26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Gatot: Kami Minta Kemerdekaan

UPACARA: Plt Gatot Pujo Nugroho menerima bendera merah putih saat upacara  Lapangan Merdeka Medan, Jumat (17/8).//andri ginting/sumut pos
UPACARA: Plt Gatot Pujo Nugroho menerima bendera merah putih saat upacara di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (17/8).//andri ginting/sumut pos

Usai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-67 Republik Indonesia, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho menyatakan Sumut belum merasakan kemerdekaan. Sumut dikatakannya belum merdeka di bidang ekonomi, khususnya soal realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) Perkebunan Sumutn
“Pada momen peringatan Kemerdekaan ke-67 RI ini, kami meminta kemerdekaan dalam artian yang sesungguhnya. Salah satunya adalah bagi hasil antara pusat dan daerah termasuk bagi hasil perkebunan,” kata Gatot di Lapangan Merdeka, Medan, Jumat (17/8).

Dijelaskannya, Sumut bersama provinsi lain sudah lama memperjuangkan agar bisa memiliki hasil perkebunan yang cukup signifikan memberikan pendapatan asli daerah (PAD) bagi provinsi. Ditegaskannya, semestinya hal ini didengar dan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Selain itu, Gatot juga menilai jika sejauh ini para veteran pejuang, masih belum terperhatikan. Sehingga, terlihat jauh dari kesejahteraan. Untuk itu Pemprovsu telah mengalokasikan bantuan dana hibah setiap tahunnya di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk lembaga-lembaga yang menaungi para veteran pejuang.
“Mudah-mudahan hal ini bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi veteran pejuang,” ujarnya.

Pangdam I Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Lodewijk F Paulus dalam kesempatan itu menyampaikan makna dari peringatan HUT ke-67 RI hendaknya dapat mengambil dan mempelajari nilai-nilai pengorbanan yang telah dipersembahkan oleh para pejuang terdahulu. Karena, dalam setiap perjuangan para pahlawan tersebut telah terkandungmakna patriotisme dan militansi nasionalisme.

Kedua nilai tersebut harus bisa digunakan untuk menggerakkan generasi bangsa agar bisa lebih cerdas dan berkarakter seseuai dengan jati diri bangsa. “Itulah nilai-nilai yang harus digunakan menggerakkan generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia,” terangnya.

Dalam upacara peringatan tersebut bertindak sebagai komandan upacara Letkol Kav Aris Munandar yang juga Danyon Kavaleri VI Serbu. Sementara, dari Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) terpilih sebagai komandan pasukan M Irvan dari SMA 2 Tanjungbalai. Tiga petugas pengibar bendera yaitu Raja Hong Purnadi dari SMKN 1 Talawi Tanjungbalai, Ikhsan Eka Haryadi dari SMA Syafiatul Amaliah Medan, dan Yonathan Agsman Zega dari SMAN Tulambenua, Nias Utara. Sedangkan pembawa bendera merah putih adalah Nurlisa Hani dari SMA Dharma Patra, Pangkalanbrandan, Langkat.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap bertindak sebagai inspektur upacara HUT RI di halaman depan Balai Kota Medan. Camat Medan Helvetia Arrahman Pane didaulat menjadi komandan upacara. Prosesi upacara yang dihadiri seluruh pejabat dan staf di lingkungan Pemko Medan ini berjalan dengan tertib dan penuh khidmat.

Usai upacara, wali kota didampingi Sekda Ir Syaiful Bahri kembali mengingatkan pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Yakni, di samping prioritas pertama pemberantasan korupsi, prioritas yang kedua harus diperhatikan adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) aparatur pemerintah. “Artinya, kita ingin bahwa apratur pemerintah ini harus benar-benar melaksanakan tugas sebagai abdi masyarakat dan abdi negara,” kata Rahudman.

Di samping itu Wali Kota juga mengajak seluruhnya untuk terus menjaga kerukunan antarumat beragama maupun etnis sehingga Kota Medan sebagai kota yang multikultural benar-benar dapat dijaga kekondusifannya. “Dengan kekondusifan itu dapat menjadi modal dalam rangka percepatan dan perluasan pembangunan di Kota Medan,” harapnya.

