26.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Intensitas Hujan Tinggi Berpotensi Picu Bencana Alam, Hati-hati Saat Liburan

SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrem masih terjadi di Sumatera Utara (Sumut) dalam beberapa hari ke depan. Dikhawatirkan, kondisi ini akan menimbulkan bencana alam, seperti longsor ataupun banjir bandang. Untuk itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Hassanudin mengimbau masyarakat yang ingin bepergian pada libur Tahun Baru 2024, agar tetap berhati-hati.

“Jadi, Tuhan maha tahu, maka dunia perlu dikasih tahu. Sekarang kita tahu, curah hujan cukip tinggi. Ini anugerah. Oleh karena itu, kita perlu sikapi dengan rasa syukur. Cuma saya mengimbau masyarakat Sumut untuk tetap hati-hati,” kata Hassanudin kepada wartawan, Kamis (28/12).

Diketahui, intensitas hujan yang tinggi dalam kurun waktu satu bulan ini, sejumlah daerah di Sumut mengalami bencana alam seperti longsor dan banjir bandang, seperti yang terjadi di Kabupaten Humbahas, Simalungun, Tapanuli Utara, dan Mandailing Natal. “Ada laporan, beberapa titik ada terjadi bencana. Tanah longsor di Mandailing Natal, Tapanuli Utara. Alhamdulillah, sekarang sudah kita tangani bersama-sama, sesuai data yang ada serta kehidupan masyarakat sudah normal kembali,” ujar Hassanudin.

Pj Gubsu juga mengatakan, dalam antispasi dilakukan Pemprov Sumut juga melakukan pemantauan di lokasi-lokasi yang dinilai rawan bencana, bersama pemerintah kabupaten/kota, di masing-masing daerah. “Tetap kita antisipasi. Untuk itu, kita mengimbau masyarakat untuk hati-hati menyikapi hal tersebut (bencana alam),” imbaunya.

Tidak kalah penting, Hassanudin mengajak masyarakat untuk menjaga ekosistem lingkungan. “Dengan cara itu, setiap ada gejala itu perbuatan kita kita juga,” sebut mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Hassanudin mengingatkan dan mengimbau masyarakat yang menjalankan mudik dan liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), untuk tetap berhati-hati dan selalu waspada dengan kondisi cuaca hujan yang tinggi saat ini. “Masyarakat yang merayakan Natal dan tahun baru untuk waspada dan hati-hati dengan mengantisipasi menyikapai kondisi cuaca tersebut,” katanya.

Dia juga mengatakan, masyarakat yang melakukan mudik dan liburan Nataru ini, agar menghindari akses jalan yang dinilai rawan bencana alam. “Terus melawati rute-rute yang mau dilewati, apabila ada yang perlu dilaporkan, dilaporkan kepada kita. Ke petugas kita, kita akan membantu kelancaran dan kenyaman merayakan natal dan tahun baru,” tandasnya. Terpisah, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting meminta seluruh stakeholder untuk terus memantau kelancaran arus mudik natal dan tahun baru (Nataru). Mengingat, intensitas hujan yang tinggi di sebagian kawasan Sumatera Utara dan adanya beberapa titik rawan longsor dan banjir dikhawatirkan akan menggangu arus mudik nataru. “Saya meminta Pemprov melalui Dishub, BPBD, dan Polda Sumut serta lainnya untuk terus memantau dan siaga, mengingat intensitas hujan yang cukup tinggi. Jumlah pemudik yang semakin meningkat harus dibarengi dengan kesiapsiagaan semua aparat di lapangan,” ucap Baskami.

Dikatakan Baskami, tingkat kepadatan yang acap kali terjadi pada sejumlah jalur, seperti jalan nasional, Medan-Berastagi, jalan lintas Sumatera dan lainnya juga harus segera cepat terurai. “Ini harus betul-betul diperhatikan, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan dalam waktu yang lama yang bisa merugikan semua pihak,” ujarnya.

