26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Karyawan Sumut Pos, Posmetro, & Graindo Rapid Test Massal, Alhamdulillah, Semua Hasil Nonreaktif

RAPID TEST: Petugas Puskesmas Amplas melakukan rapid test terhadap karyawan Sumut Pos di Graha Pena Medan, Rabu (29/7). Hasilnya, semua karyawan nonreaktif.
RAPID TEST: Petugas Puskesmas Amplas melakukan rapid test terhadap karyawan Sumut Pos di Graha Pena Medan, Rabu (29/7). Hasilnya, semua karyawan nonreaktif.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Karyawan Harian Sumut Pos, Posmetro Medan, dan Graindo Medan menjalani rapid test oleh petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan melalui Puskesmas Amplas, Rabu (29/7). Pemeriksaan tes cepat Covid-19 dengan mengambil sampel darah ini diikuti hampir seluruh karyawan Sumut Pos dan Posmetro di lantai 2 Gedung Graha Pena, Jalan Sisingamangaraja km 8,5, Medan Amplas.

PEMIMPIN Redaksi Harian Sumut Pos, Dame Ambarita mengatakan, rapid test dilakukan untuk pencegahan penyebaran virus Corona. Sebab sama-sama diketahui, hingga saat ini seluruh wilayah kecamatan di Kota Medan masuk kategori zona merah Covid-19 termasuk Medan Amplas.

“Rapid test ini juga sebagai upaya mendukung pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Bahkan, sebelumnya gedung kantor telah dilakukan penyemprotan disinfektan,” ungkap Dame usai mengikuti rapid test.

Ia menyebutkan, dari rapid test yang dilakukan, hasilnya semua nonreaktif. Artinya, sejauh ini pegawai Sumut Pos, Posmetro Medan, dan Graindo Medan (percetakan) masih aman dari paparan penularan virus mematikan tersebut. “Dengan pelaksanaan rapid test ini diharapkan bisa mendeteksi secara dini potensi penyebaran atau klaster baru Covid-19,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinkes Medan dr Edwin Effendi melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) dr Mutia Nimpar mengatakan, ada 45 orang yang mengikuti rapid test secara gratis tersebut. Hal ini tak lain untuk mencegah penularan virus corona. “Alhamdulillah hasilnya semua nonreaktif,” kata Mutia.

Dia menambahkan, kepada masyarakat diminta untuk selalu mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Antara lain, menggunakan masker, rajin cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer, jaga jarak saat berinteraksi dan hindari kerumunan. “Protokol kesehatan menjadi kunci pencegahan penularan Covid-19. Apalagi, saat ini cukup banyak orang yang tertular virus tersebut tanpa adanya gejala,” tandasnya.

BPJS Kesehatan Perpanjang Penutupan Layanan

BPJS Kesehatan Cabang Medan memutuskan untuk memperpanjang penutupan layanan langsung di kantor Jalan Karya, Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat. Rencananya, layanan di kantor BPJS Kesehatan Cabang Medan akan dibuka kembali pada Senin (3/8) pekan depan. Namun karena jumlah pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 23 orang, akhirnya penutupan layanan diperpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, Sari Quratul Ainy mengatakan, hingga kini mereka masih menunggu selesainya masa waktu isolasi para pegawai yang terpapar virus corona. Karena itu, belum dapat memastikan kapan layanan tatap muka di kantor BPJS Kesehatan akan kembali aktif. “Kami masih menunggu hasil swab teman-teman yang sudah selesai masa isolasinya pada minggu ini. Setelah itu, baru memutuskan pelayanan langsung kapan bisa dibuka kembali,” kata Sari, Rabu (29/7).

Menurut dia, dalam upaya menghindari penyebaran virus Covid-19, pelayanan administasi secara langsung di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Medan dialihkan ke layanan online melalui whatsapp pada hari kerja Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Adapun nomor yang bisa diakses, untuk pelayanan informasi dan keluhan pada nomor 08116291001 dan 08116081002. Sedangkan untuk layanan administrasi pada nomor 08116791003, 08116371004, dan 08116791005.

“Layanan administrasi dan informasi juga dapat dilakukan melalui BPJS Care Center 1500 400 dan aplikasi Mobile JKN. Segala kepengurusan administrasi BPJS Kesehatan tidak dikenakan biaya,” tandasnya.

Sebelumnya, Sari mengakui sebanyak 23 pegawainya terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan swab massal. Padahal, sebelumnya hanya 9 orang. Namun, para pegawai yang tertular virus corona tersebut tidak dirawat atau diisolasi di rumah sakit. Melainkan, isolasi secara mandiri lantaran tanpa gejala penyakit. “23 pegawai yang positif Covid-19 saat ini mereka isolasi mandiri karena tanpa gejala. Para pegawai diketahui terinfeksi virus corona setelah dilakukan swab massal baru-baru ini,” ujar Sari.

