25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Sejak April, Pasien Covid di RS Haji Medan Menurun

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak April 2022, pasien Covid-19 di RSU Haji Medan mengalami penurunan dan bahkan sempat kosong beberapa waktu. Meski begitu, rumah sakit milik Pemprov Sumut ini tetap menyiagakan tenaga kesehatan apabila ada pasien Covid-19 yang masuk.

“Sampai saat ini pelayanan Covid-19 masih disiagakan, meskipun temuan kasusnya mereda. Sejak April 2022, pasien Covid-19 yang ditangani di RSU Haji Medan menurun dan bahkan sempat kosong,” kata Ketua Satgas Covid-19 RSU Haji Medan dr Supiono SpP, Senin (30/5).

Supiono menyebutkan, pihaknya juga tetap melakukan skrining Covid-19 terhadap pasien yang rawat jalan maupun rawat inap. Selain itu, menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Kalau membludaknya pasien Covid-19 yang kita tangani terjadi pada September 2021, jumlahnya mencapai 80 lebih pasien. Saat itu puncaknya lah, sampai kami buat tenda-tenda di halaman IGD karena khawatir tidak muat,” sebutnya.

Ia mengimbau, kondisi pandemi saat ini yang tengah mereda, masyarakat jangan abai terhadap protokol kesehatan. “Masyarakat jangan lengah apalagi terlalu euforia dengan situasi pandemi yang mereda. Selalu disiplin protokol kesehatan, melakukan vaksinasi, dan jaga kesehatan tubuh sehingga tidak tertular Covid-19,” pesannya.

Supiono menuturkan, pandemi Covid-19 merupakan masalah kesehatan yang harus ditangani bersama, termasuk seluruh lapisan masyarakat. “Pandemi Covid-19 ini bukan tugas pemerintah dan tenaga kesehatan saja, melainkan juga semua pihak. Mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, dan sebagainya. Sebab, kemungkinan masih ada masyarakat yang belum percaya Covid-19. Makanya, semua lapisan harus mau terlibat untuk bersama-sama memerangi pandemi hingga menjadi endemi,” pungkasnya.

Kabag Umum RSU Haji Medan drg Anda Siregar mengatakan, pasien corona yang dirawat pihaknya kini hanya satu orang saja. “Pasien Covid-19 yang kami tangani sudah sangat jauh menurun, bahkan sekarang hanya satu orang yang masih dirawat dengan gejala sedang,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumut (hingga 29 Mei 2022), akumulasi jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 155.065 kasus. Jumlah tersebut setelah ditambah dua kasus baru terkonfirmasi. Sedangkan angka kesembuhan 151.736 kasus, dengan penambahan terbaru satu kasus. Untuk meninggal dunia akibat Covid-19 berjumlah 3.254 kasus.

Terpisah, kondisi yang tidak jauh berbeda dialami juga RSUP Haji Adam Malik. Pasien Covid-19 yang ditangani rumah sakit milik Kemenkes tersebut kini hanya tinggal satu orang. “Sebulan terakhir ini total pasien Covid-19 yang ditangani jumlahnya 32 orang. Tapi, saat ini hanya tinggal satu pasien lagi dengan gejala ringan-sedang,” ujarnya.

Bebas Masker? Tunggu Juni

Tren penurunan kasus Covid-19 juga terjadi secara nasional. Menyusul situasi pandemi yang semakin membaik ini, pemerintah mulai melonggarkan sejumlah aturan termasuk diperbolehkan tidak memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Namun, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, pelonggaran aturan ini masih akan terus dipantau perkembangannya. Jika ke depannya kasus masih terkendali, kemungkinan Indonesia bisa bebas masker sepenuhnya bisa saja terwujud. “Kalau memang kasusnya relatif lebih baik, kita juga akan lakukan sero survei sekali lagi di Bulan Juni, kalau hasilnya baik mudah-mudahan bisa secara bertahap kita lakukan relaksasi,” ungkap Menkes yang dikutip dari laman Sehat Negeriku, Senin (30/5).

Meski relaksasi aturan Covid-19 sudah dilakukan, vaksinasi booster masih akan terus dilakukan. Terlebih untuk kelompok rentan yang masih sangat berisiko jika terinfeksi Covid-19. Menurut Menkes, suntikan booster terbukti secara ilmiah bisa memberikan kadar antibodi yang jauh lebih tinggi dibandingkan saat belum mendapatkannya.