Tak hanya itu, Politisi PDI Perjuangan itu juga meminta agar para pemangku kepentingan untuk menjaga kelancaran jalur menuju tempat-tempat wisata. “Pada masa liburan, kerapkali tempat-tempat wisata kita mengalami kenaikan pengunjung. Maka hal itu juga harus kita antisipasi dengan baik,” katanya.

Baskami juga meminta masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan selama berkendara. “Berhati-hati dalam berkendara karena curah hujan sangat tinggi, jalanan licin dan mengaburkan pandangan. Harus selalu mengutamakan keselamatan,” tambahnya.

Baskami meminta seluruh pihak untuk terus melakukan pemantauan secara simultan, terkait daerah-daerah yang berpotensi mengalami bencana pada musim hujan. “Kita harus proaktif melakukan pendataan titik rawan/ kritis banjir, longsong, pohon tumbang, dan kebakaran, sehingga dapat dilakukan antisipasi sedini mungkin,” pungkasnya.

2 Ribu Gempa di Aceh & Sumut

Sementara, Balai Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I mencatat, sebanyak 2.000 gempa terjadi sepanjang tahun 2023 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) hingga Kamis, 28 Desember 2023. BBMKG Wilayah I menangkap kejadian gempa ini melalui sistem monitoring 24 jam dengan mengandalkan sebaran sensor gempa bumi di daratan Sumatera.

Seismologist BMKG Wilayah I, Muh Hanif Zarkasi mengatakan, kejadian gempa wilayah Sumut menjadi tanggung jawab Pusat Gempa Regional I. Ia menjelaskan, dari 2.000 kejadian gempa tersebut, sekitar 56 kejadian gempa dirasakan. “Hal ini menjadi suatu perhatian khusus bagi kami untuk lebih lagi memahami proses tektonik dan seismisitas di wilayah Aceh dan Sumut,” ujarnya, Kamis (28/12).

Ketua Tim Seismologist BMKG Wilayah I, Chichi Nurhafizah menjelaskan, aktivitas gempa yang dianalisis terjadi dari dua sumber utama, yaitu zona subduksi dan megathrust di Samudra Hindia serta patahan aktif Sumatera. “Zona aktif subduksi Sumatera dibentuk oleh pergerakan lempeng tektonik dari Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia dengan kecepatan 5-6Cm/tahun akibat densitas yang lebih besar. Penunjaman tersebut menyebabkan palung Samudra Hindia dan beberapa pulau di depan Sumatera serta patahan Sumatera yang cenderung bergerak menganan serta beberapa kejadian gempa dan tsunami,” jelasnya.

Patahan Sumatera sendiri, sambungnya, bergerak 1-2 cm/tahun, walaupun lebih kecil tapi efek kerusakannya lebih besar, karena dekat dengan pemukiman, seperti gempa Tarutung 2022 M6,2 dan Pidie Jaya di 2017 dengan M6,7. Terpisah, Kepala BBMKG Wilayah I, Hendro Nugroho menjabarkan, aktivitas gempa bumi secara statistik, yaitu gempa dengan magnitudo (M) 1-2 berjumlah 327 kejadian, M2-3 sebanyak 1.170 kejadian, M3-4 sebanyak 404 kejadian, M4-5 jumlah 83 kejaidan, M 5-6 jumlah 12 kejadian dan M>6 sebanyak 2 kejadian.

Selain itu, paparnya, total gempa kedalaman di bawah 50Km sebanyak 1.665 kejadian, 50-100Km sebanyak 150 kejadian, 100-250 km sebanyak 184 kejadian dan >250Km sebanyak 1 kejadian. “Dari sebaran gempa bumi dapat kita lihat beberapa klaster yang signifikan seperti di Lhoksumawe yang terjadi di awal Januari, di Singkil dengan M6,2, di sebelah tenggara Nias,” katanya.

Hendro juga menambahkan, klaster gempa tersebut patut diwaspadai dan dipelajari lebih lanjut. Secara tektonik, wilayah Aceh Tengah paling tinggi seismisitas yang dipengaruhi oleh aktivitas sesar geser Aceh Tengah dan Tripa yang sangat aktif.

