25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Tipikor Poldasu Obok-obok Ruang Fraksi PKS dan Hanura

MEDAN- Aksi penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Poldasu mengejutkan seluruh staf di kantor DPRD Sumut dan Pemprovsu pada Jumat (30/8). Bak penyidik KPK, 17 penyidik Subdit III/Tipikor Ditreskrimsus di bawah komando Kasubdit III/Reskrimsus AKBP Yuda Nusa ini mengobok-obok ruang kerja Wakil Ketua DPRD Sumut Sigit Pramono Asri dan Ketua Fraksi Hanura DPRD Sumut Zulkifli Siregar di gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol, Medan. Para penyidik dengan balutan rompi bertuliskan ‘Tipikor Polda Sumatera Utara’ itu juga menyasar ruang Biro Keuangan Pemprovsu di Lantai II Kantor Gubsu di Jalan Diponegoro Nomor 10, Medan. Tak luput kantor DPD hanura Sumut di Jalan Sei Besitang juga turut menjadi sasaran. Aksi penggeledahan pertama di DPRD Sumut pada pukul 10.00 WIB, para penyidik langsung bergerak ke ruang Kabag Keuangan Nirmawati Siregar yang berada di Sekretariat DPRD (Setwan) di lantai dasar.

ilustrasi
ilustrasi

Tak lama dari situ, penyidik naik ke lantai dua menuju ruangan Wakil Ketua DPRD Sumut Sigit Pramono Asri. Penggeledahan berjalan tertutup dan cukup rapai sehingga nyaris luput dari perhatian dari wartawan. Sekitar setengah jam di ruangan Sigit, sejumlah penyidik terlihat keluar dengan memboyong beberapa map berwarna biru yang diduga berisi dokumen penting.

Tak cukup mencomot dokumen berharga dari ruang pentolan PKS itu, penyidik melanjutkan penggeledahan ke ruang Ketua Fraksi Hanura Zulkifli Siregar yang terletak di Lantai IV. Setelah lebih dari setengah jam berada di sana, penyidik memboyong satu unit CPU komputer dan tumpukan berkas. Dari lantai IV, penyidik kembali turun ke ruang Kepala Bagian Keuangan di Setwan. Selepas salat Jumat, enam penyidik mendadak kembali masuk ruangan Fraksi PKS yang terletak di Lantai III.

Dari sini, penyidik juga menyita sejumlah dokumen penting, dan setengah jam kemudian kembali masuk ruang sekretariat Dewan. Sekitar pukul 15.30 WIB, seluruh penyidik meninggalkan gedung DPRD Sumut yang diparkir di depan Setwan. Ke-17 penyidik menumpang mobil jenis Kinang Innova dengan nopol B 8359, Hyundai Matrix warna silver BK 1087 RD, Toyota Rush BK 1614 QY, serta Daihatsu Taft warna hitam BK 1988 UH.

Keluar dari halaman gedung DPRD Sumut, empat mobil tersebut langsung menuju kantor Gubsu di Jalan Diponegoro No 10 Medan. Begitu tiba, seluruh penyidik bergerak ke Lantai II menyasar ruangan Biro Keuangan Pemprovsu. Dalam pantauan Sumut Pos, aksi penggeledahan di Biro Keuangan ini tercatat cukup lama. Dimulai sekitar pukul 16.00 WIB, kerja tim penyidik baru berakhir pukul 18.30 WIB.

Dalam operasi tertutup ini, penyidik terlihat membawa sejumlah dokumen dari Bagian Keuangan. Pimpinan tim penyidik yang juga Kasubdit III Reskrimsus Poldasu, AKBP Juda Nusa Putra, kepada wartawan yang mencegatnya mengatakan, operasi penggeledahan sengaja dilakukan sore hari setelah para PNS pulang. ‘’Kami menghindari keributan,’’ katanya singkat.

Didesak wartawan soal misi penggeledahan tersebut, AKBP Juda mengatakan, operasi tertutup mengatakan ruangan Biro Keuangan Pemprovsu bertujuan mengambil berkas untuk memperkuat bukti dalam kasus Pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) di beberapa kabupaten/kota di Sumut pada anggaran Bantuan Daerah Bawahan (BDB) tahun 2012 lalu.