Menurutnya, swab massal dilakukan terhadap para pegawai lantaran masa isolasi 9 pegawai yang sebelumnya positif Corona telah selesai. Karenanya, untuk memastikan benar-benar negatif maka dilakukan swab. “Dikarenakan sudah selesai masa isolasi (9 pegawai positif Covid-19) dengan kasus konfirmasi tanpa gejala, maka sesuai protokol untuk return to work dilaksanakan swab ulang,” ungkapnya.

Rekor! Positif Tambah 241 Kasus

Sementara itu, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut Bidang Surveilans Data, hingga Rabu sore tercatat peningkatan yang signifikan pada kasus konfirmasi atau positif corona sebanyak 241. Penambahan kasus konfirmasi tersebut menjadi rekor baru terbanyak dalam sehari orang tertular virus corona di Sumut. “Konfirmasi Covid-19 meningkat 241 orang dari jumlah 3.518 orang hari sebelumnya menjadi 3.759 orang,” ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah.

Aris menyebutkan, penambahan kasus konfirmasi Covid-19 paling banyak disumbang dari Kota Medan yaitu 139 orang. Kemudian, disusul Deli Serdang 35 orang, luar Sumut 14 orang, Binjai 9 orang, Karo dan Pematang Siantar 6 orang. Selanjutnya, Simalungun 5 orang, Langkat, Asahan dan Sergai 4 orang, Dairi 3 orang, Tebing Tinggi 2 orang, Tanjung Balai, Sidimpuan, Labuhanbatu, Tapanuli Tengah, Nias Selatan, Humbahas, Samosir, Gunungsitoli, Nias Utara masing-masing 1 orang.

“Untuk pasien Covid-19 yang sembuh juga meningkat sebanyak 31 orang, dari 949 orang menjadi 980 orang. Begitu juga suspek bertambah 15 orang, dari 429 orang menjadi 444 orang. Lalu, meninggal dunia 3 orang dari 183 orang menjadi 186 orang. Sedangkan jumlah spesimen mencapai 21.660 sampel dari sebelumnya 21.231 sampel,” tukasnya. (ris)

RAPID TEST: Petugas Puskesmas Amplas melakukan rapid test terhadap karyawan Sumut Pos di Graha Pena Medan, Rabu (29/7). Hasilnya, semua karyawan nonreaktif.
RAPID TEST: Petugas Puskesmas Amplas melakukan rapid test terhadap karyawan Sumut Pos di Graha Pena Medan, Rabu (29/7). Hasilnya, semua karyawan nonreaktif.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Karyawan Harian Sumut Pos, Posmetro Medan, dan Graindo Medan menjalani rapid test oleh petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan melalui Puskesmas Amplas, Rabu (29/7). Pemeriksaan tes cepat Covid-19 dengan mengambil sampel darah ini diikuti hampir seluruh karyawan Sumut Pos dan Posmetro di lantai 2 Gedung Graha Pena, Jalan Sisingamangaraja km 8,5, Medan Amplas.

PEMIMPIN Redaksi Harian Sumut Pos, Dame Ambarita mengatakan, rapid test dilakukan untuk pencegahan penyebaran virus Corona. Sebab sama-sama diketahui, hingga saat ini seluruh wilayah kecamatan di Kota Medan masuk kategori zona merah Covid-19 termasuk Medan Amplas.

“Rapid test ini juga sebagai upaya mendukung pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Bahkan, sebelumnya gedung kantor telah dilakukan penyemprotan disinfektan,” ungkap Dame usai mengikuti rapid test.

Ia menyebutkan, dari rapid test yang dilakukan, hasilnya semua nonreaktif. Artinya, sejauh ini pegawai Sumut Pos, Posmetro Medan, dan Graindo Medan (percetakan) masih aman dari paparan penularan virus mematikan tersebut. “Dengan pelaksanaan rapid test ini diharapkan bisa mendeteksi secara dini potensi penyebaran atau klaster baru Covid-19,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinkes Medan dr Edwin Effendi melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) dr Mutia Nimpar mengatakan, ada 45 orang yang mengikuti rapid test secara gratis tersebut. Hal ini tak lain untuk mencegah penularan virus corona. “Alhamdulillah hasilnya semua nonreaktif,” kata Mutia.

