30 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Sales Sparepart Ditemukan Istri Tewas di Rumah

Foto: Zulianda/PM Polisi membawa jenazah korban
Foto: Zulianda/PM
Polisi membawa jenazah korban

PATUMBAK, SUMUTPOS.CO   – Warga Jalan Balai Desa, Pasar 12, Perumahan Pondok Nusantara, Desa Marindal II, Patumbak heboh. Senin (28/11) sekira pukul 12.00 WIB, seorang warga ditemukan membusuk di salah satu rumah Blok D.

Korban adalah Abdul Wahid (43). Saat ditemukan, rumah dalam posisi terkunci. Adalah Helena, istrinya yang mengungkap kematian pria etnis Thionghoa ini.

Kecurigaan Helena bermula ketika Abdul tidak menjawab ponselnya meski berulang kali dihubungi. Penasaran, perempuan ini memberanikan diri mendatangi rumah korban. Abdul dan Helena belakangan diketahui ternyata telah 3 bulan pisah ranjang.

Setibanya disana, korban tetap tidak menjawab walau berulang kali dipanggil. Merasa ada kejanggalan dan tercium aroma busuk dari dalam rumah, Helena memanggil warga sekitar.

Dibantu warga, pintu pun didobrak. Begitu terbuka, Helena seketika histeris melihat suaminya tergeletak di ruang tengah dengan kondisi membusuk. Untuk menenangkannya, Helena segera dibawa ke rumah tetangga. Seiring dengan itu, polisi ditelepon.

Berselang beberapa menit, personel Polsek Patumbak dan tim Inafis tiba. Usai memasang garis polisi, proses identifikasi serta olah TKP pun dilakukan. Berikutnya jenazah dievakuasi ke RS Bhayangkara.

Faimal Koto, Ketua RT setempat mengatakan Abdul menempati rumah itu sejak 2005 silam. Abdul dikenal sebagai pedagang pakaian anak-anak. Tapi karena bangkrut, sekarang terakhir korban bekerja sebagai sales spearpart mobil.

“Korban dan istrinya telah pisah ranjang sejak 3 bulan terakhir. Tapi istrinya rutin datang, setidaknya seminggu sekali. Sebelum pisah, pasangan itu kerap terdengar bertengkar,” ungkap Koto.

Abdul terakhir kali terlihat Adi, tetangga belakang rumahnya pada Rabu malam saat Shalat Isya. Sementara menuru pengakuan Fahri, tetangga sebelah rumah korban mengaku tidak pernah mencium bau busuk sebelumnya.

“Gak ada tercium bau busuk selama dua hari belakangan ini. Mungkin karena kami jarang di rumah. Cuma begitu pintu rumahnya didobrak, bau busuk sangat menyengat dari dalam rumah korban,” ujarnya.

Kanit Reskrim saat ditemui di TKP mengatakan pihaknya masih mendalami penyebab kematian korban. Dalam pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Abdul. (cr-23/ras)

 

Foto: Zulianda/PM Polisi membawa jenazah korban
Foto: Zulianda/PM
Polisi membawa jenazah korban

PATUMBAK, SUMUTPOS.CO   – Warga Jalan Balai Desa, Pasar 12, Perumahan Pondok Nusantara, Desa Marindal II, Patumbak heboh. Senin (28/11) sekira pukul 12.00 WIB, seorang warga ditemukan membusuk di salah satu rumah Blok D.

Korban adalah Abdul Wahid (43). Saat ditemukan, rumah dalam posisi terkunci. Adalah Helena, istrinya yang mengungkap kematian pria etnis Thionghoa ini.

Kecurigaan Helena bermula ketika Abdul tidak menjawab ponselnya meski berulang kali dihubungi. Penasaran, perempuan ini memberanikan diri mendatangi rumah korban. Abdul dan Helena belakangan diketahui ternyata telah 3 bulan pisah ranjang.

Setibanya disana, korban tetap tidak menjawab walau berulang kali dipanggil. Merasa ada kejanggalan dan tercium aroma busuk dari dalam rumah, Helena memanggil warga sekitar.

Dibantu warga, pintu pun didobrak. Begitu terbuka, Helena seketika histeris melihat suaminya tergeletak di ruang tengah dengan kondisi membusuk. Untuk menenangkannya, Helena segera dibawa ke rumah tetangga. Seiring dengan itu, polisi ditelepon.

Berselang beberapa menit, personel Polsek Patumbak dan tim Inafis tiba. Usai memasang garis polisi, proses identifikasi serta olah TKP pun dilakukan. Berikutnya jenazah dievakuasi ke RS Bhayangkara.

Faimal Koto, Ketua RT setempat mengatakan Abdul menempati rumah itu sejak 2005 silam. Abdul dikenal sebagai pedagang pakaian anak-anak. Tapi karena bangkrut, sekarang terakhir korban bekerja sebagai sales spearpart mobil.

“Korban dan istrinya telah pisah ranjang sejak 3 bulan terakhir. Tapi istrinya rutin datang, setidaknya seminggu sekali. Sebelum pisah, pasangan itu kerap terdengar bertengkar,” ungkap Koto.

Abdul terakhir kali terlihat Adi, tetangga belakang rumahnya pada Rabu malam saat Shalat Isya. Sementara menuru pengakuan Fahri, tetangga sebelah rumah korban mengaku tidak pernah mencium bau busuk sebelumnya.

“Gak ada tercium bau busuk selama dua hari belakangan ini. Mungkin karena kami jarang di rumah. Cuma begitu pintu rumahnya didobrak, bau busuk sangat menyengat dari dalam rumah korban,” ujarnya.

Kanit Reskrim saat ditemui di TKP mengatakan pihaknya masih mendalami penyebab kematian korban. Dalam pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Abdul. (cr-23/ras)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/