‘’Kami menggeledah sejumlah ruangan, termasuk ruangan Kepala Biro Keuangan Pemprovsu, Burhanuddin Siagian. Penggeledahan ini masih terkait penggeledahan di Kantor DPRD Sumut tadi siang. Penyidik mengambil sejumlah berkas untuk melengkapi bukti dugaan korupsi dalam pengadaan alat-alat kesehatan,” kata Yuda.

Dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (30/8) petang, Ketua Fraksi PKS Hidayatullah mengaku tak tahu alasan penggeledahan yang dilakukan penyidik Tipikor Ditreskrimsus Poldasu. Hidayatullah yang mengaku sedang berada di Jakarta mengatakan, secara pribadi dirinya tidak tau mengenai penggeledahan itu.

“Saya sedang di Jakarta sekarang. Tadi staf fraksi yang kabarin soal ini. Saya bilang silakan saja. Tapi kami tidak tahu kenapa Fraksi PKS digeledah,” ujarnya.

Dikatakan Hidayatullah, dirinya tidak bisa berkomentara banyak mengenai penggeledahan itu karena tidak pernah ada pemberitahuan sebelumnya. Selain itu, dia bilang tidak satupun anggota Fraksi PKS yang pernah diperiksa Poldasu, kecuali Sigit Pramono Asri, sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut.

“Jadi saya sama sekali blank. Tidak tahu ini masalah apa. Tapi biar saja. Tadi saya sudah persilakan mau geledah ruang yang mana di fraksi, silakan saja,” pungkasnya.

Dalam penggeledahan di kantor DPD Hanura Sumut, enam penyidik Tipikor menggeledah seluruh ruangan, termasuk ruang kerja Ketua DPD Hanura Sumut, Zulkifli Efendi Siregar dan ruang kerja Sekretaris DPD hanura Sumut, Baharuddin Lubis. Aksi geledah itu disaksikan Baharudin beserta sejumlah pengurus DPD Sumut dan DPC Hanura Kota Medan. Dalam operasi itu, Ketua DPD Hanura Sumut Zulkifli Siregar tak berada di kantor DPD Hanura Sumut maupun gedung DPRD Sumut, lokasi penggeledahan sebelumnya. Zulkifli dikabarkan sakit dan menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di Kota Medan.

Direktur Reskrimsus Poldasu Kombes Sadono Budi Nugroho yang berhasil dikonfirmasi wartawan membenarkan penggeledahan tersebut terkait dugaan korupsi alat-alat kesehatan (Alkes) & KB (Keluarga Berencana) di 33 Kabupaten/Kota di Sumut tahun anggaran 2012 yang bersumber dari Bantuan Daerah Bawahan (BDB) Pemprovsu.

“Ada sejumlah dokumen atau berkas yang berkaitan dengan kasus itu yang diamankan penyidik,” katanya.
Sadono mengingatkan status Zulkifli Siregar dan Sigit Pramono Asri masih sebagai saksi dalam kasus tersebut. Akan tetapi, menurut dia, tak tertutup kemungkinan status keduanya bisa berubah menjadi tersangka bila ditemukan keterkaitan yang kuat terhadap keduanya. “Status saksi kan sewaktu-waktu bisa jadi tersangka,” katanya.

Disinggung peran anggota Banggar DPRD Sumut lainnya, Sadono menguatkan, anggota DPRD lain juga berpeluang diperiksa. “Lihat saja nanti perkembangannya,” tukas Sadono.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumut dari Fraksi PKS, Sigit Pramono Asri, yang dihubungi melalui ponselnya mengatakan tidak ada masalah Tim Penyidik Tipikor Polda Sumut menggeledah ruangannya karena menurutnya, penggeledahan tersebut masih dalam tugas kepolisian.

“Tak apa-apa Tipikor memeriksa ruangan saya. Itu masih dalam kerangka tugas mereka,” ujar Sigit. Penggeledahan itu, lanjut dia, terkait tugas Tim Penyidik Poldasu untuk memeriksa dokumen, surat, proposal, dan lain-lain yang dianggap perlu. Bendahara Fraksi Hanura DPRD Sumut Haduhot Simamora mengatakan, penggeledahan dilakukan sesuai prosedur, dan penyidik menunjukkan surat penggeledahan kepada kami.