Sedangkan di Sumut, wilayah Tarutung paling banyak terjadi gempa bumi yang dipengaruhi aktivitas dari sesar Toru. “Kami memiliki rencana besar untuk membuat suatu buku tentang sejarah gempa merusak di wilayah Sumut dengan analisis yang lengkap sebagai bagian dari pengabdian kami,” terangnya.

Koordinator geofisika BBMKG Wilayah I, Lewi Ristiyono mengungkapkan, historis gempa merusak di Wilayah PGR I paling fenomenal karena telah membangkitkan gempa Aceh-Andaman pada 2004 dengan M9,0 dan juga Nias pada 2005 dengan M8,5. Keduanya sangat merusak karena diikuti tsunami lebih dari 10 meter dan mengakibatkan ratusan ribu korban jiwa.

Dijelaskannya, 26 Desember 2004 menjadi momentum bagi rakyat Indonesia untuk menyadari bahwa hidup di wilayah yang sangat rawan gempa bumi. Oleh karena itu perlu kesadaran dan kerja sama untuk meminimalisir kerusakan yang akan datang. “Tidak hanya tsunami, gempa di darat juga harus kita waspadai seperti gempa terakhir di Tarutung pada 2022 yang membuat beberapa bangunan tinggi hancur. Selain itu, gempa Pidie Jaya 2017 dan Bener Meriah 2013 yang mengakibatkan longsor cukup luas serta tidak adanya persiapan serta langkah mitigasi mengakibatkan kerugian mencapai triliunan rupiah,” tegasnya.

Hendro Nugroho kemudian menutup dengan slogan ‘adaptif’, yang mana masyarakat harus beradaptasi dengan kejadian alam di tempat tinggalnya dan tahu cara menyelamatkan diri dengan langkah mitigasi yang tepat, maka gempa bukan lagi ancaman tetapi sebagai bagian dari kehidupan. “Masyarakat juga diimbau untuk tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG melalui aplikasi infoBMKG dan laman resmi, yaitu @infobmkgsumut,” tandasnya.

Penumpang KNIA Capai 22.410 Orang

Sementara, antuasias masyarakat melakukan liburan ke luar kota terbilang cukup tinggi. Ini terlihat dari meningkatnya jumlah penumpang di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserang. “Untuk pergerakan penumpang semasa Nataru ini, yang poskonya telah dibuka pada 18 Desember 2023, rata-rata calon penumpang mencapai 23 ribu orang atau tepatnya 22.410 orang,” kata Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura Aviasi (AVI) KNIA, Dedi Al Subur melalui Humas AVI KNIA, Yuliana Balqis kepada Sumut Pos di Medan, Kamis (28/12). Dijelaskannya, jumlah penumpang tertinggi, yakni pada Sabtu, 23 Desember 2023, sebanyak 28 ribu penumpang. Sedangkan untuk rute favorit, yakni KNO-Cengkareng. “Sejauh ini kami memberikan opsi untuk memudahkan calon penumpang memasuki boarding room dengan mengajak mereka mendownload aplikasi Travelin,” jelasnya.

Adapun untuk data per 27 Desember 2023, lanjut Balqis, sebanyak 21.837 penumpang datang dan pergi, baik domestik dan internasional. “Kedatangan sebanyak 11.940 penumpang dan keberangkatan sebanyak 9.897 penumpang, dengan dilayani sebanyak 166 penerbangan,” imbuhnya.

Hingga saat ini, sebut Balqis, kondisi KNIA masih aman dan terkendali, tidak ada kejadian menonjol. Jika pun ada hanya persoalan teknis yang masih bisa ditangani dengan baik oleh petugas. “Hal ini tidak terlepas berkat kerja sama semua pihak baik dari TNI/Polri, Avsec, tim Basarnas Otban serta seluruh instansi terkait dan stakeholder Bandara Internasional Kuala Namu,” tandasnya. (gus/map/dwi/adz)

SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrem masih terjadi di Sumatera Utara (Sumut) dalam beberapa hari ke depan. Dikhawatirkan, kondisi ini akan menimbulkan bencana alam, seperti longsor ataupun banjir bandang. Untuk itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Hassanudin mengimbau masyarakat yang ingin bepergian pada libur Tahun Baru 2024, agar tetap berhati-hati.

