30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Gadis yang Duduk di sebelah Ivan Syok & Histeris

Menurut Hendrik yang juga anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Demokrat, tindakan terbuka pelaku yang seolah tidak khawatir bisa mencelakai jemaat yang sedang beribadah di gereja itu sangat biadab, oleh karena itu polisi harus segera menindak pelaku sesuai hukum yang berlaku.

“Kita khawatir tindakan serupa bisa kembali terulang, bisa jadi akan ada anak-anak lainnya melakukan tindakan itu. Polisi harus menuntaskan itu. Pelaku harus dicecar untuk membuka kenapa itu dilakukannya,” kata dia.

Kepada masyarakat, Hendrik yang juga selaku Paroki di Gereja Katolik di Hayam Wuruk tersebut, mengimbau untuk segera memberi informasi bila menemukan ada warga yang bertindak tidak wajar, agar tidak terulang peristiwa yang sama. “Maka kepada polisi (Polresta Medan) kita harap gerak cepat, kita yakin sekali itu bisa dilakukan,”pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan, Farid Muda Harahap yang juga daang ke lokasi kejadian menyebutkan, jika kejadian itu tidak ada kaitan dengan SARA. Disebut Farid, kejadian itu perbuatan oknum. Untuk itu, Farid mengimbau kerukunan umat beragama di Kota Medan khusunya, tidak cedera dengan perbuatan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab itu. Dikatakan Farid untuk umat beragama, menghadapi persoalan ini degan hati yang jernih dan niat yang tulus.“Kerukunan Umat beragama di Sumut, masih menjadi Barometer. Untuk itu, mari kita jaga ini, “ ungkap Farid.

Pasca peristiwa teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Masyur Medan, di sejumlah instansi, baik Polri dan TNI mulai mengambil sikap. Kapolres Binjai AKBP M Rendra Salipu, ketika dihubungi melalui seluler, Minggu (28/8), mengatakan, saat ini Polres Binjai tetap akan mengantisipasi kejadian tersebut, khusus di Kota Binjai.

Dalam mengantisi pasi kejadian terror pengeboman tidak terulang kembali, kini Polres Binjai lakukan patrol di tempat-tempat ibadah.Dia juga mengimbau kepada Bhabin Kamtibmas di jajaran Polres Binjai terus lakukan koordinasi secara aktif dengan para tokoh agama diwilayah masing-masing.

“Untuk dapat memberikan informasi bila melihat atau ada hal-hal yang mencurigakan”pintanya.

Begitu juga, Dandim 0203 Langkat, Letkol Inf, Roy Hasen Jongguran Sinaga, terkait kejadian tersebut, dirinya mengintruksikan keseluruh jajaranya untuk lebih peka terhadap yang mencurigakan.

Dia juga mengatakan, saat personil terus melakukan pantau dilapangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan. Hal ini dilakukannya untuk pencegahan dini dan antisipasi dini.(ain/amr)

Menurut Hendrik yang juga anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Demokrat, tindakan terbuka pelaku yang seolah tidak khawatir bisa mencelakai jemaat yang sedang beribadah di gereja itu sangat biadab, oleh karena itu polisi harus segera menindak pelaku sesuai hukum yang berlaku.

“Kita khawatir tindakan serupa bisa kembali terulang, bisa jadi akan ada anak-anak lainnya melakukan tindakan itu. Polisi harus menuntaskan itu. Pelaku harus dicecar untuk membuka kenapa itu dilakukannya,” kata dia.

Kepada masyarakat, Hendrik yang juga selaku Paroki di Gereja Katolik di Hayam Wuruk tersebut, mengimbau untuk segera memberi informasi bila menemukan ada warga yang bertindak tidak wajar, agar tidak terulang peristiwa yang sama. “Maka kepada polisi (Polresta Medan) kita harap gerak cepat, kita yakin sekali itu bisa dilakukan,”pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan, Farid Muda Harahap yang juga daang ke lokasi kejadian menyebutkan, jika kejadian itu tidak ada kaitan dengan SARA. Disebut Farid, kejadian itu perbuatan oknum. Untuk itu, Farid mengimbau kerukunan umat beragama di Kota Medan khusunya, tidak cedera dengan perbuatan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab itu. Dikatakan Farid untuk umat beragama, menghadapi persoalan ini degan hati yang jernih dan niat yang tulus.“Kerukunan Umat beragama di Sumut, masih menjadi Barometer. Untuk itu, mari kita jaga ini, “ ungkap Farid.

Pasca peristiwa teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Masyur Medan, di sejumlah instansi, baik Polri dan TNI mulai mengambil sikap. Kapolres Binjai AKBP M Rendra Salipu, ketika dihubungi melalui seluler, Minggu (28/8), mengatakan, saat ini Polres Binjai tetap akan mengantisipasi kejadian tersebut, khusus di Kota Binjai.

Dalam mengantisi pasi kejadian terror pengeboman tidak terulang kembali, kini Polres Binjai lakukan patrol di tempat-tempat ibadah.Dia juga mengimbau kepada Bhabin Kamtibmas di jajaran Polres Binjai terus lakukan koordinasi secara aktif dengan para tokoh agama diwilayah masing-masing.

“Untuk dapat memberikan informasi bila melihat atau ada hal-hal yang mencurigakan”pintanya.

Begitu juga, Dandim 0203 Langkat, Letkol Inf, Roy Hasen Jongguran Sinaga, terkait kejadian tersebut, dirinya mengintruksikan keseluruh jajaranya untuk lebih peka terhadap yang mencurigakan.

Dia juga mengatakan, saat personil terus melakukan pantau dilapangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan. Hal ini dilakukannya untuk pencegahan dini dan antisipasi dini.(ain/amr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/