“Pertanyaan penyidik ke saya normatif, nggak ada menyinggung dana Alkes. Memang seluruh sudut ruangan di Fraksi Hanura digeledah,” tukasnya. (mag-1)

MEDAN- Aksi penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Poldasu mengejutkan seluruh staf di kantor DPRD Sumut dan Pemprovsu pada Jumat (30/8). Bak penyidik KPK, 17 penyidik Subdit III/Tipikor Ditreskrimsus di bawah komando Kasubdit III/Reskrimsus AKBP Yuda Nusa ini mengobok-obok ruang kerja Wakil Ketua DPRD Sumut Sigit Pramono Asri dan Ketua Fraksi Hanura DPRD Sumut Zulkifli Siregar di gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol, Medan. Para penyidik dengan balutan rompi bertuliskan ‘Tipikor Polda Sumatera Utara’ itu juga menyasar ruang Biro Keuangan Pemprovsu di Lantai II Kantor Gubsu di Jalan Diponegoro Nomor 10, Medan. Tak luput kantor DPD hanura Sumut di Jalan Sei Besitang juga turut menjadi sasaran. Aksi penggeledahan pertama di DPRD Sumut pada pukul 10.00 WIB, para penyidik langsung bergerak ke ruang Kabag Keuangan Nirmawati Siregar yang berada di Sekretariat DPRD (Setwan) di lantai dasar.

ilustrasi
ilustrasi

Tak lama dari situ, penyidik naik ke lantai dua menuju ruangan Wakil Ketua DPRD Sumut Sigit Pramono Asri. Penggeledahan berjalan tertutup dan cukup rapai sehingga nyaris luput dari perhatian dari wartawan. Sekitar setengah jam di ruangan Sigit, sejumlah penyidik terlihat keluar dengan memboyong beberapa map berwarna biru yang diduga berisi dokumen penting.

Tak cukup mencomot dokumen berharga dari ruang pentolan PKS itu, penyidik melanjutkan penggeledahan ke ruang Ketua Fraksi Hanura Zulkifli Siregar yang terletak di Lantai IV. Setelah lebih dari setengah jam berada di sana, penyidik memboyong satu unit CPU komputer dan tumpukan berkas. Dari lantai IV, penyidik kembali turun ke ruang Kepala Bagian Keuangan di Setwan. Selepas salat Jumat, enam penyidik mendadak kembali masuk ruangan Fraksi PKS yang terletak di Lantai III.

Dari sini, penyidik juga menyita sejumlah dokumen penting, dan setengah jam kemudian kembali masuk ruang sekretariat Dewan. Sekitar pukul 15.30 WIB, seluruh penyidik meninggalkan gedung DPRD Sumut yang diparkir di depan Setwan. Ke-17 penyidik menumpang mobil jenis Kinang Innova dengan nopol B 8359, Hyundai Matrix warna silver BK 1087 RD, Toyota Rush BK 1614 QY, serta Daihatsu Taft warna hitam BK 1988 UH.

Keluar dari halaman gedung DPRD Sumut, empat mobil tersebut langsung menuju kantor Gubsu di Jalan Diponegoro No 10 Medan. Begitu tiba, seluruh penyidik bergerak ke Lantai II menyasar ruangan Biro Keuangan Pemprovsu. Dalam pantauan Sumut Pos, aksi penggeledahan di Biro Keuangan ini tercatat cukup lama. Dimulai sekitar pukul 16.00 WIB, kerja tim penyidik baru berakhir pukul 18.30 WIB.

Dalam operasi tertutup ini, penyidik terlihat membawa sejumlah dokumen dari Bagian Keuangan. Pimpinan tim penyidik yang juga Kasubdit III Reskrimsus Poldasu, AKBP Juda Nusa Putra, kepada wartawan yang mencegatnya mengatakan, operasi penggeledahan sengaja dilakukan sore hari setelah para PNS pulang. ‘’Kami menghindari keributan,’’ katanya singkat.

Didesak wartawan soal misi penggeledahan tersebut, AKBP Juda mengatakan, operasi tertutup mengatakan ruangan Biro Keuangan Pemprovsu bertujuan mengambil berkas untuk memperkuat bukti dalam kasus Pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) di beberapa kabupaten/kota di Sumut pada anggaran Bantuan Daerah Bawahan (BDB) tahun 2012 lalu.

