29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Ejek Anak SBY, Demokrat Tak Anggap Ruhut Lagi

Sementara, mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap, Tri Dianto meyakini waktu Ruhut di partai bintang mercy tidak lama lagi. “Saya yakin partai (Demokrat) akan pecat Ruhut,” kata loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum itu saat dihubungi, Rabu (28/9).

Tri meyakini SBY tidak akan tinggal diam dengan pernyataan Ruhut itu. Terlebih, orang yang diserang Ruhut adalah putra SBY sendiri. “Pernyataan Ruhut itu tergolong sangat keras,” kata juragan jamu di Cilacap itu.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Max Sopacua‎ menyatakan, partainya sedang mengukur kadar kesalahan Ruhut Sitompul. Sanksi untuk politikus nyentrik itu pun tergantung pada kadar kesalahannya.

“Kalau ini dilakukan dengan sengaja berarti ada pelanggaran. Sekarang berat ringannya pelanggaran biar diputuskan oleh komisi pengawas yang nanti diserahkan kepada dewan kehormatan untuk menetapkan sanksinya,” kata Max.

Mantan anggota DPR itu menegaskan, semua kader PD telah menandatangani fakta integritas. Salah satu isi pakta integritas itu adalah kewajiban bagi kader PD melaksanakan keputusan partai.

Max menambahkan, Komisi Pengawas PD sedang bekerja untuk mengkaji kesalahan-kesalahan Ruhut. Namun saat ditanya apakah Ruhut bakal dipecat, mantan penyiar TVRI itu belum berani memastikannya.

“Persoalan pemecat kader ada mekanismenya. Komisi pengawas mungkin sedang membahas masalah ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah selesai,” katanya.

Lantas apa komentar Ruhut atas petisi pemecatan itu? “Kalau orang-orang yang otaknya korupsi, pasti mengamini,” katanya seperti diberitakan JawaPos.Com, Kamis (29/9).

Anggota Komisi III DPR itu menegaskan, jika ada pihak yang memintanya mundur maka cara berpikirnya seperti tukang parkir. Termasuk Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, anak bungsu SBY yang kini memimpin Fraksi PD DPR.

“Itu dia yang aku bilang tukang parkir. Mundur-mundur, kiri-kiri, hop (setop), gopek (lima ratus rupiah), Pak,” sebut dia.

Ruhut pun tidak akan menarik pernyataannya yang menyebut pola pikir Ibas seperti tukang parkir. “Siapa pun, selama aku benar, nggak ada yang gua takutin,” tegasnya.

Karenanya, Ruhut siap jikalau nanti Komite Pengawas PD memanggilnya. “Aku santai aja, aku bukan penjilat. Kapan aku nggak pernah siap?” ucap legislator asal Medan itu.

Bagaimana jika PD akhirnya tetap mengeluarkan keputusan pemecatan? Ruhut menegaskan bahwa dirinya punya peran membesarkan PD.

“Demokrat aku yang besarkan. Kalau aku gak ada, kebayang Demokrat jadi apa. Apalagi Ahok menang. Rakyat kan cerdas. Ruhut kok dipecat, taunya dia yang benar, partai apa itu,” pungkasnya.(jpg/adz)

Sementara, mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap, Tri Dianto meyakini waktu Ruhut di partai bintang mercy tidak lama lagi. “Saya yakin partai (Demokrat) akan pecat Ruhut,” kata loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum itu saat dihubungi, Rabu (28/9).

Tri meyakini SBY tidak akan tinggal diam dengan pernyataan Ruhut itu. Terlebih, orang yang diserang Ruhut adalah putra SBY sendiri. “Pernyataan Ruhut itu tergolong sangat keras,” kata juragan jamu di Cilacap itu.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Max Sopacua‎ menyatakan, partainya sedang mengukur kadar kesalahan Ruhut Sitompul. Sanksi untuk politikus nyentrik itu pun tergantung pada kadar kesalahannya.

“Kalau ini dilakukan dengan sengaja berarti ada pelanggaran. Sekarang berat ringannya pelanggaran biar diputuskan oleh komisi pengawas yang nanti diserahkan kepada dewan kehormatan untuk menetapkan sanksinya,” kata Max.

Mantan anggota DPR itu menegaskan, semua kader PD telah menandatangani fakta integritas. Salah satu isi pakta integritas itu adalah kewajiban bagi kader PD melaksanakan keputusan partai.

Max menambahkan, Komisi Pengawas PD sedang bekerja untuk mengkaji kesalahan-kesalahan Ruhut. Namun saat ditanya apakah Ruhut bakal dipecat, mantan penyiar TVRI itu belum berani memastikannya.

“Persoalan pemecat kader ada mekanismenya. Komisi pengawas mungkin sedang membahas masalah ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah selesai,” katanya.

Lantas apa komentar Ruhut atas petisi pemecatan itu? “Kalau orang-orang yang otaknya korupsi, pasti mengamini,” katanya seperti diberitakan JawaPos.Com, Kamis (29/9).

Anggota Komisi III DPR itu menegaskan, jika ada pihak yang memintanya mundur maka cara berpikirnya seperti tukang parkir. Termasuk Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, anak bungsu SBY yang kini memimpin Fraksi PD DPR.

“Itu dia yang aku bilang tukang parkir. Mundur-mundur, kiri-kiri, hop (setop), gopek (lima ratus rupiah), Pak,” sebut dia.

Ruhut pun tidak akan menarik pernyataannya yang menyebut pola pikir Ibas seperti tukang parkir. “Siapa pun, selama aku benar, nggak ada yang gua takutin,” tegasnya.

Karenanya, Ruhut siap jikalau nanti Komite Pengawas PD memanggilnya. “Aku santai aja, aku bukan penjilat. Kapan aku nggak pernah siap?” ucap legislator asal Medan itu.

Bagaimana jika PD akhirnya tetap mengeluarkan keputusan pemecatan? Ruhut menegaskan bahwa dirinya punya peran membesarkan PD.

“Demokrat aku yang besarkan. Kalau aku gak ada, kebayang Demokrat jadi apa. Apalagi Ahok menang. Rakyat kan cerdas. Ruhut kok dipecat, taunya dia yang benar, partai apa itu,” pungkasnya.(jpg/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/