30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Dua Teman Kabur, Ivan Diduga Belajar Merakit Bom di Kampung Baru

Ivan Hasugian, pelaku percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik St Yosef Medan, Minggu (28/8/2016).
Ivan Hasugian, pelaku percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik St Yosef Medan, Minggu (28/8/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ivan Armadi Hasugian (18), pelaku percobaan bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Jalan Dr Mansyur, Medan, Minggu (28/8/2016), telah diamankan polisi. Namun dua orang temannya yang ikut ke gereja, berhasil kabur.

Polisi yang menggeledah ransel yang dibawa Ivan, hanya menemukan bom rakitan lainnya, kartu tanda penduduk (KTP), dan simbol-simbol yang berbau jaringan ISIS.

Polisi juga menyisir kediaman orangtua pelaku di Jalan Setia Budi, Gang Sehati Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang. Orangtuanya kaget melihat kedatangan polisi. Oleh polisi, seisi rumah diboyong untuk diperiksa.

Sementara hasil penggeledahan di kamar Ivan, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Antara lain detonator rakitan, trafo, pipa, semen, alumunium foil, baterai, paspor atas nama Ivan, kartu tanda siswa, kabel-kabel, pupuk urea dan buku-buku robotik.

Informasi diperoleh, pelaku Ivan telah melakukan percobaan terhadap bom pipa yang dirakitnya. Pada Jumat, 26 Agustus 2016 lalu sekitar pukul 21.00 WIB, dari kamarnya terdengar suara ledakan. Namun pihak keluarga dan tetangga tidak ada yang menduga bahwa itu adalah suara ledakan bom rakitan.

Ivan yang tamat tahun lalu dari SMAN 4 Medan, dan telah mendaftar ke sebuah perguruan tinggi, sejak dua tahun belakangan dinilai tampak berbeda. Disebut-sebut, Ivan sering berantam dengan abang kandungnya lantaran menolak dinasehati terkait aqidah.

Saat melakukan aksinya di gereja Katolik St Yosef, seorang jemaat, Ananta, menyebutkan, pelaku diketahui naik sepeda motor ke gereja. Saksi mata menyebutkan, dua teman pelaku berhasil kabur begitu kehebohan melanda jemaat atas perbuatan pelaku.

 

SUKA PAKAI SORBAN

Tetangga yang tinggal tepat di samping rumah orangtua Ivan di Jalan Setia Budi, mengaku tidak menyangka jika Ivan nekat melakukan hal tersebut. Namun, kata si tetangga yang bernama S Siagian itu, selama ini tersangka memang berbeda dengan orangtua dan 2 saudara kandungnya.

“Mereka tinggal di rumah itu sejak tahun 80-an. Sekarang yang tinggal di situ tinggal dia bersama ayah, ibu dan kakak perempuannya.Tersangka sangat tertutup dan tidak bergaul di lingkungan ini. Sehari-hari tersangka kebanyakan di rumah. Kalau keluar pun biasanya hanya ke masjid untuk salat. Teman-teman dia pun tidak pernah terlihat kumpul di rumah mereka,” kata Siagian.

Ivan Hasugian, pelaku percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik St Yosef Medan, Minggu (28/8/2016).
Ivan Hasugian, pelaku percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik St Yosef Medan, Minggu (28/8/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ivan Armadi Hasugian (18), pelaku percobaan bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Jalan Dr Mansyur, Medan, Minggu (28/8/2016), telah diamankan polisi. Namun dua orang temannya yang ikut ke gereja, berhasil kabur.

Polisi yang menggeledah ransel yang dibawa Ivan, hanya menemukan bom rakitan lainnya, kartu tanda penduduk (KTP), dan simbol-simbol yang berbau jaringan ISIS.

Polisi juga menyisir kediaman orangtua pelaku di Jalan Setia Budi, Gang Sehati Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang. Orangtuanya kaget melihat kedatangan polisi. Oleh polisi, seisi rumah diboyong untuk diperiksa.

Sementara hasil penggeledahan di kamar Ivan, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Antara lain detonator rakitan, trafo, pipa, semen, alumunium foil, baterai, paspor atas nama Ivan, kartu tanda siswa, kabel-kabel, pupuk urea dan buku-buku robotik.

Informasi diperoleh, pelaku Ivan telah melakukan percobaan terhadap bom pipa yang dirakitnya. Pada Jumat, 26 Agustus 2016 lalu sekitar pukul 21.00 WIB, dari kamarnya terdengar suara ledakan. Namun pihak keluarga dan tetangga tidak ada yang menduga bahwa itu adalah suara ledakan bom rakitan.

Ivan yang tamat tahun lalu dari SMAN 4 Medan, dan telah mendaftar ke sebuah perguruan tinggi, sejak dua tahun belakangan dinilai tampak berbeda. Disebut-sebut, Ivan sering berantam dengan abang kandungnya lantaran menolak dinasehati terkait aqidah.

Saat melakukan aksinya di gereja Katolik St Yosef, seorang jemaat, Ananta, menyebutkan, pelaku diketahui naik sepeda motor ke gereja. Saksi mata menyebutkan, dua teman pelaku berhasil kabur begitu kehebohan melanda jemaat atas perbuatan pelaku.

 

SUKA PAKAI SORBAN

Tetangga yang tinggal tepat di samping rumah orangtua Ivan di Jalan Setia Budi, mengaku tidak menyangka jika Ivan nekat melakukan hal tersebut. Namun, kata si tetangga yang bernama S Siagian itu, selama ini tersangka memang berbeda dengan orangtua dan 2 saudara kandungnya.

“Mereka tinggal di rumah itu sejak tahun 80-an. Sekarang yang tinggal di situ tinggal dia bersama ayah, ibu dan kakak perempuannya.Tersangka sangat tertutup dan tidak bergaul di lingkungan ini. Sehari-hari tersangka kebanyakan di rumah. Kalau keluar pun biasanya hanya ke masjid untuk salat. Teman-teman dia pun tidak pernah terlihat kumpul di rumah mereka,” kata Siagian.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/