Perilaku tersangka sendiri mulai berubah sejak 3 tahun terakhir. Perubahan terlihat pada penampilan tersangka yang kerap mengenakan pakaian jubah dan sorban. Namun warga tidak curiga, karena tidak melihat tindakan aneh dari tersangka.
“Cuma kemarin itu, ada ledakan kuat dari arah rumah dia. Tepatnya dari lantai 2 rumahnya. Getarannya sampai buat dinding rumah saya bergetar. Namun tetap tidak ada pikiran jelek. Saat itu saya berfikir ban truc pecah, karena kan memang dekat dengan jalan raya,“ kata Siagian.
Tetangga lainnya, Niko Purba, mengaku tersangka memang tertutup dan kurang bergaul dengan warga sekitar. Namun orang tua dan saudara-saudara tersangka kerap bertegur-sapa bila berpapasan dengan warga sekitar.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Nur Fallah mengatakan, pihak kepolisian belum mengetahui motif pelaku membawa bom rakitan ke gereja. “Masih mempelajari motif tersangka. Memang ada kabel, tapi kita masih mau melakukan penyelidikan dulu,” kata dia.
Ada informasi, pelaku Ivan belajar merakit bom itu di Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Kampung Baru. “Masih kita selidiki dulu,” kata Fallah.
Tentang keterkaitan pelaku dengan ISIS, Fallah mengatakan, belum bisa dipastikan. Adapun barang bukti diduga bom yang dibawa pelaku, sudah diamankan oleh tim Jibom. “Jenisnya low,” kata dia.
Namun ia menyebutkan, tersangka telah mengakui kalau dirinya disuruh seseorang melakukan aksinya. Namun Ivan masih tutup mulut mengenai siapa seseorang tersebut. (ted)
Perilaku tersangka sendiri mulai berubah sejak 3 tahun terakhir. Perubahan terlihat pada penampilan tersangka yang kerap mengenakan pakaian jubah dan sorban. Namun warga tidak curiga, karena tidak melihat tindakan aneh dari tersangka.
“Cuma kemarin itu, ada ledakan kuat dari arah rumah dia. Tepatnya dari lantai 2 rumahnya. Getarannya sampai buat dinding rumah saya bergetar. Namun tetap tidak ada pikiran jelek. Saat itu saya berfikir ban truc pecah, karena kan memang dekat dengan jalan raya,“ kata Siagian.
Tetangga lainnya, Niko Purba, mengaku tersangka memang tertutup dan kurang bergaul dengan warga sekitar. Namun orang tua dan saudara-saudara tersangka kerap bertegur-sapa bila berpapasan dengan warga sekitar.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Nur Fallah mengatakan, pihak kepolisian belum mengetahui motif pelaku membawa bom rakitan ke gereja. “Masih mempelajari motif tersangka. Memang ada kabel, tapi kita masih mau melakukan penyelidikan dulu,” kata dia.
Ada informasi, pelaku Ivan belajar merakit bom itu di Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Kampung Baru. “Masih kita selidiki dulu,” kata Fallah.
Tentang keterkaitan pelaku dengan ISIS, Fallah mengatakan, belum bisa dipastikan. Adapun barang bukti diduga bom yang dibawa pelaku, sudah diamankan oleh tim Jibom. “Jenisnya low,” kata dia.
Namun ia menyebutkan, tersangka telah mengakui kalau dirinya disuruh seseorang melakukan aksinya. Namun Ivan masih tutup mulut mengenai siapa seseorang tersebut. (ted)