“Untuk yang belum booster saran saya terus dilanjutkan, karena itu memberikan proteksi yang baik untuk kita, sasaran yang dibooster terbukti secara ilmiah kadar antibodinya jauh lebih tinggi dibandingkan yang belum dibooster, ini penting untuk melindungi orang sekitar terutama orang tua kita,” pungkasnya. (ris/dtc)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak April 2022, pasien Covid-19 di RSU Haji Medan mengalami penurunan dan bahkan sempat kosong beberapa waktu. Meski begitu, rumah sakit milik Pemprov Sumut ini tetap menyiagakan tenaga kesehatan apabila ada pasien Covid-19 yang masuk.

“Sampai saat ini pelayanan Covid-19 masih disiagakan, meskipun temuan kasusnya mereda. Sejak April 2022, pasien Covid-19 yang ditangani di RSU Haji Medan menurun dan bahkan sempat kosong,” kata Ketua Satgas Covid-19 RSU Haji Medan dr Supiono SpP, Senin (30/5).

Supiono menyebutkan, pihaknya juga tetap melakukan skrining Covid-19 terhadap pasien yang rawat jalan maupun rawat inap. Selain itu, menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Kalau membludaknya pasien Covid-19 yang kita tangani terjadi pada September 2021, jumlahnya mencapai 80 lebih pasien. Saat itu puncaknya lah, sampai kami buat tenda-tenda di halaman IGD karena khawatir tidak muat,” sebutnya.

Ia mengimbau, kondisi pandemi saat ini yang tengah mereda, masyarakat jangan abai terhadap protokol kesehatan. “Masyarakat jangan lengah apalagi terlalu euforia dengan situasi pandemi yang mereda. Selalu disiplin protokol kesehatan, melakukan vaksinasi, dan jaga kesehatan tubuh sehingga tidak tertular Covid-19,” pesannya.

Supiono menuturkan, pandemi Covid-19 merupakan masalah kesehatan yang harus ditangani bersama, termasuk seluruh lapisan masyarakat. “Pandemi Covid-19 ini bukan tugas pemerintah dan tenaga kesehatan saja, melainkan juga semua pihak. Mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, dan sebagainya. Sebab, kemungkinan masih ada masyarakat yang belum percaya Covid-19. Makanya, semua lapisan harus mau terlibat untuk bersama-sama memerangi pandemi hingga menjadi endemi,” pungkasnya.

Kabag Umum RSU Haji Medan drg Anda Siregar mengatakan, pasien corona yang dirawat pihaknya kini hanya satu orang saja. “Pasien Covid-19 yang kami tangani sudah sangat jauh menurun, bahkan sekarang hanya satu orang yang masih dirawat dengan gejala sedang,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumut (hingga 29 Mei 2022), akumulasi jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 155.065 kasus. Jumlah tersebut setelah ditambah dua kasus baru terkonfirmasi. Sedangkan angka kesembuhan 151.736 kasus, dengan penambahan terbaru satu kasus. Untuk meninggal dunia akibat Covid-19 berjumlah 3.254 kasus.

Terpisah, kondisi yang tidak jauh berbeda dialami juga RSUP Haji Adam Malik. Pasien Covid-19 yang ditangani rumah sakit milik Kemenkes tersebut kini hanya tinggal satu orang. “Sebulan terakhir ini total pasien Covid-19 yang ditangani jumlahnya 32 orang. Tapi, saat ini hanya tinggal satu pasien lagi dengan gejala ringan-sedang,” ujarnya.

Bebas Masker? Tunggu Juni

Tren penurunan kasus Covid-19 juga terjadi secara nasional. Menyusul situasi pandemi yang semakin membaik ini, pemerintah mulai melonggarkan sejumlah aturan termasuk diperbolehkan tidak memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Namun, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, pelonggaran aturan ini masih akan terus dipantau perkembangannya. Jika ke depannya kasus masih terkendali, kemungkinan Indonesia bisa bebas masker sepenuhnya bisa saja terwujud. “Kalau memang kasusnya relatif lebih baik, kita juga akan lakukan sero survei sekali lagi di Bulan Juni, kalau hasilnya baik mudah-mudahan bisa secara bertahap kita lakukan relaksasi,” ungkap Menkes yang dikutip dari laman Sehat Negeriku, Senin (30/5).

Meski relaksasi aturan Covid-19 sudah dilakukan, vaksinasi booster masih akan terus dilakukan. Terlebih untuk kelompok rentan yang masih sangat berisiko jika terinfeksi Covid-19. Menurut Menkes, suntikan booster terbukti secara ilmiah bisa memberikan kadar antibodi yang jauh lebih tinggi dibandingkan saat belum mendapatkannya.

“Untuk yang belum booster saran saya terus dilanjutkan, karena itu memberikan proteksi yang baik untuk kita, sasaran yang dibooster terbukti secara ilmiah kadar antibodinya jauh lebih tinggi dibandingkan yang belum dibooster, ini penting untuk melindungi orang sekitar terutama orang tua kita,” pungkasnya. (ris/dtc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/