Oleh: Pdm. Edison Sinurat STh
Wahyu 6:5-6
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: “Mari!” Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: “Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.”
Kitab Wahyu bagi sebagian orang adalah kitab yang sukar dipahami dan menakutkan. Tetapi sesungguhnya kitab itu dituliskan Yohanes (murid Yesus) oleh ilham Roh diperuntukkan bagi kita gereja Tuhan di akhir zaman ini. Berbahagia atau diberkatilah orang yang membacanya (pasal 1:3). Di dalamnya sarat dengan tanda-tanda menjelang hari kedatangan Yesus Kedua kali. Tuhan mau agar kita berjaga-jaga dan siap menyongsong kedatangan-Nya yang kedua kali dengan hidup benar tanpa cacat cela melalui tuntunan Roh Kudus.
Salah satu peristiwa yang menandai akhir zaman dan mendekatnya kedatangan Tuhan Yesus kedua kali adalah terjadinya kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Gempa di Sendai, Miyagi Jepang dalam skala 8,9 skala Richer mengakibatkan pulau itu bergeser beberapa meter. Di kitab Wahyu 6:12-14 akan terjadi Gempa dahsyat yang mengakibatkan gunung-gunung dan pulau-pulau bergeser dari tempatnya. Kalau kita mau belajar dan minta pimpinan Roh Kudus, kita akan mengerti dan memahami segala peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang kedatangan Yesus kedua kali.
Keadaan akhir zaman ditandai dengan datangnya masa yang sukar seperti dinyatakan dalam 2 Timotius 3:16 “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.” Kesukaran yang melanda dunia ini akan semakin terasa di hari-hari ke depan sampai pada puncaknya yaitu saat Antikristus berkuasa di bumi ini sesaat sebelum kedatangan Yesus Kristus kedua kali. Yesus Kristus berkata dalam Markus 13:8,
“Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan.” Dalam terjemahan bahasa Inggris berkata, “And there will be earthquakes in various places, and there will be famines and troubles.” akan ada kelaparan dan huru-hara.” Dimana ada bala kelaparan, di situ akan terjadi huru-hara. Demonstrasi yang terjadi di Tunisia, Mesir, Libya dan Negara-negara lain adalah akibat dari kesukaran hidup rakyat, rasa ketidakpuasan rakyat. Jauh-jauh hari sebelumnya sudah diperingatkan oleh Tuhan Yesus bahwa akan terjadi demikian.
Menurut kitab Wahyu pasal 6 ayat 5-6 yaitu pada pembukaan materai yang ketiga akan terjadi kelaparan dan kesulitan ekonomi yang begitu dahsyat. Digambarkan dengan ‘secupak gandum sedinar’ dengan pengertian upah kerja seorang dalam satu hari hanya dapat membeli kebutuhan pangan untuk dirinya sendiri. Ini tentu sangat memberatkan bagi keluarga yang berjumlah banyak. Seorang kepala rumah tangga akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya. Kebutuhan pokok menghilang, barang mewah justru melimpah pada saat itu, tetapi orang tidak akan mencari barang mewah pada waktu kelaparan.
Namun dalam Mazmur 33:8-9 “Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.” Dipelihara oleh Tuhan pada masa kelaparan. Begitulah kehidupan orang yang percaya dan takut akan Tuhan.
Puji Tuhan, Tuhan menjamin kehidupan orang yang dekat kepada-Nya, yang takut akan Dia, yang berharap akan kasih setia-Nya. Pada masa kelaparan dipelihara-Nya mereka. Tentu masih kita ingat peristiwa seorang janda di Sarfat yang bertahan hidup pada masa tiga setengah tahun kelaparan di Israel. Hal yang sama akan dilakukan Tuhan bagi kita, haleluyah. (*)