“Jadi, Tuhan maha tahu, maka dunia perlu dikasih tahu. Sekarang kita tahu, curah hujan cukip tinggi. Ini anugerah. Oleh karena itu, kita perlu sikapi dengan rasa syukur. Cuma saya mengimbau masyarakat Sumut untuk tetap hati-hati,” kata Hassanudin kepada wartawan, Kamis (28/12).

Diketahui, intensitas hujan yang tinggi dalam kurun waktu satu bulan ini, sejumlah daerah di Sumut mengalami bencana alam seperti longsor dan banjir bandang, seperti yang terjadi di Kabupaten Humbahas, Simalungun, Tapanuli Utara, dan Mandailing Natal. “Ada laporan, beberapa titik ada terjadi bencana. Tanah longsor di Mandailing Natal, Tapanuli Utara. Alhamdulillah, sekarang sudah kita tangani bersama-sama, sesuai data yang ada serta kehidupan masyarakat sudah normal kembali,” ujar Hassanudin.

Pj Gubsu juga mengatakan, dalam antispasi dilakukan Pemprov Sumut juga melakukan pemantauan di lokasi-lokasi yang dinilai rawan bencana, bersama pemerintah kabupaten/kota, di masing-masing daerah. “Tetap kita antisipasi. Untuk itu, kita mengimbau masyarakat untuk hati-hati menyikapi hal tersebut (bencana alam),” imbaunya.

Tidak kalah penting, Hassanudin mengajak masyarakat untuk menjaga ekosistem lingkungan. “Dengan cara itu, setiap ada gejala itu perbuatan kita kita juga,” sebut mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Hassanudin mengingatkan dan mengimbau masyarakat yang menjalankan mudik dan liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), untuk tetap berhati-hati dan selalu waspada dengan kondisi cuaca hujan yang tinggi saat ini. “Masyarakat yang merayakan Natal dan tahun baru untuk waspada dan hati-hati dengan mengantisipasi menyikapai kondisi cuaca tersebut,” katanya.

Dia juga mengatakan, masyarakat yang melakukan mudik dan liburan Nataru ini, agar menghindari akses jalan yang dinilai rawan bencana alam. “Terus melawati rute-rute yang mau dilewati, apabila ada yang perlu dilaporkan, dilaporkan kepada kita. Ke petugas kita, kita akan membantu kelancaran dan kenyaman merayakan natal dan tahun baru,” tandasnya. Terpisah, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting meminta seluruh stakeholder untuk terus memantau kelancaran arus mudik natal dan tahun baru (Nataru). Mengingat, intensitas hujan yang tinggi di sebagian kawasan Sumatera Utara dan adanya beberapa titik rawan longsor dan banjir dikhawatirkan akan menggangu arus mudik nataru. “Saya meminta Pemprov melalui Dishub, BPBD, dan Polda Sumut serta lainnya untuk terus memantau dan siaga, mengingat intensitas hujan yang cukup tinggi. Jumlah pemudik yang semakin meningkat harus dibarengi dengan kesiapsiagaan semua aparat di lapangan,” ucap Baskami.

Dikatakan Baskami, tingkat kepadatan yang acap kali terjadi pada sejumlah jalur, seperti jalan nasional, Medan-Berastagi, jalan lintas Sumatera dan lainnya juga harus segera cepat terurai. “Ini harus betul-betul diperhatikan, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan dalam waktu yang lama yang bisa merugikan semua pihak,” ujarnya.

