32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Toleransi Beragama Bergema di Aceh

20 Komunitas Ikuti Peringatan Hari Toleransi Internasional di Serambi Mekah

Memperingati Hari Toleransi Internasional, 20 komunitas etnis dan komunitas hobi akan berpartisipasi dalam karnaval yang akan dilaksanakan, Minggu (18/11) pagi. Rencananya, sebuah rapai yang disebut rapai perdamaian berukuran 1,5 meter akan ditabuh oleh para tokoh agama dan etnis, setelah pembacaan manifesto damai di Gedung Museum Tsunami, sebagai simbol menyuarakan perdamaian dan keberagaman.

Hal tersebut disampaikan oleh koordinator panitia kampanye Hari Toleransi Internasional, Vira, dalam rilisnya kepada Rakyat Aceh (Grup Sumut Pos). “Melalui kegiatan Karnaval dan Pagelaran Kebudayaan yang bertepatan dengan momentum Hari Toleransi Internasional, diharapkan dapat kembali menyuarakan Aceh yang multikultural dan pentingnya menghargai perbedaan, agar perdamaian dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Aceh, apapun agama, suku dan kelas sosialnya,” ujar Vira.

Kegiatan Kampanye perdamaian dan keberagaman ini diselenggarakan oleh Jaringan Masyarakat Sipil Untuk Perdamaian dan komunitas pekerja Kreatif.
Dengan tema Aceh Damai Dalam Keberagaman, komunitas-komunitas ini mengajak masyarakat sipil Aceh, khususnya dari kalangan generasi muda, menganggap perlu mengajak masyarakat Aceh untuk kembali menata kehidupan bermasyarakat. Dimana Aceh yang multikultural sebagaimana fitrahnya, dengan menghentikan segala bentuk tindakan intoleransi dan pemaksaan keseragaman atas dasar apapun.

Dalam pawai yang akan dimulai dari Simpang Lima saat acara Car Free Day yang akan menampilkan Kolaborasi kebudayaan yang dimaksudkan disini adalah kolaborasi antara Kesenian Liong dan Seudati. Acara tersebut sekaligus sebagai penanda dibukanya Kampanye Perdamaian dan Keberagaman.

Pergelaran kebudayaan ini berisikan pertunjukkan seni tari dari beberapa etnis/suku dan komunitas, dan juga lagu dari beberapa group musik. Selain itu, direncanakan juga akan ada pertujukkan seni theater dan musikalisasi puisi oleh beberapa komunitas. Pagelaran kebudayaan ini akan dimulai pada pukul 16.00 hingga pukul 18.00 WIB. Dalam rangkaian acara tersebut panitia juga menyelenggarakan pameran foto kehidupan keberagaman disekitar, bertempat Gedung Tsunami pula. (mag-45/jpnn)

20 Komunitas Ikuti Peringatan Hari Toleransi Internasional di Serambi Mekah

Memperingati Hari Toleransi Internasional, 20 komunitas etnis dan komunitas hobi akan berpartisipasi dalam karnaval yang akan dilaksanakan, Minggu (18/11) pagi. Rencananya, sebuah rapai yang disebut rapai perdamaian berukuran 1,5 meter akan ditabuh oleh para tokoh agama dan etnis, setelah pembacaan manifesto damai di Gedung Museum Tsunami, sebagai simbol menyuarakan perdamaian dan keberagaman.

Hal tersebut disampaikan oleh koordinator panitia kampanye Hari Toleransi Internasional, Vira, dalam rilisnya kepada Rakyat Aceh (Grup Sumut Pos). “Melalui kegiatan Karnaval dan Pagelaran Kebudayaan yang bertepatan dengan momentum Hari Toleransi Internasional, diharapkan dapat kembali menyuarakan Aceh yang multikultural dan pentingnya menghargai perbedaan, agar perdamaian dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Aceh, apapun agama, suku dan kelas sosialnya,” ujar Vira.

Kegiatan Kampanye perdamaian dan keberagaman ini diselenggarakan oleh Jaringan Masyarakat Sipil Untuk Perdamaian dan komunitas pekerja Kreatif.
Dengan tema Aceh Damai Dalam Keberagaman, komunitas-komunitas ini mengajak masyarakat sipil Aceh, khususnya dari kalangan generasi muda, menganggap perlu mengajak masyarakat Aceh untuk kembali menata kehidupan bermasyarakat. Dimana Aceh yang multikultural sebagaimana fitrahnya, dengan menghentikan segala bentuk tindakan intoleransi dan pemaksaan keseragaman atas dasar apapun.

Dalam pawai yang akan dimulai dari Simpang Lima saat acara Car Free Day yang akan menampilkan Kolaborasi kebudayaan yang dimaksudkan disini adalah kolaborasi antara Kesenian Liong dan Seudati. Acara tersebut sekaligus sebagai penanda dibukanya Kampanye Perdamaian dan Keberagaman.

Pergelaran kebudayaan ini berisikan pertunjukkan seni tari dari beberapa etnis/suku dan komunitas, dan juga lagu dari beberapa group musik. Selain itu, direncanakan juga akan ada pertujukkan seni theater dan musikalisasi puisi oleh beberapa komunitas. Pagelaran kebudayaan ini akan dimulai pada pukul 16.00 hingga pukul 18.00 WIB. Dalam rangkaian acara tersebut panitia juga menyelenggarakan pameran foto kehidupan keberagaman disekitar, bertempat Gedung Tsunami pula. (mag-45/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/