Dalam upacara itu, Rahudman Harahap juga menyematkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada 12 orang Pegawai Negeri Sipil Pemko Medan. Satyalancana Karya Satya merupakan penghargaan atas dharma bakti PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, negara, dan pemerintah. Selain itu karena penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin secara terus-menerus paling singkat 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun. (ari/gus)

UPACARA: Plt Gatot Pujo Nugroho menerima bendera merah putih saat upacara  Lapangan Merdeka Medan, Jumat (17/8).//andri ginting/sumut pos
UPACARA: Plt Gatot Pujo Nugroho menerima bendera merah putih saat upacara di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (17/8).//andri ginting/sumut pos

Usai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-67 Republik Indonesia, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho menyatakan Sumut belum merasakan kemerdekaan. Sumut dikatakannya belum merdeka di bidang ekonomi, khususnya soal realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) Perkebunan Sumutn
“Pada momen peringatan Kemerdekaan ke-67 RI ini, kami meminta kemerdekaan dalam artian yang sesungguhnya. Salah satunya adalah bagi hasil antara pusat dan daerah termasuk bagi hasil perkebunan,” kata Gatot di Lapangan Merdeka, Medan, Jumat (17/8).

Dijelaskannya, Sumut bersama provinsi lain sudah lama memperjuangkan agar bisa memiliki hasil perkebunan yang cukup signifikan memberikan pendapatan asli daerah (PAD) bagi provinsi. Ditegaskannya, semestinya hal ini didengar dan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Selain itu, Gatot juga menilai jika sejauh ini para veteran pejuang, masih belum terperhatikan. Sehingga, terlihat jauh dari kesejahteraan. Untuk itu Pemprovsu telah mengalokasikan bantuan dana hibah setiap tahunnya di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk lembaga-lembaga yang menaungi para veteran pejuang.
“Mudah-mudahan hal ini bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi veteran pejuang,” ujarnya.

Pangdam I Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Lodewijk F Paulus dalam kesempatan itu menyampaikan makna dari peringatan HUT ke-67 RI hendaknya dapat mengambil dan mempelajari nilai-nilai pengorbanan yang telah dipersembahkan oleh para pejuang terdahulu. Karena, dalam setiap perjuangan para pahlawan tersebut telah terkandungmakna patriotisme dan militansi nasionalisme.

Kedua nilai tersebut harus bisa digunakan untuk menggerakkan generasi bangsa agar bisa lebih cerdas dan berkarakter seseuai dengan jati diri bangsa. “Itulah nilai-nilai yang harus digunakan menggerakkan generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia,” terangnya.

Dalam upacara peringatan tersebut bertindak sebagai komandan upacara Letkol Kav Aris Munandar yang juga Danyon Kavaleri VI Serbu. Sementara, dari Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) terpilih sebagai komandan pasukan M Irvan dari SMA 2 Tanjungbalai. Tiga petugas pengibar bendera yaitu Raja Hong Purnadi dari SMKN 1 Talawi Tanjungbalai, Ikhsan Eka Haryadi dari SMA Syafiatul Amaliah Medan, dan Yonathan Agsman Zega dari SMAN Tulambenua, Nias Utara. Sedangkan pembawa bendera merah putih adalah Nurlisa Hani dari SMA Dharma Patra, Pangkalanbrandan, Langkat.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap bertindak sebagai inspektur upacara HUT RI di halaman depan Balai Kota Medan. Camat Medan Helvetia Arrahman Pane didaulat menjadi komandan upacara. Prosesi upacara yang dihadiri seluruh pejabat dan staf di lingkungan Pemko Medan ini berjalan dengan tertib dan penuh khidmat.

Usai upacara, wali kota didampingi Sekda Ir Syaiful Bahri kembali mengingatkan pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Yakni, di samping prioritas pertama pemberantasan korupsi, prioritas yang kedua harus diperhatikan adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) aparatur pemerintah. “Artinya, kita ingin bahwa apratur pemerintah ini harus benar-benar melaksanakan tugas sebagai abdi masyarakat dan abdi negara,” kata Rahudman.

Di samping itu Wali Kota juga mengajak seluruhnya untuk terus menjaga kerukunan antarumat beragama maupun etnis sehingga Kota Medan sebagai kota yang multikultural benar-benar dapat dijaga kekondusifannya. “Dengan kekondusifan itu dapat menjadi modal dalam rangka percepatan dan perluasan pembangunan di Kota Medan,” harapnya.

Dalam upacara itu, Rahudman Harahap juga menyematkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada 12 orang Pegawai Negeri Sipil Pemko Medan. Satyalancana Karya Satya merupakan penghargaan atas dharma bakti PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, negara, dan pemerintah. Selain itu karena penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin secara terus-menerus paling singkat 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun. (ari/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/