Tak hanya itu, Politisi PDI Perjuangan itu juga meminta agar para pemangku kepentingan untuk menjaga kelancaran jalur menuju tempat-tempat wisata. “Pada masa liburan, kerapkali tempat-tempat wisata kita mengalami kenaikan pengunjung. Maka hal itu juga harus kita antisipasi dengan baik,” katanya.

Baskami juga meminta masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan selama berkendara. “Berhati-hati dalam berkendara karena curah hujan sangat tinggi, jalanan licin dan mengaburkan pandangan. Harus selalu mengutamakan keselamatan,” tambahnya.

Baskami meminta seluruh pihak untuk terus melakukan pemantauan secara simultan, terkait daerah-daerah yang berpotensi mengalami bencana pada musim hujan. “Kita harus proaktif melakukan pendataan titik rawan/ kritis banjir, longsong, pohon tumbang, dan kebakaran, sehingga dapat dilakukan antisipasi sedini mungkin,” pungkasnya.

2 Ribu Gempa di Aceh & Sumut

Sementara, Balai Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I mencatat, sebanyak 2.000 gempa terjadi sepanjang tahun 2023 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) hingga Kamis, 28 Desember 2023. BBMKG Wilayah I menangkap kejadian gempa ini melalui sistem monitoring 24 jam dengan mengandalkan sebaran sensor gempa bumi di daratan Sumatera.

Seismologist BMKG Wilayah I, Muh Hanif Zarkasi mengatakan, kejadian gempa wilayah Sumut menjadi tanggung jawab Pusat Gempa Regional I. Ia menjelaskan, dari 2.000 kejadian gempa tersebut, sekitar 56 kejadian gempa dirasakan. “Hal ini menjadi suatu perhatian khusus bagi kami untuk lebih lagi memahami proses tektonik dan seismisitas di wilayah Aceh dan Sumut,” ujarnya, Kamis (28/12).

Ketua Tim Seismologist BMKG Wilayah I, Chichi Nurhafizah menjelaskan, aktivitas gempa yang dianalisis terjadi dari dua sumber utama, yaitu zona subduksi dan megathrust di Samudra Hindia serta patahan aktif Sumatera. “Zona aktif subduksi Sumatera dibentuk oleh pergerakan lempeng tektonik dari Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia dengan kecepatan 5-6Cm/tahun akibat densitas yang lebih besar. Penunjaman tersebut menyebabkan palung Samudra Hindia dan beberapa pulau di depan Sumatera serta patahan Sumatera yang cenderung bergerak menganan serta beberapa kejadian gempa dan tsunami,” jelasnya.

Patahan Sumatera sendiri, sambungnya, bergerak 1-2 cm/tahun, walaupun lebih kecil tapi efek kerusakannya lebih besar, karena dekat dengan pemukiman, seperti gempa Tarutung 2022 M6,2 dan Pidie Jaya di 2017 dengan M6,7. Terpisah, Kepala BBMKG Wilayah I, Hendro Nugroho menjabarkan, aktivitas gempa bumi secara statistik, yaitu gempa dengan magnitudo (M) 1-2 berjumlah 327 kejadian, M2-3 sebanyak 1.170 kejadian, M3-4 sebanyak 404 kejadian, M4-5 jumlah 83 kejaidan, M 5-6 jumlah 12 kejadian dan M>6 sebanyak 2 kejadian.

Selain itu, paparnya, total gempa kedalaman di bawah 50Km sebanyak 1.665 kejadian, 50-100Km sebanyak 150 kejadian, 100-250 km sebanyak 184 kejadian dan >250Km sebanyak 1 kejadian. “Dari sebaran gempa bumi dapat kita lihat beberapa klaster yang signifikan seperti di Lhoksumawe yang terjadi di awal Januari, di Singkil dengan M6,2, di sebelah tenggara Nias,” katanya.

Hendro juga menambahkan, klaster gempa tersebut patut diwaspadai dan dipelajari lebih lanjut. Secara tektonik, wilayah Aceh Tengah paling tinggi seismisitas yang dipengaruhi oleh aktivitas sesar geser Aceh Tengah dan Tripa yang sangat aktif.

