30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Pegawai Pertagas & Anak Istri Tewas Terpanggang

Foto: Fachrul Rozy/Sumut Pos Jasad Budianto, petugas Pertagas, pasca kebakaran di ruko empat lantai miliknya di Marelan, Medan, Minggu (29/5/2016).
Foto: Fachrul Rozy/Sumut Pos
Jasad Budianto, petugas Pertagas, pasca kebakaran di ruko empat lantai miliknya di Marelan, Medan, Minggu (29/5/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peristiwa memilukan terjadi di Jalan Kapten Rahmad Buddin, Lingkungan 9, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan. Budianto (45), pegawai PT Pertamina Gas (Pertagas) tewas terpanggang bersama istri, Sri Hartati (38) dan M Fahri Aziz, anak mereka yang masih berusia 5 tahun.

Jasad ketiga korban ditemukan gosong di kamar pasca ruko lantai empat yang mereka huni dan jadikan usaha Salon Beuaty, dilalap si jago merah, Minggu (29/5) dini hari. Kebakaran yang terjadi sekira pukul 01.30 WIB itu awalnya dipicu oleh bolak-balik padamnya aliran listrik di daerah tersebut.

Karena itu, Budianto lalu mengoperasikan mesin genset yang berada di lantai dua ruko.

Menjelang tengah malam, listrik pun kembali menyala. Korban bersama istri serta anaknya yang sudah terlelap tidur, tidak mengetahuinya. Diduga akibat masin genset masih beroperasi saat lampu menyala, membuat aliran listrik berlebihan. Hal itu juga yang menyebabkan genset itu meledak dan terbakar. Api yang berkobar dengan cepat menjalar ke jaringan instalasi listrik dan barang-barang di dalam rumah korban.

Penghuni baru menyadari setelah mendapati kepulan asap tebal memenuhi seluruh kamarnya. Dalam keadaan panik, Budianto sempat berteriak minta tolong. Namun banyaknya asap membuat dia dan istri berikut putra mereka yang masih balita, pingsan tanpa sempat menyelamatkan diri.”Pak Budi sempat berteriak minta tolong. Tapi karena rumahnya permanen dan menggunakan pintu lapis besi, saya sulit menerobos masuk,” ucap Eddy (38) penjaga malam di rumah korban.

Api yang mulai menjalar ke ruko di sebelah, tempat kedua anak perempuan Budianto tidur, sempat membuat Eddy makin panik. Ia pun lantas beteriak membangunkan serta menyuruh kedua putri Budianto turun dan membuka pintu besi di lantai dasar. Sedangk Budianto, anak serta istrinya tak berhasil turun karena terjebak api.”Dua ruko ini milik pak Budianto, cuma kedua anak perempuannya tidur di ruko sebelah bersama pekerja salon. Kalau dia sama istri dan anak bungsunya tidur di ruko yang terbakar itu,” ungkapnya.

Sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan yang tiba di lokasi langsung melakukan pemedaman dibantu warga. Setelah api berhasil dipadamkan, mereka pun naik ke lantai dua untuk mencari keberadaan ketiga korban.

“Kalau dilihat asal api dari dapur di lantai dua, kemungkinan mesin genset yang tidak dimatikan terbakar saat listrik PLN hidup,” sebut Eddy.

Foto: Fachrul Rozy/Sumut Pos Jasad Budianto, petugas Pertagas, pasca kebakaran di ruko empat lantai miliknya di Marelan, Medan, Minggu (29/5/2016).
Foto: Fachrul Rozy/Sumut Pos
Jasad Budianto, petugas Pertagas, pasca kebakaran di ruko empat lantai miliknya di Marelan, Medan, Minggu (29/5/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peristiwa memilukan terjadi di Jalan Kapten Rahmad Buddin, Lingkungan 9, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan. Budianto (45), pegawai PT Pertamina Gas (Pertagas) tewas terpanggang bersama istri, Sri Hartati (38) dan M Fahri Aziz, anak mereka yang masih berusia 5 tahun.

Jasad ketiga korban ditemukan gosong di kamar pasca ruko lantai empat yang mereka huni dan jadikan usaha Salon Beuaty, dilalap si jago merah, Minggu (29/5) dini hari. Kebakaran yang terjadi sekira pukul 01.30 WIB itu awalnya dipicu oleh bolak-balik padamnya aliran listrik di daerah tersebut.

Karena itu, Budianto lalu mengoperasikan mesin genset yang berada di lantai dua ruko.

Menjelang tengah malam, listrik pun kembali menyala. Korban bersama istri serta anaknya yang sudah terlelap tidur, tidak mengetahuinya. Diduga akibat masin genset masih beroperasi saat lampu menyala, membuat aliran listrik berlebihan. Hal itu juga yang menyebabkan genset itu meledak dan terbakar. Api yang berkobar dengan cepat menjalar ke jaringan instalasi listrik dan barang-barang di dalam rumah korban.

Penghuni baru menyadari setelah mendapati kepulan asap tebal memenuhi seluruh kamarnya. Dalam keadaan panik, Budianto sempat berteriak minta tolong. Namun banyaknya asap membuat dia dan istri berikut putra mereka yang masih balita, pingsan tanpa sempat menyelamatkan diri.”Pak Budi sempat berteriak minta tolong. Tapi karena rumahnya permanen dan menggunakan pintu lapis besi, saya sulit menerobos masuk,” ucap Eddy (38) penjaga malam di rumah korban.

Api yang mulai menjalar ke ruko di sebelah, tempat kedua anak perempuan Budianto tidur, sempat membuat Eddy makin panik. Ia pun lantas beteriak membangunkan serta menyuruh kedua putri Budianto turun dan membuka pintu besi di lantai dasar. Sedangk Budianto, anak serta istrinya tak berhasil turun karena terjebak api.”Dua ruko ini milik pak Budianto, cuma kedua anak perempuannya tidur di ruko sebelah bersama pekerja salon. Kalau dia sama istri dan anak bungsunya tidur di ruko yang terbakar itu,” ungkapnya.

Sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan yang tiba di lokasi langsung melakukan pemedaman dibantu warga. Setelah api berhasil dipadamkan, mereka pun naik ke lantai dua untuk mencari keberadaan ketiga korban.

“Kalau dilihat asal api dari dapur di lantai dua, kemungkinan mesin genset yang tidak dimatikan terbakar saat listrik PLN hidup,” sebut Eddy.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/