27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Tokoh Sumut sebagai Motor Mempertahankan Kerukunan

Anggota DPD RI Perwakilan Sumut, Parlindungan Purba SH MM

Sumatera Utara dikenal aman dan kondusif ditengah keberagamannya. Masyarakatnya yang terdiri dari multi etnis dan multi agama menjadikan Sumut unik dibalut kebersamaan. Keberagaman merupakan karunia Tuhan yang hendak diterima dan disyukuri. Sedangkan kerukunan umat beragama adalah upaya terus-menerus dari masyarakat Sumut untuk menunjukkan identitas diri sebagai masyarakat pluralis dan di Sumut kita memiliki nilai kekeluargaan sebagai Daliha natolu, rakut sitelu dan lain-lain.

Hal ini dikemukakan oleh anggota DPD RI Perwakilan Sumut, Parlindungan Purba SH MM menanggapi keberagamaan Sumut yang merupakan salah satu potensi daerah yang harus dipelihara untuk kemajuan daerah.

Parlindungan Purba yang ikut hadir dalam pesta Jubelium 150 Tahun HKBP Wilayah II yang dipadati 100 ribu umat kristiani dari berbagai lintas denominasi gereja dan penganut agama lain di Sumut yang merupakan masyarakat multi etnis beserta sejumlah tokoh di Stadion Teladan, Medan pada Minggu, 9 Oktober 2011 itu bangga pada antusiasme masyarakat dan Tokoh Sumut dalam ikut mensukseskan perayaan keagamaan tersebut.

Menurutnya, HKBP bagian dari bangsa dan dunia internasional merupakan lembaga kerohanian yang telah terbukti berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan diharapkan terus perannya untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Jadi dalam mempertahankan kerukunan umat beragama di Sumut tambah anggota DPD RI Perwakilan Sumut ini, kehadiran tokoh-tokoh dalam ikut menyukseskan perayaan keagamaan seperti Jubelium HKBP 150 tahun sangat diharapkan karena berpotensi dalam menciptakan kerukunan beragama. “Meskipun tokoh yang hadir tidak mengikuti ritual keagamaan dan hanya hadir dalam acara umum itu sudah bagus dalam ikut mempertahankan kerukunan.”
Selain itu, tokoh agama dan pimpinan agama hendaknya berkomunikasi efektif dengan umat beragama dalam meningkatkan pemahaman bahwa perbedaan dalam ajaran agama dan keyakinan dengan orang lain itu indah dan bukan sarana dalam memecah belah persatuan dan kesatuan tapi sebagai pemersatu bangsa, urainya mengakhiri. (rahel sukatendel)

Anggota DPD RI Perwakilan Sumut, Parlindungan Purba SH MM

Sumatera Utara dikenal aman dan kondusif ditengah keberagamannya. Masyarakatnya yang terdiri dari multi etnis dan multi agama menjadikan Sumut unik dibalut kebersamaan. Keberagaman merupakan karunia Tuhan yang hendak diterima dan disyukuri. Sedangkan kerukunan umat beragama adalah upaya terus-menerus dari masyarakat Sumut untuk menunjukkan identitas diri sebagai masyarakat pluralis dan di Sumut kita memiliki nilai kekeluargaan sebagai Daliha natolu, rakut sitelu dan lain-lain.

Hal ini dikemukakan oleh anggota DPD RI Perwakilan Sumut, Parlindungan Purba SH MM menanggapi keberagamaan Sumut yang merupakan salah satu potensi daerah yang harus dipelihara untuk kemajuan daerah.

Parlindungan Purba yang ikut hadir dalam pesta Jubelium 150 Tahun HKBP Wilayah II yang dipadati 100 ribu umat kristiani dari berbagai lintas denominasi gereja dan penganut agama lain di Sumut yang merupakan masyarakat multi etnis beserta sejumlah tokoh di Stadion Teladan, Medan pada Minggu, 9 Oktober 2011 itu bangga pada antusiasme masyarakat dan Tokoh Sumut dalam ikut mensukseskan perayaan keagamaan tersebut.

Menurutnya, HKBP bagian dari bangsa dan dunia internasional merupakan lembaga kerohanian yang telah terbukti berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan diharapkan terus perannya untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Jadi dalam mempertahankan kerukunan umat beragama di Sumut tambah anggota DPD RI Perwakilan Sumut ini, kehadiran tokoh-tokoh dalam ikut menyukseskan perayaan keagamaan seperti Jubelium HKBP 150 tahun sangat diharapkan karena berpotensi dalam menciptakan kerukunan beragama. “Meskipun tokoh yang hadir tidak mengikuti ritual keagamaan dan hanya hadir dalam acara umum itu sudah bagus dalam ikut mempertahankan kerukunan.”
Selain itu, tokoh agama dan pimpinan agama hendaknya berkomunikasi efektif dengan umat beragama dalam meningkatkan pemahaman bahwa perbedaan dalam ajaran agama dan keyakinan dengan orang lain itu indah dan bukan sarana dalam memecah belah persatuan dan kesatuan tapi sebagai pemersatu bangsa, urainya mengakhiri. (rahel sukatendel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/