28 C
Medan
Thursday, June 20, 2024

Kebun Irham di Binjai Senilai Rp1,5 Miliar

KEBUN: Seorang warga melintas di depan lahan milik Irham Buana Nasution, Jalan Yos Sudarso, Kel. Cengkeh Turi, Kec. Binjai Utara//smg
KEBUN: Seorang warga melintas di depan lahan milik Irham Buana Nasution, Jalan Yos Sudarso, Kel. Cengkeh Turi, Kec. Binjai Utara//smg

SELAIN memiliki rumah mewah di Kota Medan rupa-rupanya mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumut, Irham Buana Nasution, juga punya aset lain di Kota Binjai. Aset yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Lingkungan IX, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara tersebut berupa lahan perkebunan yang diperkirakan luasnya mencapai 6.000 meter persegi.

Untuk mengetahui lokasi sebidang tanah milik Irham, wartawan koran ini mencari beberapa sumber yang mengetahui pasti kepemilikan lahan tersebut. Informasi awal coba diperoleh dari Suyoto. Sayangnya saat ditemui di rumahnya, Kepala Lingkungan IX itu tak berada di tempat.

Saat dikontak ke nomor selulernya, Suyoto membenarkan dirinya adalah Kepling IX, Kelurahan Cengkeh Turi. Begitu ditanyai soal lahan milik Irham yang ada di wilayahnya, dia mengakuinya.

“Lahan Irham? Oh, bekas Ketua KPUD Sumut itu ya? Iya, lahannya ada di lingkungan saya. Memangnya ada apa ya?” tanya Suyoto. Saat wartawan koran ini menanyakan lebih jauh terkait lahan tersebut, dia langsung mengaku tak mengetahuinya secara mendetail.

“Saya sudah lupa tahun berapa lahan itu dibeli Irham. Berapa dia membeli lahan itu pun saya juga tak tahu,” ucapnya.

Saat ditanya luas lahan tersebut, awalnya Suyoto enggan mengungkapkan. Hanya saja dia memperkirakan luas lahan tersebut mencapai 15 rantai atau sekitar 6.000 meter persegi.

“Sekarang lahan itu diisi tanaman keras. Kalau tak salah, lahan tersebut dibeli sekitar tahun 2000-an. Karena lahan itu dimilikinya sejak empat tahun lalu,” bebernya.

“Kalau mau lebih jelas coba tanya sama Sutres, anak dari Kepling I. Selama ini Sutres yang menjaga lahan itu,” ungkapnya.

Tak lama wartawan koran ini pun berusaha menemui Sutres di kediamannya. Cukup butuh waktu lama untuk mendapat informasi dari Sutres karena lelaki ini harus dijemput dari ladang tempatnya bekerja.

Awalnya Sutres sedikit bingung ditanyai soal lahan milik Irham. Dia kelihatan ragu-ragu memberikan informasi soal lahan tersebut. “Memang benar saya yang menjaga tanah itu. Kalau tahun berapa dan berapa anggaran ya, pak Irham yang membeli lahan itu. Saya sendiri  tak tahu. Saya cuma  menjaga dan membersihkan kebun,” kata Sutres .

Disebutkan dia, dalam beberapa bulan terakhir ini Irham mulai jarang datang melihat-lihat lahan perkebunan tersebut. “Kalau dulu ya, lumayan sering juga. Dia memang sudah lama tak datang,” ungkapnya.

Sutres mengaku berkenalan dengan Irham saat membeli bibit rambutan dan mangga kepadanya. “Jadi saya sendiri yang menanam bibitnya. Setelah itu saya disuruh pak Irham  menjaga dan merawat tanaman rambutan serta mangga tersebut,” tandasnya.

“Kalau upah terus terang saya tak ada diberi. Tapi setiap kali bapak datang, saya dikasih uang sekitar Rp400 ribu. Tapi biasanya sekali setahun saya diberi Rp1 juta. Saya menjaga lahan itu sudah empat tahun,” imbuhnya seraya menambahkan lahan kebun itu diisi tanaman  mangga dan rambutan.

