32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Pedagang Ancam Duduki Pasar Kampunglalang

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASAR KAMPUNG LALANG_kondisi lahan pasar kampung lalang yang akan direvitalisasi berada di Jalan Medan-Binjai, beberapa waktu lalu.  Pasar Kampunglalang akan mulai di revitalisasi, dan apabila tidak dimulai atau dibatalkan para pedagang akan menduduki paksa area pasar tersebut.

SUMUTPOS.CO – Pedagang Pasar Kampunglalang mengancam akan menduduki paksa area pasar tersebut jika dalam waktu dekat pasar tersebut tak juga dibangun Dinas Pasar Kota Medan. Sebab, kontrak kerja dengan kontraktor PT Budi Mangun KSO, perusahaan yang membangun pasar  telah berakhir pada 24 Maret lalu.

Ketua Pedagang Pasar Kampung Lalang, Erwina Pinem mengatakan,  sekira seminggu yang lalu para pedagang sudah mencoba memasuki area pasar tersebut. Ternyata, memang benar tak ada pembangunan yang dikerjakan. “Waktu kami masuk, dibilang oleh petugas yang berjaga sudah diberitahu oleh Pak Akhyar (Wakil Wali Kota Medan) bahwa dalam seminggu ini akan dibangun. Namun, setelah waktunya tiba tetap juga tak ada yang dikerjakan, janji palsu aja,” kata Erwina.

Kata Erwina, sikap Pemko terlalu lambat. “Pedagang itu manusia dan kami sudah cukup bersabar. Kami tidak mau lagi menunggu sampai tahun ini berakhir. Bila dalam waktu dekat belum juga dibangun maka terpaksa kita tempati lagi. Ini bom waktu dan tunggu saja nanti akan kami bongkar seng-seng yang menutupi,” ujarnya saat dihubungi Sumut Pos, kemarin.

Ia menuturkan, kalaupun harus terjadi pertumpahan darah, para pedagang sudah siap. Mudah-mudahan dengan begitu terbuka hati nurani Pemko Medan. “Biar aja kalau memang seperti itu bakal terjadi. Dengan begitu, masalah ini tersebar luas dan bahkan menjadi viral di media sosial. Kalau sudah demikian, pasti bakal terbongkar apa yang terjadi sebenarnya,” ucap Erwina yang menduga ada ‘permainan’ dalam proyek yang sempat tak ditampung APBD tahun anggaran 2018.

 

Lebih lanjut Erwina mengatakan, sebelum menduduki paksa pasar tersebut terlebih dahulu menggelar aksi secara besar-besaran. Saat ini, masih disusun strategi untuk aksi nantinya. “Mereka (Pemko Medan) sudah ‘muka tembok’ dan janji manis saja,” tuturnya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASAR KAMPUNG LALANG_kondisi lahan pasar kampung lalang yang akan direvitalisasi berada di Jalan Medan-Binjai, beberapa waktu lalu.  Pasar Kampunglalang akan mulai di revitalisasi, dan apabila tidak dimulai atau dibatalkan para pedagang akan menduduki paksa area pasar tersebut.

SUMUTPOS.CO – Pedagang Pasar Kampunglalang mengancam akan menduduki paksa area pasar tersebut jika dalam waktu dekat pasar tersebut tak juga dibangun Dinas Pasar Kota Medan. Sebab, kontrak kerja dengan kontraktor PT Budi Mangun KSO, perusahaan yang membangun pasar  telah berakhir pada 24 Maret lalu.

Ketua Pedagang Pasar Kampung Lalang, Erwina Pinem mengatakan,  sekira seminggu yang lalu para pedagang sudah mencoba memasuki area pasar tersebut. Ternyata, memang benar tak ada pembangunan yang dikerjakan. “Waktu kami masuk, dibilang oleh petugas yang berjaga sudah diberitahu oleh Pak Akhyar (Wakil Wali Kota Medan) bahwa dalam seminggu ini akan dibangun. Namun, setelah waktunya tiba tetap juga tak ada yang dikerjakan, janji palsu aja,” kata Erwina.

Kata Erwina, sikap Pemko terlalu lambat. “Pedagang itu manusia dan kami sudah cukup bersabar. Kami tidak mau lagi menunggu sampai tahun ini berakhir. Bila dalam waktu dekat belum juga dibangun maka terpaksa kita tempati lagi. Ini bom waktu dan tunggu saja nanti akan kami bongkar seng-seng yang menutupi,” ujarnya saat dihubungi Sumut Pos, kemarin.

Ia menuturkan, kalaupun harus terjadi pertumpahan darah, para pedagang sudah siap. Mudah-mudahan dengan begitu terbuka hati nurani Pemko Medan. “Biar aja kalau memang seperti itu bakal terjadi. Dengan begitu, masalah ini tersebar luas dan bahkan menjadi viral di media sosial. Kalau sudah demikian, pasti bakal terbongkar apa yang terjadi sebenarnya,” ucap Erwina yang menduga ada ‘permainan’ dalam proyek yang sempat tak ditampung APBD tahun anggaran 2018.

 

Lebih lanjut Erwina mengatakan, sebelum menduduki paksa pasar tersebut terlebih dahulu menggelar aksi secara besar-besaran. Saat ini, masih disusun strategi untuk aksi nantinya. “Mereka (Pemko Medan) sudah ‘muka tembok’ dan janji manis saja,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/