30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Pemusnahan Trenggiling Disoal

Pantauan Sumut Pos, puluhan massa tersebut datang menggunakan anguktan kota (Angkot) dan langsung mendatangi kantor Bea Cukai meminta data trenggiling yang dimusnahkan pihak Kejari Belawan. Pada saat puluhan massa ingin masuk ke dalam Kantor Bea Cukai, sempat terjadi aksi saling dorong antara massa dan petugas keamanan setempat.
Namun, tak lama berselang, pihak Bea Cukai mengizinkan beberapa perwakilan massa duduk bersama membicarakan tuntutan mereka.

Dalam pertemuan itu, pihak Bea Cukai mengaku, sudah menyerahkan sepenuhnya data tangkapan atau kasus penemuan trengiling kepada Kejari Belawan.

“Sesuai pernyatan Kabid Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Kanwil Sumut Imron, hasil tangkapan trenggiling sudah diserahkan seluruhnya kepada pihak Kejari Belawan sesuai BAP,” Kata Ketua PMMU Syaharuddin, kepada wartawan usai digelarnya pertemuan dengan Bea Cukai Belawan.

Kemudian, setelah mendapatkan jawaban dari pihak Bea Cukai, puluhan massa melanjutkan aksi demo ke Kantor Kejaksaan Negeri Belawan menuntut hal serupa. Pasalnya, saat pemusnahan dilakukan Kejari Belawan, warga menilai sebagian besar barang bukti telah dihilangkan pihak Kejari Belawan, karena saat pemusnahan barang bukti hanya sedikit daging trenggiling yang dimusnahkan. Bahkan, untuk kulit trenggiling sendiri, tidak terlihat sama sekali.  Sayangnya, tak ada satupun pihak Kejari Belawan yang bersedia memberikan keterangan
Terpisah, Pihak Direktorat Polisi Air Daerah Sumatera Utara (Ditpolairdasu) berhasil menggagalkan penyelundupan hewan trenggiling. Penyelundupan trenggiling melalui jalur laut tersebut berhasil digagalkan petugas Ditpolair saat melakukan patroli rutin, Rabu (28/9) sekitar Pukul 17.30 WIB.(mag-11)

sayangnya, tak ada satupun pihak Kejari Belawan yang bersedia memberikan keterangan prihal hilangnya daging dan kulit trenggiling seperti disuarakan pendemo. Sementara itu, Kasi Intel Kejari Belawan Dedi P Rajagukguk, yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan melaporkan tuntutan massa kepada atasannya, “Saya tidak berani memberikan komentar, karena tidak ada petunjuk dari atasan,” katanya.(mag-11)

Pantauan Sumut Pos, puluhan massa tersebut datang menggunakan anguktan kota (Angkot) dan langsung mendatangi kantor Bea Cukai meminta data trenggiling yang dimusnahkan pihak Kejari Belawan. Pada saat puluhan massa ingin masuk ke dalam Kantor Bea Cukai, sempat terjadi aksi saling dorong antara massa dan petugas keamanan setempat.
Namun, tak lama berselang, pihak Bea Cukai mengizinkan beberapa perwakilan massa duduk bersama membicarakan tuntutan mereka.

Dalam pertemuan itu, pihak Bea Cukai mengaku, sudah menyerahkan sepenuhnya data tangkapan atau kasus penemuan trengiling kepada Kejari Belawan.

“Sesuai pernyatan Kabid Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Kanwil Sumut Imron, hasil tangkapan trenggiling sudah diserahkan seluruhnya kepada pihak Kejari Belawan sesuai BAP,” Kata Ketua PMMU Syaharuddin, kepada wartawan usai digelarnya pertemuan dengan Bea Cukai Belawan.

Kemudian, setelah mendapatkan jawaban dari pihak Bea Cukai, puluhan massa melanjutkan aksi demo ke Kantor Kejaksaan Negeri Belawan menuntut hal serupa. Pasalnya, saat pemusnahan dilakukan Kejari Belawan, warga menilai sebagian besar barang bukti telah dihilangkan pihak Kejari Belawan, karena saat pemusnahan barang bukti hanya sedikit daging trenggiling yang dimusnahkan. Bahkan, untuk kulit trenggiling sendiri, tidak terlihat sama sekali.  Sayangnya, tak ada satupun pihak Kejari Belawan yang bersedia memberikan keterangan
Terpisah, Pihak Direktorat Polisi Air Daerah Sumatera Utara (Ditpolairdasu) berhasil menggagalkan penyelundupan hewan trenggiling. Penyelundupan trenggiling melalui jalur laut tersebut berhasil digagalkan petugas Ditpolair saat melakukan patroli rutin, Rabu (28/9) sekitar Pukul 17.30 WIB.(mag-11)

sayangnya, tak ada satupun pihak Kejari Belawan yang bersedia memberikan keterangan prihal hilangnya daging dan kulit trenggiling seperti disuarakan pendemo. Sementara itu, Kasi Intel Kejari Belawan Dedi P Rajagukguk, yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan melaporkan tuntutan massa kepada atasannya, “Saya tidak berani memberikan komentar, karena tidak ada petunjuk dari atasan,” katanya.(mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/