32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Oktober Puncak Hujan, BMKG Khawatirkan Bencana

Kadis Pertamanan Zulkifli Sitepu mengatakan, mengantisipasi cuaca ekstrem seperti ini pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan terus bersinergi untuk melakukan pemangkasan pohon. Diakuinya kalau sudah banyak pohon-pohon tua berada di Kota Medan yang harus segera dipangkas.

“Bersama Distanla kami masih terus melakukan pemangkasan pohon. Karena mereka yang tahu pohon mana saja yang tidak produktif lagi, sehingga harus cepat untuk dipangkas,” katanya.

Sementara, angin puting beliung kembali menghantam rumah warga di Jalan Platina I Gang Mushola Lingkungan 9 Kelurahan Titipapan Kecamatan Medan Deli. Akibatnya, atap rumah dihuni keluarga, Suparti (59) mengalami kerusakan, Kamis (29/9) kemarin.

Informasi diperoleh Sumut Pos menyebutkan, angin puting beliung sebelumnya muncul pada saat hujan deras melanda kawasan ini. Tak berapa lama, angin kencang datang dan menghantam rumah tersebut. Akibat kejadian itu, atap rumah Suparti terangkat hingga terlempar sejauh sepuluh meter. Namun, dalam musibah alam ini, penghuni rumah tidak mengalami cedera.”Syukurnya tidak ada yang terluka. Cuma kerusakan pada atap rumah
saja,” ucap, Suparti. Atas kejadian tersebut, warga bersama kepling setempat memberitahu pihak kelurahan, dan diteruskan melaporkan musibah bencana alam itu ke pemerintah kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Medan.

Lurah Titipapan, Anshari Hasibuan mengakui rumah warganya di Lingkungan 9 mengalami kerusakan akibat diterpa angin puting beliung. Namun, kerusakan dimaksud telah diperbaiki.”Atap rumah yang terangkat dan rusak akibat angin puting beliung, sudah diperbaiki. Untuk korban jiwa atau cedera tidak ada,” katanya
Tidak itu saja, beberapa hektare tanaman padi di Pasar 4 Lingkungan 9 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan, terendam banjir. Peristiwa ini terjadi akibat tanggul parit AMD jebol pascadiguyur hujan, Kamis (29/9) kemarin. Genangan air mencapai 30 sampai 60 sentimeter merendal belasan hektar persawahan di Kelurahan Rengas Pulau, hingga menuju ke perbatasan Kelurahan Terjun. Selain karena hujan, banjir juga dipicu besarnya debit air kiriman yang mengalir di sekitar parit AMD hingga meyebabkan tanggul jebol.”Lahan tanaman padi hampir rata tersapu banjir. Ini disebabkan benteng (tanggul) parit AMD jebol,” ujar, Suparmin (46) seorang petani.

Akibatnya, warga petani berencana untuk memanen lebih awal padi yang mereka tanam. Meski sebenarnya masa panen tinggal menunggu waktu sekitar satu bulan lagi.”Ruginya mesti dipanen lebih awal. Itu saja,” ungkapnya.

Lurah Rengas Pulau, H Irawan Daniel Nasution mengatakan, pihaknya bersama BPBD Kota Medan, telah berupaya memperbaiki kerusakan tanggul parit AMD dengan menutup sementara menggunakan goni berisi tanah.”Tanggul yang jebol sudah diperbaiki. Ada 150 goni berisi tanah digunakan untuk menutup tanggul yang rusak,” kata, Daniel.

Katanya, jebolnya tanggul parit dimaksud hanya merendam areal persawahan, dan tidak sampai merambah ke permukiman warga sekitar.”Rumah warga tidak ada yang kebanjiran. Sebab, begitu kejadian langsung diperbaiki,” terangnya.(prn/rul/azw)

Kadis Pertamanan Zulkifli Sitepu mengatakan, mengantisipasi cuaca ekstrem seperti ini pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan terus bersinergi untuk melakukan pemangkasan pohon. Diakuinya kalau sudah banyak pohon-pohon tua berada di Kota Medan yang harus segera dipangkas.

“Bersama Distanla kami masih terus melakukan pemangkasan pohon. Karena mereka yang tahu pohon mana saja yang tidak produktif lagi, sehingga harus cepat untuk dipangkas,” katanya.

Sementara, angin puting beliung kembali menghantam rumah warga di Jalan Platina I Gang Mushola Lingkungan 9 Kelurahan Titipapan Kecamatan Medan Deli. Akibatnya, atap rumah dihuni keluarga, Suparti (59) mengalami kerusakan, Kamis (29/9) kemarin.

Informasi diperoleh Sumut Pos menyebutkan, angin puting beliung sebelumnya muncul pada saat hujan deras melanda kawasan ini. Tak berapa lama, angin kencang datang dan menghantam rumah tersebut. Akibat kejadian itu, atap rumah Suparti terangkat hingga terlempar sejauh sepuluh meter. Namun, dalam musibah alam ini, penghuni rumah tidak mengalami cedera.”Syukurnya tidak ada yang terluka. Cuma kerusakan pada atap rumah
saja,” ucap, Suparti. Atas kejadian tersebut, warga bersama kepling setempat memberitahu pihak kelurahan, dan diteruskan melaporkan musibah bencana alam itu ke pemerintah kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Medan.

Lurah Titipapan, Anshari Hasibuan mengakui rumah warganya di Lingkungan 9 mengalami kerusakan akibat diterpa angin puting beliung. Namun, kerusakan dimaksud telah diperbaiki.”Atap rumah yang terangkat dan rusak akibat angin puting beliung, sudah diperbaiki. Untuk korban jiwa atau cedera tidak ada,” katanya
Tidak itu saja, beberapa hektare tanaman padi di Pasar 4 Lingkungan 9 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan, terendam banjir. Peristiwa ini terjadi akibat tanggul parit AMD jebol pascadiguyur hujan, Kamis (29/9) kemarin. Genangan air mencapai 30 sampai 60 sentimeter merendal belasan hektar persawahan di Kelurahan Rengas Pulau, hingga menuju ke perbatasan Kelurahan Terjun. Selain karena hujan, banjir juga dipicu besarnya debit air kiriman yang mengalir di sekitar parit AMD hingga meyebabkan tanggul jebol.”Lahan tanaman padi hampir rata tersapu banjir. Ini disebabkan benteng (tanggul) parit AMD jebol,” ujar, Suparmin (46) seorang petani.

Akibatnya, warga petani berencana untuk memanen lebih awal padi yang mereka tanam. Meski sebenarnya masa panen tinggal menunggu waktu sekitar satu bulan lagi.”Ruginya mesti dipanen lebih awal. Itu saja,” ungkapnya.

Lurah Rengas Pulau, H Irawan Daniel Nasution mengatakan, pihaknya bersama BPBD Kota Medan, telah berupaya memperbaiki kerusakan tanggul parit AMD dengan menutup sementara menggunakan goni berisi tanah.”Tanggul yang jebol sudah diperbaiki. Ada 150 goni berisi tanah digunakan untuk menutup tanggul yang rusak,” kata, Daniel.

Katanya, jebolnya tanggul parit dimaksud hanya merendam areal persawahan, dan tidak sampai merambah ke permukiman warga sekitar.”Rumah warga tidak ada yang kebanjiran. Sebab, begitu kejadian langsung diperbaiki,” terangnya.(prn/rul/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/