MEDAN, SUMUTPOS.CO – Layanan rapid test antigen drive thru di Jalan Pulau Pinang, Lapangan Merdeka Medan segera dibuka kembali. Sebelumnya, layanan yang dikelola pihak swasta PT Sumatera Siberia Kompaniya (PT SSK) tersebut sempat ditutup lantaran digeledah Polrestabes Medan karena diduga menyalahi aturan, Selasa (25/5).
Direktur Utama PT SSK dr Muhammad Fauzi Nasution mengatakan, hasil pertemuan dengan pihak Pemerintah Kota (Pemko) Medan dan juga pemeriksaan yang dilakukan Polrestabes Medan bahwa akan segera beroperasi kembali dalam beberapa hari ke depan. Namun, tentunya setelah melengkapi administrasi yang dibutuhkan.
“Kami bersama pihak Pemko Medan juga akan segera membuka beberapa gerai pemeriksaan drive thru di beberapa tempat lain, dan tentunya kami akan berkoordinasi dengan Polrestabes Medan dalam menentukan titik lokasi yang sesuai guna menghindari kemacetan,” kata Fauzi dalam temu pers di Medan, Sabtu (29/5).
Fauzi mengaku, pada awalnya membuka layanan tersebut tidak langsung beroperasi begitu saja. Melainkan, koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti Satgas Covid-19 Sumut dan sebagainya lalu selanjutnya menunggu. “Sejauh ini layanan rapid test antigen ini yang dikelola ada tiga tempat. Selain di Lapangan Merdeka Medan, terdapat di Ringroad City Walk (RCW) dan Bandara Internasional Kualanamu,” ujarnya.
Terkait penanganan limbah medis yang diselidiki Polrestabes Medan, Fauzi mengaku kemungkinan persoalan keterlambatan pengangkatan. Namun demikian, sudah koordinasi dengan pihak Polrestabes Medan dan pihak ketiga pengelola limbah medis tersebut agar tidak terulang lagi seperti sebelumnya.
“Namun kita tidak bisa langsung menyentuh limbah itu. Limbah tersebut tidak bisa dipegang atau dibawa maupun dibuang sembarangan, karena termasuk limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Limbah medis rapid test berbahaya, sehingga kita pisahkan mana yang bekas orang positif dan negatif. Kemudian, dimasukkan ke dalam plastik lalu nantinya diambil oleh pihak ketiga,” ungkapnya.
Disinggung penyelidikan polisi terkait dugaan pencurian arus listrik, Fauzi enggan menanggapi lebih lanjut karena menganggap permasalahan sudah selesai. “Terkait itu kita bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan. Namun, memang ada prosedur yang masih menunggu. Misalnya, menunggu meteran datang dan sebagainya,” ucapnya.
Disebutkan Fauzi, pemeriksaan rapid test antigen di Lapangan Merdeka bisa mencapai 400 hingga 500 sampel dalam sehari. Bahkan, pada saat mendekati momen lebaran Idul Fitri mencapai 600 sampai 700 sampel. “Masyarakat yang melakukan pemeriksaan bukan hanya sebatas persyaratan menaiki pesawat. Namun, ada juga masyarakat yang ingin tahu apakah dirinya tertular Covid-19 atau tidak. Apabila hasil yang didapat positif Covid-19, kemudian diberikan penyuluhan agar melakukan isolasi mandiri apabila tanpa gejala,” jelas Fauzi.
Dia mengaku, pihaknya fokus terhadap pemeriksaan rapid test antigen drive thru karena yang teraman dari paparan virus Corona. Masyarakat tidak perlu ke rumah sakit atau klinik, sehingga bercampur dengan pasien-pasien lain. Di samping itu, pemeriksaan ini juga relatif cepat,” sebutnya sembari menambahkan, pihaknya mengapresiasi sebesar-besarnya kepada berbagai pihak sehingga layanan ini bisa beroperasi.
“Apresiasi yang luar biasa kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman dan pihak terkait lainnya, sehingga layanan rapid test ini bisa beroperasi,” pungkasnya.
Diketahui, petugas Unit Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) Satreskrim Polrestabes Medan menggeledah fasilitas layanan rapid test antigen Covid-19 drive thru berbayar tersebut. Polisi menuding layanan itu tidak mengantongi izin penyelenggaraan dan melanggar protokol kesehatan. Selain itu, polisi juga mendalami dugaan pelanggaran pembuangan limbah medis dan pencurian arus listrik. Dalam penggeledahan itu, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sejumlah alat rapid test antigen dan limbahnya. Polisi juga membawa tiga orang dari pihak penyelenggara layanan.
Belakangan, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebutkan tidak ada masalah di layanan tersebut. Namun ke depannya, kata Bobby, Pemko dan pihak-pihak terkait akan menegur jika ada sesuatu yang menyalahi aturan. “Harus kita benahi, tapi kita sudah sampaikan ini bagus untuk masyarakat, jadi akan kita buka kembali. Kita akan koordinasi dengan Polrestabes bagaimana titiknya yang tidak mengganggu aktivitas masyarakat, karena memang kalau lagi ramai mengular panjang dan membuat kemacetan. Nanti kita lihat lokasinya yang paling baik agar tidak mengganggu,” ujarnya. (ris/ila)