25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Maafkan Penculik, Ingin Menetap di Medan atau Siantar

Toni Manurung, ayah bayi yang diculik di RS Hasan Sadikin, sudah punya rencana setelah drama penculikan bayinya. Setelah ke luar rumah sakit, dia akan mengajak keluarganya ke luar Bandung.

BERKUMPUL LAGI: Sang Ayah, Toni Manurung bersama bayinya, Valencia Manurung yang digendong ibunya, Lasmaria Boru Manulang di RS Hasan Sadikin Bandung (29/3).
BERKUMPUL LAGI: Sang Ayah, Toni Manurung bersama bayinya, Valencia Manurung yang digendong ibunya, Lasmaria Boru Manulang di RS Hasan Sadikin Bandung (29/3).

Dan, tujuannya adalah Medan atau Siantar. “Saya ingin membawa istri dan anak-anak pulang ke Medan atau Siantar. Saya ingin menetap di sana saja,” katanya, akhir pekan lalu.

Nah, kemarin, setelah dinyatakan sehat, bayi Toni yang diberi nama Valencia Yusnita Manurung akhirnya meninggalkan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Dia pun dibawa menuju kediamannya di Jalan Babakan Irigasi, RT 03/04, Kelurahan Babakan Taragong, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

Bayi Valencia diboyong kedua orangtuanya yakni Toni Manurung (26) dan Lasmaria Boru Manulang (24) serta didampingi pihak keluarga dan dokter maupun perawat RSHS Bandung menggunakan mobil kijang innova dengan plat merah D 1822 D, Minggu (30/3), sekitar pukul 12.05 WIB.

Lelaki yang sehari-hari bekerja sebbagi sopir angkot ini mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada kepolisian dan RSHS atas bantuannya selama ini dan untuk mengungkap serta menangkap pelaku. “Makasih rumah sakit kepada kepolisian,” ujar Toni di RSHS Bandung.

Selain itu dia mengaku sudah memaafkan si penculik bayi, Desi Ariani, setelah dirinya berkonsultasi dan mendapat nasehat dari Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul.

“Sekarang saya sudah bisa memaafkan. Tidak seperti kemarin (belum bisa memaafkan). Saya berbicara dengan Pak Martin dan diberi nasihat agar memaafkan pelaku,” tuturnya.

Namun, Toni tetap meminta agar pelaku diganjar hukuman yang setimpal, sesuai dengan perbuatannya. “Yang berwenang tetap pihak berwajib,” tegasnya.

Sementara itu, sang ibu bayi, Lasmaria mengaku bahagia anak keduanya tersebut bisa kembali ke pangkuannya. “Anak saya akan dijaga,” ucapnya.

Kasubag Humas dan Protokoler RSHS Bandung, Nurul Wulandhani menjelaskan, pihaknya mempersilakan bayi Valencia meninggalkan rumah sakit setelah melakukan pemeriksaan intensif kepada bayi dan ibunya. “Sudah memutuskan sehat bisa untuk meninggalkan rumah sakit,” tutur Nurul.

Selain itu, pihaknya berjanji bakal menggratiskan biaya persalinan serta perawatan selama di RSHS Bandung. Bahkan, hingga rawat jalan berupa pemeriksaan kesehatan bayi dan ibunya. “Kita gratiskan. Waktunya sampai kapan ya kita lihat,” terangnya.

Nurul menambahkan, RSHS akan melakukan pemeriksaan psikologi Desi Ariani yang masih dirawat setelah mencoba bunuh diri dengan terjun dari fly over Pasupati, pada saat kejadian penangkapan baru-baru ini. “Kita masih mendalami akan hal ini (psikologi). Kelainan akan hal ini (psikologi) akan kita periksa,” katanya.

Dia menjelaskan, untuk kondisi Desi kini sudah mulai stabil, namun tetap membutuhkan waktu guna masa pemulihannya. Soalnya, tersangka memiliki luka patah pada bagian tubuhnya.

“Kondisi sudah mulai stabil. Sudah dinyatakan hal-hal yang sifatnya gawat darurat,” jelasnya.

Seperti diketahui, anak bayi perempuan Toni dan Lasmaria  diculik pada Selasa (25/3) dan dini hari Sabtu (29/3) baru kembali ke tangan mereka. Pengembalian bayi pun langsung dilakukan oleh Kapolda Jawa Barat Irjen M Iriawan di Markas Polsek Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat. Bayi ini ditemukan di sebuah rumah kos di kawasan Pasirkaliki, Bandung, Jumat (28/3). Selain menemukan bayi tersebut, polisi juga menahan seorang tersangka pelaku berinisial DS (32).

“Saya sampaikan kebanggaan hati sebesar-besarnya akhirnya (bayi saya) ketemu berkat kerja sama di rumah sakit dan kepolisian. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua media yang sudah mempublikasikan kejadian ini. Terima kasih banyak kepada semua media yang ada di sini,” kata Toni.

Adapun sebagai bentuk terimakasihnya pada pihak Kepolisian, Toni membolehkan jika Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol M Iriawan, ingin memberikan nama bagi bayinya.

