25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tubuh Korban Lebam, Kepala Luka di Kiri dan Kanan

Foto: Moral Sitepu/Sumut Pos Korban tewas dalam bentrok antara warga Desa Lingga Karo dengan aparat kepolisian, dalam aksi demo di Polres Karo, Jumat (29/7/2016).
Foto: Moral Sitepu/Sumut Pos
Jenazah Abdi Saputra Purba, korban tewas dalam bentrok antara warga Desa Lingga Karo dengan aparat kepolisian, dalam aksi demo di Polres Karo, Jumat (29/7/2016), ditangisi sanak keluarga.

KARO, SUMUTPOS.CO – Histeris, jerit tangis sontak pecah saat jenazah Abdi Saputra Purba (28) tiba di kampung halamannya di Desa Budaya Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Sabtu (30/7) sekira pukul 17.00 WIB petang.

Abdi Saputra Purba (26) , korban tewas saat terjadinya bentrok antar ribuan warga Desa Lingga dan ratusan personel polisi.  Aksi warga desa yang melakukan penyerangan ke Markas Komando (Mako) Polres Karo, Jumat (29/7) malam.

Keluarga dan warga desa di Jambur (Losd) Desa Lingga didampingi Kepala Desa Lingga, Serpis Ginting dan beberapa perangkat desa saat menyambut jasad korban yang berada di dalam peti jenazah, untuk acara adat.

Amatan wartawan, di sekujur tubuh korban terlihat beberapa luka dibagian wajah, bibir pecah, luka lebam dan bocor di bagian kepala. Menurut warga, luka di bagian kepala korban sangat mencurigakan karena luka tersebut seperti luka tembusan yang terdapat di bagian kiri dan kanan kepala.

“Malam ini, kami akan memeriksa kondisi jenazah korban. Apakah ada tanda-tanda yang mencurigakan. Jika ada, jasad korban akan kembali dibawa ke Medan untuk diotopsi ulang guna memastikan penyebab kematiannya,” tegas Kepala Desa Lingga, Serpis Ginting saat ditemui di Jambur Desa Lingga.

Menurutnya, sesuai keterangan pihak Propam Poldasu yang tiba di Desa Lingga siang tadi, hasil otopsi jasad korban akan terbit seminggu ke depan. Jika merasa tidak puas atas hasil otopsi nantinya, pihak keluarga dapat mengajukan otopsi ulang dan bebas memilih tempat dilakukannya otopsi terhadap jasad korban.

“Tadi Propam Poldasu sudah datang ke sini (Desa Lingga) untuk meminta keterangan para saksi, para korban dan barang bukti terkait peristiwa bentrok tadi malam. Rencananya, jenazah korban akan dikebumikan Minggu (31/7) sore,” ungkapnya

Dikatakan, terkait bentrokan yang terjadi antara warga desanya dan aparat kepolisian, pihaknya akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Sebab, peristiwa ini telah memakan korban jiwa dan korban luka.

Dipaparkan, insiden malam itu, mengakibatkan 21 orang warga Desa Lingga menjadi korban, termasuk korban tewas, Abdi Saputra Purba. Kemudian korban luka di antaranya, Ganefo Tarigan (kritis), Juslim Tarigan, James Sinulingga, Payo Sinulingga, Bp. Tarjan Sinulingga, Veri Sinulingga.

Selanjutnya, Jesaya Ginting, Sejahtra Tarigan, Suyitno Sitepu, Risformi Sitepu, Anugerah Ginting, Modal Sinulingga, Acon Sinuraya, Imanuel Sembiring, Nd. Riva beru Sembiring, Karim Sinulingga, Julita beru Tarigan, Pilmon Manik, Sri Ulina beru Purba dan Nita Sari beru Tarigan.

“Ganefo Tarigan hingga saat ini masih dalam kondisi kritis dan masih mendapatkan penanganan medis di RSUP H. Adam Malik Medan. Akibat luka yang sangat serius yang dideritanya, ia terpaksa menjalani operasi. Ia memiliki lima orang anak dan sehari-hari bekerja sebagai petani,” jelas Serpis.

Amatan terakhir, suasana duka atas kematian Abdi Saputra Purba, masih menimbulkan situasi mencekam dan ‘panas’ di Desa Lingga. Warga bersama sejumlah perangkat desa terlihat masih berkumpul disekitaran Losd Desa Lingga.

Foto: Moral Sitepu/Sumut Pos Korban tewas dalam bentrok antara warga Desa Lingga Karo dengan aparat kepolisian, dalam aksi demo di Polres Karo, Jumat (29/7/2016).
Foto: Moral Sitepu/Sumut Pos
Jenazah Abdi Saputra Purba, korban tewas dalam bentrok antara warga Desa Lingga Karo dengan aparat kepolisian, dalam aksi demo di Polres Karo, Jumat (29/7/2016), ditangisi sanak keluarga.

KARO, SUMUTPOS.CO – Histeris, jerit tangis sontak pecah saat jenazah Abdi Saputra Purba (28) tiba di kampung halamannya di Desa Budaya Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Sabtu (30/7) sekira pukul 17.00 WIB petang.

Abdi Saputra Purba (26) , korban tewas saat terjadinya bentrok antar ribuan warga Desa Lingga dan ratusan personel polisi.  Aksi warga desa yang melakukan penyerangan ke Markas Komando (Mako) Polres Karo, Jumat (29/7) malam.

Keluarga dan warga desa di Jambur (Losd) Desa Lingga didampingi Kepala Desa Lingga, Serpis Ginting dan beberapa perangkat desa saat menyambut jasad korban yang berada di dalam peti jenazah, untuk acara adat.

Amatan wartawan, di sekujur tubuh korban terlihat beberapa luka dibagian wajah, bibir pecah, luka lebam dan bocor di bagian kepala. Menurut warga, luka di bagian kepala korban sangat mencurigakan karena luka tersebut seperti luka tembusan yang terdapat di bagian kiri dan kanan kepala.

“Malam ini, kami akan memeriksa kondisi jenazah korban. Apakah ada tanda-tanda yang mencurigakan. Jika ada, jasad korban akan kembali dibawa ke Medan untuk diotopsi ulang guna memastikan penyebab kematiannya,” tegas Kepala Desa Lingga, Serpis Ginting saat ditemui di Jambur Desa Lingga.

Menurutnya, sesuai keterangan pihak Propam Poldasu yang tiba di Desa Lingga siang tadi, hasil otopsi jasad korban akan terbit seminggu ke depan. Jika merasa tidak puas atas hasil otopsi nantinya, pihak keluarga dapat mengajukan otopsi ulang dan bebas memilih tempat dilakukannya otopsi terhadap jasad korban.

“Tadi Propam Poldasu sudah datang ke sini (Desa Lingga) untuk meminta keterangan para saksi, para korban dan barang bukti terkait peristiwa bentrok tadi malam. Rencananya, jenazah korban akan dikebumikan Minggu (31/7) sore,” ungkapnya

Dikatakan, terkait bentrokan yang terjadi antara warga desanya dan aparat kepolisian, pihaknya akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Sebab, peristiwa ini telah memakan korban jiwa dan korban luka.

Dipaparkan, insiden malam itu, mengakibatkan 21 orang warga Desa Lingga menjadi korban, termasuk korban tewas, Abdi Saputra Purba. Kemudian korban luka di antaranya, Ganefo Tarigan (kritis), Juslim Tarigan, James Sinulingga, Payo Sinulingga, Bp. Tarjan Sinulingga, Veri Sinulingga.

Selanjutnya, Jesaya Ginting, Sejahtra Tarigan, Suyitno Sitepu, Risformi Sitepu, Anugerah Ginting, Modal Sinulingga, Acon Sinuraya, Imanuel Sembiring, Nd. Riva beru Sembiring, Karim Sinulingga, Julita beru Tarigan, Pilmon Manik, Sri Ulina beru Purba dan Nita Sari beru Tarigan.

“Ganefo Tarigan hingga saat ini masih dalam kondisi kritis dan masih mendapatkan penanganan medis di RSUP H. Adam Malik Medan. Akibat luka yang sangat serius yang dideritanya, ia terpaksa menjalani operasi. Ia memiliki lima orang anak dan sehari-hari bekerja sebagai petani,” jelas Serpis.

Amatan terakhir, suasana duka atas kematian Abdi Saputra Purba, masih menimbulkan situasi mencekam dan ‘panas’ di Desa Lingga. Warga bersama sejumlah perangkat desa terlihat masih berkumpul disekitaran Losd Desa Lingga.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/