30.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Gereja Buat Bangsa & Negara

Romo YR. Edy Purwanto selaku Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengajak seluruh umat Tuhan untuk mewujudkan semangat kesatuan gereja untuk melayani bangsa dan melayani masyarakat secara lebih luas.

“Kesatuan itu bukan hanya intern gereja tetapi kesatuan yang konkrit. Kalau dalam konteks Indonesia ini adalahkesatuan gereja untuk bangsa. Maka saya mengajak umat supaya mewujudkan semangat kesatuan gereja, semangat kesatuan umat Allah ini untuk melayani bangsa, melayani masyarakat secara lebih luas,” ungkapnya.

Lebih lanjut Romo Edy mengungkapkan bahwa tujuan kesatuan itu adalah agar dunia percaya. Namun percaya bukan berarti harus menjadi Katolik atau Kristen tapi menempatkan Tuhan di dalam kehidupannya sebagai yang utama.

“Karena selama ini kalau kita amati, banyak orang yang menyebut punya Tuhan, punya agama, punya gereja, atau punya tempat ibadah tertentu, tapi perilakunya sangat menyimpang jauh dari apa yang diungkapkannya, apa yang diklaimnya selama ini bahwa ia adalah orang yang beriman atau orang yang beragama, atau orang yang mempunyai sebuah ideologi rohani tertentu,” jelasnya.

Romo Edy menyebutkan sangatlah penting bagi para tokoh agama untuk menjadi teladan bagi umat dalam menunjukkan kesatuan dan persaudaraan. Dan persaudaraan itu bukanlah persaudaraan yang semu namun lahir dari kedalaman hati.

“Saya bersama-sama dengan tokoh agama yang lain perlu menunjukkan bahwa kita ini bisa bersaudara. Bukan hanya persaudaraan yang semu, persaudaraan yang istilahnya hiasan permukaan saja tetapi memang betul-betul persaudaraan yang keluar dari kedalaman hati sebagai tokoh-tokoh agama. Harapannya adalah bahwa dari apa yang diwujudkan oleh para tokoh agama ini kemudian menjadi semacam contoh bagi umat pada umumnya,” ungkapnya.
Tak hanya di antara para tokoh agama, Romo Edy juga menghimbau kepada seluruh umat untuk membangun persaudaraan sejati di levelnya masing-masing.

“Saya mencoba untuk selalu mengajak umat terutama kepada umat Katolik, umat saya sendiri, untuk membangun persaudaraan sejati di levelnya masing-masing. Sampai tingkat grass root atau tingkat akar rumput yang memang persaudaraanmu ada di situ. Kalau kamu memandang ke atas, kamu menyaksikan para pemimpinnya duduk bersama, menjadi juga kesempatan buatmu untuk bersama-sama dengan saudara-saudaramu yang ada di kanan kirimu. Seperti itu yang terus kami (para pemimpin, red) upayakan supaya persaudaraan sejati itu menjadi sungguh terealisir atau terwujud,” tutupnya.
Kesatuan gereja bukanlah suatu hal yang akan terjadi dengan sendirinya namun tumbuh dari kesadaran setiap pribadi yang mengaku sebagai pengikut Kristus untuk mengejawantahkan doa Tuhan Yesus dalam Yohanes 21:17 dalam kehidupan sehari-hari.

Event ini hanyalah awal dari sebuah gerakan yang akan terus bergulir membawa dampak yang besar bagi negeri ini. Mari bersama kami miliki komitmen bersama dalam Celebration Of Unity yang akan digelar pada 18 Mei 2013 mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno.(net/jpnn)

Romo YR. Edy Purwanto selaku Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengajak seluruh umat Tuhan untuk mewujudkan semangat kesatuan gereja untuk melayani bangsa dan melayani masyarakat secara lebih luas.

“Kesatuan itu bukan hanya intern gereja tetapi kesatuan yang konkrit. Kalau dalam konteks Indonesia ini adalahkesatuan gereja untuk bangsa. Maka saya mengajak umat supaya mewujudkan semangat kesatuan gereja, semangat kesatuan umat Allah ini untuk melayani bangsa, melayani masyarakat secara lebih luas,” ungkapnya.

Lebih lanjut Romo Edy mengungkapkan bahwa tujuan kesatuan itu adalah agar dunia percaya. Namun percaya bukan berarti harus menjadi Katolik atau Kristen tapi menempatkan Tuhan di dalam kehidupannya sebagai yang utama.

“Karena selama ini kalau kita amati, banyak orang yang menyebut punya Tuhan, punya agama, punya gereja, atau punya tempat ibadah tertentu, tapi perilakunya sangat menyimpang jauh dari apa yang diungkapkannya, apa yang diklaimnya selama ini bahwa ia adalah orang yang beriman atau orang yang beragama, atau orang yang mempunyai sebuah ideologi rohani tertentu,” jelasnya.

Romo Edy menyebutkan sangatlah penting bagi para tokoh agama untuk menjadi teladan bagi umat dalam menunjukkan kesatuan dan persaudaraan. Dan persaudaraan itu bukanlah persaudaraan yang semu namun lahir dari kedalaman hati.

“Saya bersama-sama dengan tokoh agama yang lain perlu menunjukkan bahwa kita ini bisa bersaudara. Bukan hanya persaudaraan yang semu, persaudaraan yang istilahnya hiasan permukaan saja tetapi memang betul-betul persaudaraan yang keluar dari kedalaman hati sebagai tokoh-tokoh agama. Harapannya adalah bahwa dari apa yang diwujudkan oleh para tokoh agama ini kemudian menjadi semacam contoh bagi umat pada umumnya,” ungkapnya.
Tak hanya di antara para tokoh agama, Romo Edy juga menghimbau kepada seluruh umat untuk membangun persaudaraan sejati di levelnya masing-masing.

“Saya mencoba untuk selalu mengajak umat terutama kepada umat Katolik, umat saya sendiri, untuk membangun persaudaraan sejati di levelnya masing-masing. Sampai tingkat grass root atau tingkat akar rumput yang memang persaudaraanmu ada di situ. Kalau kamu memandang ke atas, kamu menyaksikan para pemimpinnya duduk bersama, menjadi juga kesempatan buatmu untuk bersama-sama dengan saudara-saudaramu yang ada di kanan kirimu. Seperti itu yang terus kami (para pemimpin, red) upayakan supaya persaudaraan sejati itu menjadi sungguh terealisir atau terwujud,” tutupnya.
Kesatuan gereja bukanlah suatu hal yang akan terjadi dengan sendirinya namun tumbuh dari kesadaran setiap pribadi yang mengaku sebagai pengikut Kristus untuk mengejawantahkan doa Tuhan Yesus dalam Yohanes 21:17 dalam kehidupan sehari-hari.

Event ini hanyalah awal dari sebuah gerakan yang akan terus bergulir membawa dampak yang besar bagi negeri ini. Mari bersama kami miliki komitmen bersama dalam Celebration Of Unity yang akan digelar pada 18 Mei 2013 mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno.(net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/