29.2 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Naikkan Gaji Dua Kali Lipat

Demonstrasi dan unjuk rasa menentang kebijakan pemerintah menaikkan BBM dipandang tidak menyentuh akar permasalahan yang terjadi di negara ini. Ketua Majelis Pimpinan Nasional Masyarakat Pancasila Indonesia (MPN MPI), Meherban Sah berpendapat kalau inti yang harus diselesaikan adalah kesejahteraan rakyat.

“BBM Boleh saja naik. Tapi gaji TNI/Polri, PNS, buruh harus dinaikkan dua kali lipat dan masyarakat yang tidak mampu diberi jaminan sosial,” ujar Meher didampingi pengurus MPN dan Brigade Mahasisa (BM) MPI, kemarin (30/3).

Meher lantas membeber fakta hasil survei yang pernah dilakukan pihaknya. “Survei kita, gaji PNS, TNI dan Polri cuma bertahan sampai hari ke-20. Sudah berulang kali kita laporkan ke pemerintah pusat pada 2008. Mahasiswa kita (BM) pun sudah berulang kali berunjuk rasa menyuarakannya,” sebut pria yang disapa Ketum ini.

Pria yang kerap bersikap kritis ini menyatakan keprihatinnya dengan para wakil rakyat. Mereka dianggap belum menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. “Hal seperti ini mestinya disuarakan wakil rakyat, mereka yang paling tahu kondisi bangsa ini.”

Idealnya, DPR mestinya menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah. “Doa MPI, semoga mereka sehat-sehat agar pikiran MPI sehat, tidak menjadi rakyat perwakilan dewan,” ujarnya berfilosofi.

Dia kembali menegaskan, sikap MPI yang tidak menolak kenaikan BBM asalkan dilakukan penyeimbangan dari multiplier effect kenaikan itu. Kemudian mengajak dan mengimbau warga MPI dan Brigade Mahasiswa (BM) menjadi pelopor menyejukkan suasana.

Para kader partai politik pun diminta tidak menjadi pemicu keributan dengan cara menari jalan tengah. “Jangan ambil kesempatan untuk jadi bintang dan untuk pencitraan dengan cara mencari-cari penyakit pemerintah,” tegasnya. (tms)

Demonstrasi dan unjuk rasa menentang kebijakan pemerintah menaikkan BBM dipandang tidak menyentuh akar permasalahan yang terjadi di negara ini. Ketua Majelis Pimpinan Nasional Masyarakat Pancasila Indonesia (MPN MPI), Meherban Sah berpendapat kalau inti yang harus diselesaikan adalah kesejahteraan rakyat.

“BBM Boleh saja naik. Tapi gaji TNI/Polri, PNS, buruh harus dinaikkan dua kali lipat dan masyarakat yang tidak mampu diberi jaminan sosial,” ujar Meher didampingi pengurus MPN dan Brigade Mahasisa (BM) MPI, kemarin (30/3).

Meher lantas membeber fakta hasil survei yang pernah dilakukan pihaknya. “Survei kita, gaji PNS, TNI dan Polri cuma bertahan sampai hari ke-20. Sudah berulang kali kita laporkan ke pemerintah pusat pada 2008. Mahasiswa kita (BM) pun sudah berulang kali berunjuk rasa menyuarakannya,” sebut pria yang disapa Ketum ini.

Pria yang kerap bersikap kritis ini menyatakan keprihatinnya dengan para wakil rakyat. Mereka dianggap belum menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. “Hal seperti ini mestinya disuarakan wakil rakyat, mereka yang paling tahu kondisi bangsa ini.”

Idealnya, DPR mestinya menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah. “Doa MPI, semoga mereka sehat-sehat agar pikiran MPI sehat, tidak menjadi rakyat perwakilan dewan,” ujarnya berfilosofi.

Dia kembali menegaskan, sikap MPI yang tidak menolak kenaikan BBM asalkan dilakukan penyeimbangan dari multiplier effect kenaikan itu. Kemudian mengajak dan mengimbau warga MPI dan Brigade Mahasiswa (BM) menjadi pelopor menyejukkan suasana.

Para kader partai politik pun diminta tidak menjadi pemicu keributan dengan cara menari jalan tengah. “Jangan ambil kesempatan untuk jadi bintang dan untuk pencitraan dengan cara mencari-cari penyakit pemerintah,” tegasnya. (tms)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/