34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Reklamasi Belawan Tak Seperti Jakarta

Salah satu teluk di Belawan yang akan direklamasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Rencana reklamasi Pelabuhan Belawan diharapkan tidak digiring seperti isu reklamasi di DKI Jakarta. Dua mega proyek itu disebut berbeda secara grand desain dan hakekat pembangunannya. “Masyarakat harus memahami bahwa reklamasi di Pelabuhan Belawan itu sudah tertuang dalam rencana detail tata ruang (RDTR) Pemprovsu. Dimana rencana mengembangkan dermaga-dermaga yang ada di Sumut, termasuk Belawan dan Kualatanjung,” kata Anggota DPRD Medan M Nasir kepada Sumut Pos, Selasa (28/11).

Menurut legislator asal Medan Utara ini, wajar bila ada dampak yang dirasakan warga sekitar proyek reklamasi tersebut. Setiap pembangunan apa saja kata dia pasti ada dampak, tetapi tentu harus dilihat secara utuh bahwa dampak tersebut akan membawa perubahan lebih baik.

“Ya, kita akui proyek reklamasi itu ada dampak terhadap laju para nelayan tradisional. Tapi yang perlu menjadi catatan, kami sudah ingatkan PT Pelindo sebagai penggagas proyek, bahwa harus memberikan perhatian khusus kepada warga nelayan tradisional. Mereka ini harus mendapat santunan tahunan dari keberuntungan PT Pelindo melalui program CSR-nya. Tidak sekadar diberikan santunan, juga mereka dilatih dan diberi keahlian agar bisa mendapat income tambahan,” papanya.

Politisi PKS ini menambahkan, proyek reklamasi tersebut juga untuk menjawab dunia investasi dan perkembangan transportasi laut yang sudah mendesak dilakukan. “Oleh karenanya supaya proyek ini berjalan imbang dan menarik, kami ingatkan kembali Pelindo memerhatikan kehidupan para nelayan tradisional di sana. Kepada kepling, lurah dan camat setempat juga harus proaktif mendata status kependudukan para nelayan kita di sana, agar keuntungan atas bisnis Pelindo bisa dirasakan oleh mereka,” katanya.

Menyinggung soal alur khusus atau baru untuk nelayan tradisional yang terganggu atas reklamasi tersebut, Nasir bilang sebenarnya hal itu tidak menggangu keberlangsungan para nelayan. “Alur seluas 50 meter itu justru diharapkan dapat dipenuhi oleh Pelindo. Saya sendiri sudah melihat grand desainnya. Alur khusus itu tetap ada meski jaraknya sedikit jauh dari alur sebelumnya. Lebih dari itu, inikan kepentingan BUMN dan pengembangan dunia investasi di Sumut,” katanya.

Legislator dapil Medan Utara lainnya, Surianto sependapat dengan M Nasir. Dia mengatakan proyek reklamasi bertujuan untuk pengembangan dermaga Pelabuhan Belawan. Menurut dia, anggaran untuk mendukung pembangunan tersebut dikucurkan dari pemerintah pusat melalui kementrian terkait.

Salah satu teluk di Belawan yang akan direklamasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Rencana reklamasi Pelabuhan Belawan diharapkan tidak digiring seperti isu reklamasi di DKI Jakarta. Dua mega proyek itu disebut berbeda secara grand desain dan hakekat pembangunannya. “Masyarakat harus memahami bahwa reklamasi di Pelabuhan Belawan itu sudah tertuang dalam rencana detail tata ruang (RDTR) Pemprovsu. Dimana rencana mengembangkan dermaga-dermaga yang ada di Sumut, termasuk Belawan dan Kualatanjung,” kata Anggota DPRD Medan M Nasir kepada Sumut Pos, Selasa (28/11).

Menurut legislator asal Medan Utara ini, wajar bila ada dampak yang dirasakan warga sekitar proyek reklamasi tersebut. Setiap pembangunan apa saja kata dia pasti ada dampak, tetapi tentu harus dilihat secara utuh bahwa dampak tersebut akan membawa perubahan lebih baik.

“Ya, kita akui proyek reklamasi itu ada dampak terhadap laju para nelayan tradisional. Tapi yang perlu menjadi catatan, kami sudah ingatkan PT Pelindo sebagai penggagas proyek, bahwa harus memberikan perhatian khusus kepada warga nelayan tradisional. Mereka ini harus mendapat santunan tahunan dari keberuntungan PT Pelindo melalui program CSR-nya. Tidak sekadar diberikan santunan, juga mereka dilatih dan diberi keahlian agar bisa mendapat income tambahan,” papanya.

Politisi PKS ini menambahkan, proyek reklamasi tersebut juga untuk menjawab dunia investasi dan perkembangan transportasi laut yang sudah mendesak dilakukan. “Oleh karenanya supaya proyek ini berjalan imbang dan menarik, kami ingatkan kembali Pelindo memerhatikan kehidupan para nelayan tradisional di sana. Kepada kepling, lurah dan camat setempat juga harus proaktif mendata status kependudukan para nelayan kita di sana, agar keuntungan atas bisnis Pelindo bisa dirasakan oleh mereka,” katanya.

Menyinggung soal alur khusus atau baru untuk nelayan tradisional yang terganggu atas reklamasi tersebut, Nasir bilang sebenarnya hal itu tidak menggangu keberlangsungan para nelayan. “Alur seluas 50 meter itu justru diharapkan dapat dipenuhi oleh Pelindo. Saya sendiri sudah melihat grand desainnya. Alur khusus itu tetap ada meski jaraknya sedikit jauh dari alur sebelumnya. Lebih dari itu, inikan kepentingan BUMN dan pengembangan dunia investasi di Sumut,” katanya.

Legislator dapil Medan Utara lainnya, Surianto sependapat dengan M Nasir. Dia mengatakan proyek reklamasi bertujuan untuk pengembangan dermaga Pelabuhan Belawan. Menurut dia, anggaran untuk mendukung pembangunan tersebut dikucurkan dari pemerintah pusat melalui kementrian terkait.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/