22.7 C
Medan
Monday, January 20, 2025

Nasib Lion Air di Tangan KNKT

Perketat Pengecekan Pesawat Murah

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Kementerian Perhubungan dan perusahaan maskapai berbiaya murah (low cost carrier) memperketat pengecekan pesawat setelah beroperasi. Menurut JK, pesawat di maskapai low cost carrier minimal beroperasi 10-15 jam.

Namun menurut JK, maskapai low cost carrier bukan menjadi penyebab rawannya kecelakaan penerbangan, termasuk jatuhnya Lion Air JT 610. “Karena kalau low cost penyebabnya, mereka sudah berhenti beroperasi, secara ekonomis, tapi tetap berjalan, tetap menambah, berarti ini untung, kan. Low cost memang ada beberapa hal, pesawat itu minimum 10 atau 15 jam beroperasi, contohnya,” kata JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (30/10).

JK mencontohkan, pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, yang sehari sebelumnya baru tiba di Jakarta pada malam hari, Minggu (29/10). “Kan seperti ceritanya (Lion Air JT 610) baru tiba di Jakarta hampir tengah malam. Jadi berputar terus ini pesawat. Oleh karena itu, pengecekan oleh perusahaan sendiri dan regulator, Kementerian Perhubungan dalam hal ini, harus lebih baik lagi,” ujarnya.

Menurut JK, bisnis yang memiliki regulasi paling ketat adalah bisnis di bidang penerbangan, meskipun itu bisnis maskapai low cost carrier. “Bisnis yang paling ketat regulasinya itu penerbangan. Pengalaman saya punya pesawat, itu terbang sudah berapa jam harus dicek. Atau berapa lama, enam bulan atau satu tahun, harus dicek. Kalau nggak (dicek), nggak bisa terbang, begitu. Jadi sebenarnya regulasi itu cukup ketat,” tuturnya. (dna/jpc/rus/wid/rmol)

Perketat Pengecekan Pesawat Murah

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Kementerian Perhubungan dan perusahaan maskapai berbiaya murah (low cost carrier) memperketat pengecekan pesawat setelah beroperasi. Menurut JK, pesawat di maskapai low cost carrier minimal beroperasi 10-15 jam.

Namun menurut JK, maskapai low cost carrier bukan menjadi penyebab rawannya kecelakaan penerbangan, termasuk jatuhnya Lion Air JT 610. “Karena kalau low cost penyebabnya, mereka sudah berhenti beroperasi, secara ekonomis, tapi tetap berjalan, tetap menambah, berarti ini untung, kan. Low cost memang ada beberapa hal, pesawat itu minimum 10 atau 15 jam beroperasi, contohnya,” kata JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (30/10).

JK mencontohkan, pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, yang sehari sebelumnya baru tiba di Jakarta pada malam hari, Minggu (29/10). “Kan seperti ceritanya (Lion Air JT 610) baru tiba di Jakarta hampir tengah malam. Jadi berputar terus ini pesawat. Oleh karena itu, pengecekan oleh perusahaan sendiri dan regulator, Kementerian Perhubungan dalam hal ini, harus lebih baik lagi,” ujarnya.

Menurut JK, bisnis yang memiliki regulasi paling ketat adalah bisnis di bidang penerbangan, meskipun itu bisnis maskapai low cost carrier. “Bisnis yang paling ketat regulasinya itu penerbangan. Pengalaman saya punya pesawat, itu terbang sudah berapa jam harus dicek. Atau berapa lama, enam bulan atau satu tahun, harus dicek. Kalau nggak (dicek), nggak bisa terbang, begitu. Jadi sebenarnya regulasi itu cukup ketat,” tuturnya. (dna/jpc/rus/wid/rmol)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/