Dalam pantauan di lokasi lahan, sekeliling kebun milik mantan Direktur LBH Sumut itu dilindungi dengan pagar kawat dan beton. Lahan tersebut tampak rapi ditanam mangga dan rambutan. Ada pondok kecil (saung) dibangun sebagai tempat istirahat. (dn/smg)

KEBUN: Seorang warga melintas di depan lahan milik Irham Buana Nasution, Jalan Yos Sudarso, Kel. Cengkeh Turi, Kec. Binjai Utara//smg
KEBUN: Seorang warga melintas di depan lahan milik Irham Buana Nasution, Jalan Yos Sudarso, Kel. Cengkeh Turi, Kec. Binjai Utara//smg

SELAIN memiliki rumah mewah di Kota Medan rupa-rupanya mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumut, Irham Buana Nasution, juga punya aset lain di Kota Binjai. Aset yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Lingkungan IX, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara tersebut berupa lahan perkebunan yang diperkirakan luasnya mencapai 6.000 meter persegi.

Untuk mengetahui lokasi sebidang tanah milik Irham, wartawan koran ini mencari beberapa sumber yang mengetahui pasti kepemilikan lahan tersebut. Informasi awal coba diperoleh dari Suyoto. Sayangnya saat ditemui di rumahnya, Kepala Lingkungan IX itu tak berada di tempat.

Saat dikontak ke nomor selulernya, Suyoto membenarkan dirinya adalah Kepling IX, Kelurahan Cengkeh Turi. Begitu ditanyai soal lahan milik Irham yang ada di wilayahnya, dia mengakuinya.

“Lahan Irham? Oh, bekas Ketua KPUD Sumut itu ya? Iya, lahannya ada di lingkungan saya. Memangnya ada apa ya?” tanya Suyoto. Saat wartawan koran ini menanyakan lebih jauh terkait lahan tersebut, dia langsung mengaku tak mengetahuinya secara mendetail.

“Saya sudah lupa tahun berapa lahan itu dibeli Irham. Berapa dia membeli lahan itu pun saya juga tak tahu,” ucapnya.

Saat ditanya luas lahan tersebut, awalnya Suyoto enggan mengungkapkan. Hanya saja dia memperkirakan luas lahan tersebut mencapai 15 rantai atau sekitar 6.000 meter persegi.

“Sekarang lahan itu diisi tanaman keras. Kalau tak salah, lahan tersebut dibeli sekitar tahun 2000-an. Karena lahan itu dimilikinya sejak empat tahun lalu,” bebernya.

“Kalau mau lebih jelas coba tanya sama Sutres, anak dari Kepling I. Selama ini Sutres yang menjaga lahan itu,” ungkapnya.

Tak lama wartawan koran ini pun berusaha menemui Sutres di kediamannya. Cukup butuh waktu lama untuk mendapat informasi dari Sutres karena lelaki ini harus dijemput dari ladang tempatnya bekerja.

Awalnya Sutres sedikit bingung ditanyai soal lahan milik Irham. Dia kelihatan ragu-ragu memberikan informasi soal lahan tersebut. “Memang benar saya yang menjaga tanah itu. Kalau tahun berapa dan berapa anggaran ya, pak Irham yang membeli lahan itu. Saya sendiri  tak tahu. Saya cuma  menjaga dan membersihkan kebun,” kata Sutres .

Disebutkan dia, dalam beberapa bulan terakhir ini Irham mulai jarang datang melihat-lihat lahan perkebunan tersebut. “Kalau dulu ya, lumayan sering juga. Dia memang sudah lama tak datang,” ungkapnya.

Sutres mengaku berkenalan dengan Irham saat membeli bibit rambutan dan mangga kepadanya. “Jadi saya sendiri yang menanam bibitnya. Setelah itu saya disuruh pak Irham  menjaga dan merawat tanaman rambutan serta mangga tersebut,” tandasnya.

“Kalau upah terus terang saya tak ada diberi. Tapi setiap kali bapak datang, saya dikasih uang sekitar Rp400 ribu. Tapi biasanya sekali setahun saya diberi Rp1 juta. Saya menjaga lahan itu sudah empat tahun,” imbuhnya seraya menambahkan lahan kebun itu diisi tanaman  mangga dan rambutan.

Dalam pantauan di lokasi lahan, sekeliling kebun milik mantan Direktur LBH Sumut itu dilindungi dengan pagar kawat dan beton. Lahan tersebut tampak rapi ditanam mangga dan rambutan. Ada pondok kecil (saung) dibangun sebagai tempat istirahat. (dn/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/