28 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Reklamasi Belawan Tak Seperti Jakarta

“Kalau menurut saya, alur baru untuk masyarakat nelayan jalannya jadi tambah jauh. Tapi bukan mengganggu secara keseluruhan keberlangsungan para nelayan kita,” katanya.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan itu menambahkan, berbeda kepentingan antara reklamasi di Jakarta dengan Belawan. Masyarakat ia imbau tidak mudah terprovokasi atas penggiringan opini dimaksud.

“Jadi itu untuk menambah kawasan pelabuhan. Sebetulnya secara keseluruhan, keterlambatan kapal yang kerap terjadi di Belawan salah satunya karena daya tampung dan kapasitas peti kemas di sana sudah tidak mampu terpenuhi lagi. Makanya melalui reklamasi tersebut perkembangan Pelabuhan Belawan semakin meningkat dan baik lagi,” katanya.

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution sebelumnya memastikan bahwa proyek reklamasi Pelabuhan Belawan tidak akan mengganggu aktivitas warga sekitar terutama kalangan nelayan. “Saya sudah mendengar banyak informasi terkait proyek reklamasi Belawan ini, bahkan data-data pendukung terhadap pekerjaan itu sudah saya ketahui. Dari semua data dan informasi itu kami memastikan tidak akan mengganggu aktivitas nelayan kita,” katanya.

Dijelaskan Akhyar, rencana reklamasi Belawan ini sudah lama digagas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I. Dimana ingin mengembangkan dermaga di kawasan Belawan Internasional Container Terminal (BICT). “Untuk pengembangan dermaganya akan dikerjakan Kementerian Perhubungan. Sementara pengembangan peti kemas akan ditangani PT Pelindo,” katanya.

Bahkan, lanjut Akhyar, masalah jalur yang dipersoalkan dapat mengganggu aktivitas nelayan, tidaklah ada hambatan. Jalur bagi nelayan melaut tetap tersedia meski proyek reklamasi dilakukan.”Menurut analisis tim yang mengerjakan (reklamasi) itu, jalur bagi nelayan melaut tidak ada terkendala. Memang jarak tempuhnya itu 300 meter lebih jauh dari sebelumnya, namun tidak mengganggu aktivitas nelayan,” katanya. (prn/ila)

“Kalau menurut saya, alur baru untuk masyarakat nelayan jalannya jadi tambah jauh. Tapi bukan mengganggu secara keseluruhan keberlangsungan para nelayan kita,” katanya.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan itu menambahkan, berbeda kepentingan antara reklamasi di Jakarta dengan Belawan. Masyarakat ia imbau tidak mudah terprovokasi atas penggiringan opini dimaksud.

“Jadi itu untuk menambah kawasan pelabuhan. Sebetulnya secara keseluruhan, keterlambatan kapal yang kerap terjadi di Belawan salah satunya karena daya tampung dan kapasitas peti kemas di sana sudah tidak mampu terpenuhi lagi. Makanya melalui reklamasi tersebut perkembangan Pelabuhan Belawan semakin meningkat dan baik lagi,” katanya.

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution sebelumnya memastikan bahwa proyek reklamasi Pelabuhan Belawan tidak akan mengganggu aktivitas warga sekitar terutama kalangan nelayan. “Saya sudah mendengar banyak informasi terkait proyek reklamasi Belawan ini, bahkan data-data pendukung terhadap pekerjaan itu sudah saya ketahui. Dari semua data dan informasi itu kami memastikan tidak akan mengganggu aktivitas nelayan kita,” katanya.

Dijelaskan Akhyar, rencana reklamasi Belawan ini sudah lama digagas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I. Dimana ingin mengembangkan dermaga di kawasan Belawan Internasional Container Terminal (BICT). “Untuk pengembangan dermaganya akan dikerjakan Kementerian Perhubungan. Sementara pengembangan peti kemas akan ditangani PT Pelindo,” katanya.

Bahkan, lanjut Akhyar, masalah jalur yang dipersoalkan dapat mengganggu aktivitas nelayan, tidaklah ada hambatan. Jalur bagi nelayan melaut tetap tersedia meski proyek reklamasi dilakukan.”Menurut analisis tim yang mengerjakan (reklamasi) itu, jalur bagi nelayan melaut tidak ada terkendala. Memang jarak tempuhnya itu 300 meter lebih jauh dari sebelumnya, namun tidak mengganggu aktivitas nelayan,” katanya. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru