Festival musik ini menjadi berbeda dari semua festival musik yang sudah ada selama ini, baik di dalam maupun di luar negeri. Karena setiap artis dan musisi yang terlibat baik yang dari Eropa maupun Indonesia wajib harus bisa membawakan lagu lagu daerah Batak. “Sehingga setiap orang yang terlibat butuh persiapan lama, khusus dalam mempelajari lagu lagu Batak. Keunikan konsep ini merupakan salah satu nilai tarik buat banyak orang untuk hadir menyaksikan aksi panggung para artis ini,” ujar Herman.
Even musik tahunan ini, kata Herman, akan diisi dengan penampilan ‎Viky Sianipar yang sudah sangat dikenal dengan arrangement musiknya yang jenius, dan sangat concern terhadap pengembangan musik lagu Batak, akan turut hadir di Samosir bersama Bandnya dan juga Alsant Nababan sebagai Vokalisnya. Untuk lebih meramaikan lagi, Louis Sitanggang yang merupakan vokalis dari Deredia, juga akan turut hadir.
‎
“Persiapan akan event ini sudah tergolong rampung, hanya masih terus mencari dukungan ke banyak pihak, mengingat masih minimnya pendanaan yang bisa dikelola. Besar harapan even ini bisa mendapat perhatian yang lebih serius terutama dari pemerintah provinsi dan pusat, agar nantinya even ini bisa tetap digelar dan bisa semakin dikembangkan. Karena event ini sudah tiga kali membuktikan keberhasilannya untuk mendatangkan pengunjung ke Samosir dengan jumlah yang sangat banyak,” harapnya.
Herman mengatakan, kegiatan musik Batak ini, juga sebagai wujud untuk mengenang peristiwa tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Perairan Danau Toba, yang banyak menewaskan penumpangnya. Disaat pagelaran event ini akan diadakan moment tertentu untuk mengingat sekilas kejadian tersebut, sebagai bentuk penghormatan kepada semua korban.
“Dengan harapan, renungan ini nantinya bisa lebih menyadarkan semua pihak, untuk tetap sadar atas perlunya kenyamanan dan keselamatan semua orang, baik di danau, darat atau dimanapun.
Semoga pariwisata Samosir, makin maju, aman, nyaman dan makin populer keseluruh dunia,” kata Herman.(gus)