PERBAUNGAN, SUMUTPOS.CO – Nama Sapna cukup dikenal kalangan pengedar sabu-sabu di Perbaungan. Jam terbangnya terbilang cukup yakni sekitar 10 tahun. Makanya perempuan berusia 39 tahun ini akrab dipanggil Bunda.
Walau bukan janda, tapi dia bisa juga dibilang kepala rumah tangga. Sebab perempuan bertubuh tambun ini harus berjuang sendiri menghidupi 5 anaknya, pasca sang suami ditangkap atas kasus sabu-sabu.
Menganggap mendapatkan pekerjaan layak sangat sulit, belakangan dia memutuskan meneruskan bisnis suaminya yakni dagang narkoba. Hasilnya terbilang sukses, hingga dia bisa membesarkan dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Namun semua itu kini tinggal kenangan. Setidaknya sampai proses hukum yang menjeratnya tuntas. Perempuan yang sebelumnya terkenal licin, akhirnya diciduk Polsek Perbaungan. Penangkapan langsung dipimpin Kanit Reskrim, Ipda JH. Panjaitan di SPBU Desa Pagar Jati, Deli Serdang.
Ketika itu, Sagna dan tiga anaknya berangkat dari rumah dengan mengendarai mobil Toyota Agya warna Merah. Rencananya mereka hendak ke Medan, menjenguk putri sulungnya, Sin (24) yang sedang menjalani perawatan di RS Columbia.
Melihat speedometer menunjukkan bahan bakar menipis, Sagna memutuskan mengisi bensin di SPBU Pagar Jati, Deli Serdang. Tapi begitu masuk, mobilnya langsung dihadang Ipda JH. Panjaitan bersama beberapa anggotanya.
Tidak ingin menimbulkan kehebohan di lokasi pengamanan, Sagna bersama ketiga anaknya digiring ke Mapolsek Perbaungan. Setelah dimintai keterangan, dia dibawa polisi ke rumahnya di Dusun 1, Desa Jambur Pulau, Kecamatan Perbaungan, Sergai. Setibanya disana, dengan disaksikan Seketaris Desa Jambur Pulau dan perangkat desa lainnya, penggeledahan pun dilakukan.
Ipda JH. Panjaitan menegaskan Sabna memang telah mereka amankan. Langkah penahanan dilakukan karena pihaknya menemukan barang bukti sabu. Berikutnya, ketika penggeledahan rumah, mereka juga mendapati serbuk kristal diduga sabu-sabu. Karenanya, Sabna dan mobilnya diamankan di mapolsek.
“Dia (Sagna) sudah jadi target kita sejak lama. Kini tersangka dan mobilnya telah kita limpahkan ke Satuan Narkoba Polres Sergai,” terangnya ketika ditemui di ruang kerjanya.
Ditambahkan, Sagna sempat menyampaikan pujian kepada Ipda JH. Panjaitan karena menangkapnya. Tidak diketahui apakah pujian tersebut ungkapan sebenarnya atau ‘bersayap’.
Pasalnya, sekian lama beroperasi, Sabna sama sekali tidak tersentuh. Padahal perempuan ini tidak pernah kemana-mana. “Dia bilang salut samaku karena mampu menangkapnya. Dalihnya, setelah 10 tahun dan banyak Kanit Reskrim berganti di Polsek Perbaungan, tak satu pun menangkapnya,” ungkap Ipda JH. Panjaitan.
Terpisah, Hamidil Amri, Sekdes Jambur Pulau yang ikut menyaksikan penggerebekan rumah Sabna mengatakan tidak ada ditemukan sabu-sabu saat penggerebekan. Tapi dia melihat polisi menyita beberapa ponsel.
“Kita ikut menyaksikan penggeledahan rumah Sabna. Tidak ada ditemukan sabu-sabu. Anak laki-laki Sabna yang sempat saya tanya mengatakan tidak ada sabu-sabu sedikit pun di mobil mereka, saat diperiksa di SPBU,” ujar Hamidil. (dha/ras)