26 C
Medan
Wednesday, May 15, 2024

Ujicoba KA Bandara, Gerbong Dilempari Batu

MEDAN- Ujicoba gerbong kereta api untuk transportasi alternatif, Medan-Bandara Kualanamu Kabupaten Deliserdang, Kamis (29/11), diwarnai aksi pelemparan batu oleh orang tidak dikenal (OTK).

Peristiwa itu terjadi, ketika kereta api melakukan ujicoba dan melintas di kilometer 16, tepatnya di seputaran Desa Araskabu, Kabupaten Deliserdang.
Humas PT KAI Divre I, Hasri menjelaskan, akibat insiden tersebut gerbong terakhir kereta api mengalami kerusakan. Dimana sejumlah kaca di bagian belakang gerbong pecah. Untungnya, kata Hasri, gerbong tersebut tidak berpenumpang sehingga tidak ada korban.

“Tidak, ada korban. Karena semua penumpang yang ikut dalam ujicoba tidak ada yang menempati gerbong tersebut,” aku Hasri yang dikonfirmasi wartawan Kamis (29/11) kemarin.

Dalam ujicoba tersebut, PT KAI Divre I mengikutsertakan rekanan bisnis dan manajemen PT KAI Divre I. Karena pihak manajemen dan rekanan ingin mengetahui jarak tempuh kereta api dari Medan-Kualanamu.

Sementara itu terkait peristiwa tersebut, PT KAI berencana akan membuat pengaduan aparat kepolisian.

“Kita sudah koordinasi dengan Polsus (Polisi Khusus) kereta api dan mereka yang akan melanjutkan pengaduan kita ke kantor polisi yang berwenang di wilayah kejadian,” tegasnya.

Sementara itu PT KAI sendiri, menargetkan 30 menit jarak tempuh dari Stasiun Besar Medan-Bandara Kualanamu. Mesikpun laju KA belum sesuai yang diharapkan, maksimal lajunya 90-100 kilometer perjam.

‘’Sehingga waktu tempuh sekitar 30 menit, penumpang dapat terhindar dari keterlambatan jadwal keberangkatan,” demikian disampaikan Vice President Divre 1 Sumut-Aceh, PT Kereta Api Indonesia (KAI), M Nasir.

Nasir juga, belum dapat memastikan kapan jadwal penyelesaian pekerjan proyek pembangunan terminal serta sarana pendukung lainnya yang berada di lokasi Bandara Kualanamu. Namun, khusus untuk kontruksi lintasan kereta api atau rel telah selesai dikerjakan mencapai 100 persen.

‘’Bahkan kegiatan ujicoba telah tiga kali digelar. Ujicoba kali ini, meliputi ujicoba kontruksi perlintasan (KA), ujicoba ruang terbuka dan kecepatan, meski jarak tempuh dari stasiun pusat kota (Medan) menuju Bandara Kualanamu masih belum mencapai target 30 menit. Dalam uji coba kali ini KA hanya mampu mencapai kecepatan 70-80 kilometer per jam sehingga waktu tempuh KA sekitar 40-45 menit,’’ tegasnya.

Lanjut M Nasir hasil ujicoba yang ketiga kali ini, masih ditemukan kendala berupa di wilayah Deliserdang, seperti di Bandar Klipah, Batangkuis, dan Araskabu, yang diperkirakan baru selesai akhir tahun 2012 ini. Kemudian diujicoba ruang terbuka masih banyak ditemukan ranting-ranting pohon di sekitar perlintasan yang mengganggu kelancaran operasional kereta api.

Direncanakan terminal KA akan berkapasitas besar bahkan lebih besar dari stasion besar KA di Medan. “Kita perkirakan terminal KA ini mampu menampung ribuan penumpang,” tegas Nasir.(ari/btr)

MEDAN- Ujicoba gerbong kereta api untuk transportasi alternatif, Medan-Bandara Kualanamu Kabupaten Deliserdang, Kamis (29/11), diwarnai aksi pelemparan batu oleh orang tidak dikenal (OTK).

Peristiwa itu terjadi, ketika kereta api melakukan ujicoba dan melintas di kilometer 16, tepatnya di seputaran Desa Araskabu, Kabupaten Deliserdang.
Humas PT KAI Divre I, Hasri menjelaskan, akibat insiden tersebut gerbong terakhir kereta api mengalami kerusakan. Dimana sejumlah kaca di bagian belakang gerbong pecah. Untungnya, kata Hasri, gerbong tersebut tidak berpenumpang sehingga tidak ada korban.

“Tidak, ada korban. Karena semua penumpang yang ikut dalam ujicoba tidak ada yang menempati gerbong tersebut,” aku Hasri yang dikonfirmasi wartawan Kamis (29/11) kemarin.

Dalam ujicoba tersebut, PT KAI Divre I mengikutsertakan rekanan bisnis dan manajemen PT KAI Divre I. Karena pihak manajemen dan rekanan ingin mengetahui jarak tempuh kereta api dari Medan-Kualanamu.

Sementara itu terkait peristiwa tersebut, PT KAI berencana akan membuat pengaduan aparat kepolisian.

“Kita sudah koordinasi dengan Polsus (Polisi Khusus) kereta api dan mereka yang akan melanjutkan pengaduan kita ke kantor polisi yang berwenang di wilayah kejadian,” tegasnya.

Sementara itu PT KAI sendiri, menargetkan 30 menit jarak tempuh dari Stasiun Besar Medan-Bandara Kualanamu. Mesikpun laju KA belum sesuai yang diharapkan, maksimal lajunya 90-100 kilometer perjam.

‘’Sehingga waktu tempuh sekitar 30 menit, penumpang dapat terhindar dari keterlambatan jadwal keberangkatan,” demikian disampaikan Vice President Divre 1 Sumut-Aceh, PT Kereta Api Indonesia (KAI), M Nasir.

Nasir juga, belum dapat memastikan kapan jadwal penyelesaian pekerjan proyek pembangunan terminal serta sarana pendukung lainnya yang berada di lokasi Bandara Kualanamu. Namun, khusus untuk kontruksi lintasan kereta api atau rel telah selesai dikerjakan mencapai 100 persen.

‘’Bahkan kegiatan ujicoba telah tiga kali digelar. Ujicoba kali ini, meliputi ujicoba kontruksi perlintasan (KA), ujicoba ruang terbuka dan kecepatan, meski jarak tempuh dari stasiun pusat kota (Medan) menuju Bandara Kualanamu masih belum mencapai target 30 menit. Dalam uji coba kali ini KA hanya mampu mencapai kecepatan 70-80 kilometer per jam sehingga waktu tempuh KA sekitar 40-45 menit,’’ tegasnya.

Lanjut M Nasir hasil ujicoba yang ketiga kali ini, masih ditemukan kendala berupa di wilayah Deliserdang, seperti di Bandar Klipah, Batangkuis, dan Araskabu, yang diperkirakan baru selesai akhir tahun 2012 ini. Kemudian diujicoba ruang terbuka masih banyak ditemukan ranting-ranting pohon di sekitar perlintasan yang mengganggu kelancaran operasional kereta api.

Direncanakan terminal KA akan berkapasitas besar bahkan lebih besar dari stasion besar KA di Medan. “Kita perkirakan terminal KA ini mampu menampung ribuan penumpang,” tegas Nasir.(ari/btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/