‘’Kami menggeledah sejumlah ruangan, termasuk ruangan Kepala Biro Keuangan Pemprovsu, Burhanuddin Siagian. Penggeledahan ini masih terkait penggeledahan di Kantor DPRD Sumut tadi siang. Penyidik mengambil sejumlah berkas untuk melengkapi bukti dugaan korupsi dalam pengadaan alat-alat kesehatan,” kata Yuda.

Dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (30/8) petang, Ketua Fraksi PKS Hidayatullah mengaku tak tahu alasan penggeledahan yang dilakukan penyidik Tipikor Ditreskrimsus Poldasu. Hidayatullah yang mengaku sedang berada di Jakarta mengatakan, secara pribadi dirinya tidak tau mengenai penggeledahan itu.

“Saya sedang di Jakarta sekarang. Tadi staf fraksi yang kabarin soal ini. Saya bilang silakan saja. Tapi kami tidak tahu kenapa Fraksi PKS digeledah,” ujarnya.

Dikatakan Hidayatullah, dirinya tidak bisa berkomentara banyak mengenai penggeledahan itu karena tidak pernah ada pemberitahuan sebelumnya. Selain itu, dia bilang tidak satupun anggota Fraksi PKS yang pernah diperiksa Poldasu, kecuali Sigit Pramono Asri, sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut.

“Jadi saya sama sekali blank. Tidak tahu ini masalah apa. Tapi biar saja. Tadi saya sudah persilakan mau geledah ruang yang mana di fraksi, silakan saja,” pungkasnya.

Dalam penggeledahan di kantor DPD Hanura Sumut, enam penyidik Tipikor menggeledah seluruh ruangan, termasuk ruang kerja Ketua DPD Hanura Sumut, Zulkifli Efendi Siregar dan ruang kerja Sekretaris DPD hanura Sumut, Baharuddin Lubis. Aksi geledah itu disaksikan Baharudin beserta sejumlah pengurus DPD Sumut dan DPC Hanura Kota Medan. Dalam operasi itu, Ketua DPD Hanura Sumut Zulkifli Siregar tak berada di kantor DPD Hanura Sumut maupun gedung DPRD Sumut, lokasi penggeledahan sebelumnya. Zulkifli dikabarkan sakit dan menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di Kota Medan.

Direktur Reskrimsus Poldasu Kombes Sadono Budi Nugroho yang berhasil dikonfirmasi wartawan membenarkan penggeledahan tersebut terkait dugaan korupsi alat-alat kesehatan (Alkes) & KB (Keluarga Berencana) di 33 Kabupaten/Kota di Sumut tahun anggaran 2012 yang bersumber dari Bantuan Daerah Bawahan (BDB) Pemprovsu.

“Ada sejumlah dokumen atau berkas yang berkaitan dengan kasus itu yang diamankan penyidik,” katanya.
Sadono mengingatkan status Zulkifli Siregar dan Sigit Pramono Asri masih sebagai saksi dalam kasus tersebut. Akan tetapi, menurut dia, tak tertutup kemungkinan status keduanya bisa berubah menjadi tersangka bila ditemukan keterkaitan yang kuat terhadap keduanya. “Status saksi kan sewaktu-waktu bisa jadi tersangka,” katanya.

Disinggung peran anggota Banggar DPRD Sumut lainnya, Sadono menguatkan, anggota DPRD lain juga berpeluang diperiksa. “Lihat saja nanti perkembangannya,” tukas Sadono.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumut dari Fraksi PKS, Sigit Pramono Asri, yang dihubungi melalui ponselnya mengatakan tidak ada masalah Tim Penyidik Tipikor Polda Sumut menggeledah ruangannya karena menurutnya, penggeledahan tersebut masih dalam tugas kepolisian.

“Tak apa-apa Tipikor memeriksa ruangan saya. Itu masih dalam kerangka tugas mereka,” ujar Sigit. Penggeledahan itu, lanjut dia, terkait tugas Tim Penyidik Poldasu untuk memeriksa dokumen, surat, proposal, dan lain-lain yang dianggap perlu. Bendahara Fraksi Hanura DPRD Sumut Haduhot Simamora mengatakan, penggeledahan dilakukan sesuai prosedur, dan penyidik menunjukkan surat penggeledahan kepada kami.

“Pertanyaan penyidik ke saya normatif, nggak ada menyinggung dana Alkes. Memang seluruh sudut ruangan di Fraksi Hanura digeledah,” tukasnya. (mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/