin diminta untuk tidak mengurusi PPDB Medan. Kalau tetap mengkritisi, katanya, pelaku mengancamkan akan mengarungkan (menggonikan) Rajudin dan dibuang ke Bandar Baru.
“Jangan kau urus-urus PPDB itu, kau urus saja dirimu sendiri ya. Nanti kugonikan kau, kubuang ke Bandar Baru,” ujar Rajuddin menirukan penelepon gelap itu.
Setelah aksi ancaman itu, Rajudin langsung menghubungi Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto untuk melaporkan pengancaman yang dialaminya. Namun, telepon Mardiaz tidak aktif. (prn)