Dia menambahkan, kepada masyarakat diminta untuk selalu mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Antara lain, menggunakan masker, rajin cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer, jaga jarak saat berinteraksi dan hindari kerumunan. “Protokol kesehatan menjadi kunci pencegahan penularan Covid-19. Apalagi, saat ini cukup banyak orang yang tertular virus tersebut tanpa adanya gejala,” tandasnya.

BPJS Kesehatan Perpanjang Penutupan Layanan

BPJS Kesehatan Cabang Medan memutuskan untuk memperpanjang penutupan layanan langsung di kantor Jalan Karya, Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat. Rencananya, layanan di kantor BPJS Kesehatan Cabang Medan akan dibuka kembali pada Senin (3/8) pekan depan. Namun karena jumlah pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 23 orang, akhirnya penutupan layanan diperpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, Sari Quratul Ainy mengatakan, hingga kini mereka masih menunggu selesainya masa waktu isolasi para pegawai yang terpapar virus corona. Karena itu, belum dapat memastikan kapan layanan tatap muka di kantor BPJS Kesehatan akan kembali aktif. “Kami masih menunggu hasil swab teman-teman yang sudah selesai masa isolasinya pada minggu ini. Setelah itu, baru memutuskan pelayanan langsung kapan bisa dibuka kembali,” kata Sari, Rabu (29/7).

Menurut dia, dalam upaya menghindari penyebaran virus Covid-19, pelayanan administasi secara langsung di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Medan dialihkan ke layanan online melalui whatsapp pada hari kerja Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Adapun nomor yang bisa diakses, untuk pelayanan informasi dan keluhan pada nomor 08116291001 dan 08116081002. Sedangkan untuk layanan administrasi pada nomor 08116791003, 08116371004, dan 08116791005.

“Layanan administrasi dan informasi juga dapat dilakukan melalui BPJS Care Center 1500 400 dan aplikasi Mobile JKN. Segala kepengurusan administrasi BPJS Kesehatan tidak dikenakan biaya,” tandasnya.

Sebelumnya, Sari mengakui sebanyak 23 pegawainya terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan swab massal. Padahal, sebelumnya hanya 9 orang. Namun, para pegawai yang tertular virus corona tersebut tidak dirawat atau diisolasi di rumah sakit. Melainkan, isolasi secara mandiri lantaran tanpa gejala penyakit. “23 pegawai yang positif Covid-19 saat ini mereka isolasi mandiri karena tanpa gejala. Para pegawai diketahui terinfeksi virus corona setelah dilakukan swab massal baru-baru ini,” ujar Sari.

Menurutnya, swab massal dilakukan terhadap para pegawai lantaran masa isolasi 9 pegawai yang sebelumnya positif Corona telah selesai. Karenanya, untuk memastikan benar-benar negatif maka dilakukan swab. “Dikarenakan sudah selesai masa isolasi (9 pegawai positif Covid-19) dengan kasus konfirmasi tanpa gejala, maka sesuai protokol untuk return to work dilaksanakan swab ulang,” ungkapnya.

Rekor! Positif Tambah 241 Kasus

Sementara itu, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut Bidang Surveilans Data, hingga Rabu sore tercatat peningkatan yang signifikan pada kasus konfirmasi atau positif corona sebanyak 241. Penambahan kasus konfirmasi tersebut menjadi rekor baru terbanyak dalam sehari orang tertular virus corona di Sumut. “Konfirmasi Covid-19 meningkat 241 orang dari jumlah 3.518 orang hari sebelumnya menjadi 3.759 orang,” ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah.

Aris menyebutkan, penambahan kasus konfirmasi Covid-19 paling banyak disumbang dari Kota Medan yaitu 139 orang. Kemudian, disusul Deli Serdang 35 orang, luar Sumut 14 orang, Binjai 9 orang, Karo dan Pematang Siantar 6 orang. Selanjutnya, Simalungun 5 orang, Langkat, Asahan dan Sergai 4 orang, Dairi 3 orang, Tebing Tinggi 2 orang, Tanjung Balai, Sidimpuan, Labuhanbatu, Tapanuli Tengah, Nias Selatan, Humbahas, Samosir, Gunungsitoli, Nias Utara masing-masing 1 orang.

“Untuk pasien Covid-19 yang sembuh juga meningkat sebanyak 31 orang, dari 949 orang menjadi 980 orang. Begitu juga suspek bertambah 15 orang, dari 429 orang menjadi 444 orang. Lalu, meninggal dunia 3 orang dari 183 orang menjadi 186 orang. Sedangkan jumlah spesimen mencapai 21.660 sampel dari sebelumnya 21.231 sampel,” tukasnya. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/