Toni akhirnya memberikan anama anaknya itu Valencia Yusnita Manurung. “Kalau Kapolda mau kasih nama (tambahan) diterima, asal enggak hilang saja Manurungnya,” ungkapnya. (bal/jpnn/rbb)

Toni Manurung, ayah bayi yang diculik di RS Hasan Sadikin, sudah punya rencana setelah drama penculikan bayinya. Setelah ke luar rumah sakit, dia akan mengajak keluarganya ke luar Bandung.

BERKUMPUL LAGI: Sang Ayah, Toni Manurung bersama bayinya, Valencia Manurung yang digendong ibunya, Lasmaria Boru Manulang di RS Hasan Sadikin Bandung (29/3).
BERKUMPUL LAGI: Sang Ayah, Toni Manurung bersama bayinya, Valencia Manurung yang digendong ibunya, Lasmaria Boru Manulang di RS Hasan Sadikin Bandung (29/3).

Dan, tujuannya adalah Medan atau Siantar. “Saya ingin membawa istri dan anak-anak pulang ke Medan atau Siantar. Saya ingin menetap di sana saja,” katanya, akhir pekan lalu.

Nah, kemarin, setelah dinyatakan sehat, bayi Toni yang diberi nama Valencia Yusnita Manurung akhirnya meninggalkan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Dia pun dibawa menuju kediamannya di Jalan Babakan Irigasi, RT 03/04, Kelurahan Babakan Taragong, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

Bayi Valencia diboyong kedua orangtuanya yakni Toni Manurung (26) dan Lasmaria Boru Manulang (24) serta didampingi pihak keluarga dan dokter maupun perawat RSHS Bandung menggunakan mobil kijang innova dengan plat merah D 1822 D, Minggu (30/3), sekitar pukul 12.05 WIB.

Lelaki yang sehari-hari bekerja sebbagi sopir angkot ini mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada kepolisian dan RSHS atas bantuannya selama ini dan untuk mengungkap serta menangkap pelaku. “Makasih rumah sakit kepada kepolisian,” ujar Toni di RSHS Bandung.

Selain itu dia mengaku sudah memaafkan si penculik bayi, Desi Ariani, setelah dirinya berkonsultasi dan mendapat nasehat dari Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul.

“Sekarang saya sudah bisa memaafkan. Tidak seperti kemarin (belum bisa memaafkan). Saya berbicara dengan Pak Martin dan diberi nasihat agar memaafkan pelaku,” tuturnya.

Namun, Toni tetap meminta agar pelaku diganjar hukuman yang setimpal, sesuai dengan perbuatannya. “Yang berwenang tetap pihak berwajib,” tegasnya.

Sementara itu, sang ibu bayi, Lasmaria mengaku bahagia anak keduanya tersebut bisa kembali ke pangkuannya. “Anak saya akan dijaga,” ucapnya.

Kasubag Humas dan Protokoler RSHS Bandung, Nurul Wulandhani menjelaskan, pihaknya mempersilakan bayi Valencia meninggalkan rumah sakit setelah melakukan pemeriksaan intensif kepada bayi dan ibunya. “Sudah memutuskan sehat bisa untuk meninggalkan rumah sakit,” tutur Nurul.

Selain itu, pihaknya berjanji bakal menggratiskan biaya persalinan serta perawatan selama di RSHS Bandung. Bahkan, hingga rawat jalan berupa pemeriksaan kesehatan bayi dan ibunya. “Kita gratiskan. Waktunya sampai kapan ya kita lihat,” terangnya.

Nurul menambahkan, RSHS akan melakukan pemeriksaan psikologi Desi Ariani yang masih dirawat setelah mencoba bunuh diri dengan terjun dari fly over Pasupati, pada saat kejadian penangkapan baru-baru ini. “Kita masih mendalami akan hal ini (psikologi). Kelainan akan hal ini (psikologi) akan kita periksa,” katanya.

Dia menjelaskan, untuk kondisi Desi kini sudah mulai stabil, namun tetap membutuhkan waktu guna masa pemulihannya. Soalnya, tersangka memiliki luka patah pada bagian tubuhnya.

“Kondisi sudah mulai stabil. Sudah dinyatakan hal-hal yang sifatnya gawat darurat,” jelasnya.

Seperti diketahui, anak bayi perempuan Toni dan Lasmaria  diculik pada Selasa (25/3) dan dini hari Sabtu (29/3) baru kembali ke tangan mereka. Pengembalian bayi pun langsung dilakukan oleh Kapolda Jawa Barat Irjen M Iriawan di Markas Polsek Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat. Bayi ini ditemukan di sebuah rumah kos di kawasan Pasirkaliki, Bandung, Jumat (28/3). Selain menemukan bayi tersebut, polisi juga menahan seorang tersangka pelaku berinisial DS (32).

“Saya sampaikan kebanggaan hati sebesar-besarnya akhirnya (bayi saya) ketemu berkat kerja sama di rumah sakit dan kepolisian. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua media yang sudah mempublikasikan kejadian ini. Terima kasih banyak kepada semua media yang ada di sini,” kata Toni.

Adapun sebagai bentuk terimakasihnya pada pihak Kepolisian, Toni membolehkan jika Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol M Iriawan, ingin memberikan nama bagi bayinya.

Toni akhirnya memberikan anama anaknya itu Valencia Yusnita Manurung. “Kalau Kapolda mau kasih nama (tambahan) diterima, asal enggak hilang saja Manurungnya,” ungkapnya. (bal/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/