25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Security Adam Malik Dipolisikan Anak Johor

Suhendro

DELITUA, SUMUTPOS.CO – Dua security RSUP H.Adam Malik Medan dipolisikan, terkait penganiayaan terhadap Suhendro (28) warga Jalan Karya Jaya, Kel. Gedung Johor, Medan Johor.

Dalam laporannya, Suhendro mengaku dipukuli pada Sabtu (28/10) dinihari sekira pukul 01.30 wib di RSUP H. Adam Malik Medan. Bermula ketika korban hendak pulang ke rumah dengan menumpang angkutan umum. Setahu bagaimana, sopir angkutan ternyata hanya sampai rumah sakit.

Bingung, Suhendro akhirnya memutuskan menumpang tidur di bangku besi lantai 2 rumah sakit pemerintah tersebut. Sesaat terlelap, dia dibangunkan 2 orang security. Dia pun diusir.

Mendapat larangan, lanjut Suhendro, dirinya memilih pindah tidur ke lantai I. Saat itulah dia ditendang dari belakang. Berikutnya, kedua security membawanya ke belakang rumah sakit. Disitu penganiayaan berlanjut.

Walau telah minta ampun, penganiayaan terus dilakukan hingga telinganya berdengung (tak bisa mendengar dengan jelas). Berselang beberapa menita, dia akhirnya disuruh pulang.

Dengan kondisi sekujur tubuh kesakitan, Suhendro sampai di rumah dengan jalan membungkuk. Melihat kondisinya, sang ibu pun curiga. “Pucat kali mukamu. Kenapa kau?” tanya ibunya. “Aku dipukuli security RSUP H. Adam Malik,” jawabnya.

Mendengar pengakuan itu, si ibu segera menghubungi abang dan kakak serta adik korban. Setelah berembuk, keluarga akhirnya sepakat membuat pengaduan ke Polsek Delitua pada Sabtu (28/10) siang.

Sesampainya di kantor Polisi, masih dalam kondisi sedikit linglung, Suhendro menceritakan perihal penganiayaannya kepada petugas SPK. Usai membuat laporan, pemeriksaan berlanjut ke ruang penyidik. Disini, lagi-lagi korban lebih banyak mengeluhkan sakit pada sekujur tubunya.

“Saya tidak senang anaknya disiksa seperti binatang. Persoalan ini harus tuntas sesuai proses hukum,” ujar Sumarli, ayah korban sembari mengungkap jika saat ini putranya tersebut harus opname di RS Sembiring. (irw/ras)

Suhendro

DELITUA, SUMUTPOS.CO – Dua security RSUP H.Adam Malik Medan dipolisikan, terkait penganiayaan terhadap Suhendro (28) warga Jalan Karya Jaya, Kel. Gedung Johor, Medan Johor.

Dalam laporannya, Suhendro mengaku dipukuli pada Sabtu (28/10) dinihari sekira pukul 01.30 wib di RSUP H. Adam Malik Medan. Bermula ketika korban hendak pulang ke rumah dengan menumpang angkutan umum. Setahu bagaimana, sopir angkutan ternyata hanya sampai rumah sakit.

Bingung, Suhendro akhirnya memutuskan menumpang tidur di bangku besi lantai 2 rumah sakit pemerintah tersebut. Sesaat terlelap, dia dibangunkan 2 orang security. Dia pun diusir.

Mendapat larangan, lanjut Suhendro, dirinya memilih pindah tidur ke lantai I. Saat itulah dia ditendang dari belakang. Berikutnya, kedua security membawanya ke belakang rumah sakit. Disitu penganiayaan berlanjut.

Walau telah minta ampun, penganiayaan terus dilakukan hingga telinganya berdengung (tak bisa mendengar dengan jelas). Berselang beberapa menita, dia akhirnya disuruh pulang.

Dengan kondisi sekujur tubuh kesakitan, Suhendro sampai di rumah dengan jalan membungkuk. Melihat kondisinya, sang ibu pun curiga. “Pucat kali mukamu. Kenapa kau?” tanya ibunya. “Aku dipukuli security RSUP H. Adam Malik,” jawabnya.

Mendengar pengakuan itu, si ibu segera menghubungi abang dan kakak serta adik korban. Setelah berembuk, keluarga akhirnya sepakat membuat pengaduan ke Polsek Delitua pada Sabtu (28/10) siang.

Sesampainya di kantor Polisi, masih dalam kondisi sedikit linglung, Suhendro menceritakan perihal penganiayaannya kepada petugas SPK. Usai membuat laporan, pemeriksaan berlanjut ke ruang penyidik. Disini, lagi-lagi korban lebih banyak mengeluhkan sakit pada sekujur tubunya.

“Saya tidak senang anaknya disiksa seperti binatang. Persoalan ini harus tuntas sesuai proses hukum,” ujar Sumarli, ayah korban sembari mengungkap jika saat ini putranya tersebut harus opname di RS Sembiring. (irw/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/