Sedangkan di Sumut, wilayah Tarutung paling banyak terjadi gempa bumi yang dipengaruhi aktivitas dari sesar Toru. “Kami memiliki rencana besar untuk membuat suatu buku tentang sejarah gempa merusak di wilayah Sumut dengan analisis yang lengkap sebagai bagian dari pengabdian kami,” terangnya.

Koordinator geofisika BBMKG Wilayah I, Lewi Ristiyono mengungkapkan, historis gempa merusak di Wilayah PGR I paling fenomenal karena telah membangkitkan gempa Aceh-Andaman pada 2004 dengan M9,0 dan juga Nias pada 2005 dengan M8,5. Keduanya sangat merusak karena diikuti tsunami lebih dari 10 meter dan mengakibatkan ratusan ribu korban jiwa.

Dijelaskannya, 26 Desember 2004 menjadi momentum bagi rakyat Indonesia untuk menyadari bahwa hidup di wilayah yang sangat rawan gempa bumi. Oleh karena itu perlu kesadaran dan kerja sama untuk meminimalisir kerusakan yang akan datang. “Tidak hanya tsunami, gempa di darat juga harus kita waspadai seperti gempa terakhir di Tarutung pada 2022 yang membuat beberapa bangunan tinggi hancur. Selain itu, gempa Pidie Jaya 2017 dan Bener Meriah 2013 yang mengakibatkan longsor cukup luas serta tidak adanya persiapan serta langkah mitigasi mengakibatkan kerugian mencapai triliunan rupiah,” tegasnya.

Hendro Nugroho kemudian menutup dengan slogan ‘adaptif’, yang mana masyarakat harus beradaptasi dengan kejadian alam di tempat tinggalnya dan tahu cara menyelamatkan diri dengan langkah mitigasi yang tepat, maka gempa bukan lagi ancaman tetapi sebagai bagian dari kehidupan. “Masyarakat juga diimbau untuk tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG melalui aplikasi infoBMKG dan laman resmi, yaitu @infobmkgsumut,” tandasnya.

Penumpang KNIA Capai 22.410 Orang

Sementara, antuasias masyarakat melakukan liburan ke luar kota terbilang cukup tinggi. Ini terlihat dari meningkatnya jumlah penumpang di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserang. “Untuk pergerakan penumpang semasa Nataru ini, yang poskonya telah dibuka pada 18 Desember 2023, rata-rata calon penumpang mencapai 23 ribu orang atau tepatnya 22.410 orang,” kata Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura Aviasi (AVI) KNIA, Dedi Al Subur melalui Humas AVI KNIA, Yuliana Balqis kepada Sumut Pos di Medan, Kamis (28/12). Dijelaskannya, jumlah penumpang tertinggi, yakni pada Sabtu, 23 Desember 2023, sebanyak 28 ribu penumpang. Sedangkan untuk rute favorit, yakni KNO-Cengkareng. “Sejauh ini kami memberikan opsi untuk memudahkan calon penumpang memasuki boarding room dengan mengajak mereka mendownload aplikasi Travelin,” jelasnya.

Adapun untuk data per 27 Desember 2023, lanjut Balqis, sebanyak 21.837 penumpang datang dan pergi, baik domestik dan internasional. “Kedatangan sebanyak 11.940 penumpang dan keberangkatan sebanyak 9.897 penumpang, dengan dilayani sebanyak 166 penerbangan,” imbuhnya.

Hingga saat ini, sebut Balqis, kondisi KNIA masih aman dan terkendali, tidak ada kejadian menonjol. Jika pun ada hanya persoalan teknis yang masih bisa ditangani dengan baik oleh petugas. “Hal ini tidak terlepas berkat kerja sama semua pihak baik dari TNI/Polri, Avsec, tim Basarnas Otban serta seluruh instansi terkait dan stakeholder Bandara Internasional Kuala Namu,” tandasnya. (gus/map/dwi/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/