31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Ingin Samakan Level Sosok Ketua & Partai

Gus Irawan Pasaribu baru saja dilantik memimpin DPD Partai Gerindra Sumut, periode 2013-2018. Ingin berbincang-bincang lebih jauh seputar peralihan posisi Gus, dari seorang Corporate Director menjadi seorang politisi, Tim Sahur Sumut Pos bertandang ke kediaman mantan Cagubsu 2013 ini, di Komplek Taman Setia Budi Indah, Kamis (1/8) dinihari.

BERSAMA KELUARGA: Ketua DPD Sumut Partai Gerindra, Gus Irawan makan sahur bersama keluarga  kediamannya.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
BERSAMA KELUARGA: Ketua DPD Sumut Partai Gerindra, Gus Irawan makan sahur bersama keluarga di kediamannya.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Menunggu waktu sahur, tim membuka perbincangan sedikit ke arah politik, mengingat Bang Gus, selain baru saja resmi dilantik sebagai Ketua DPD Gerindra Sumut, juga menjadi caleg DPR RI dari partai tersebut.

Apa program Bang Gus dalam memimpin Partai Gerindra?

“Saya kira, partai politik itu prinsipnya sama dengan manajemen korporasi. Jadi sebagai seorang mantan Corporate Director, saya ingin membentuk Gerindra Sumut ke arah model korporasi, secara terstruktur dari DPC, PAC, hingga ke DPD. Karena sebetulnya di garda terdepan itu memang kader-kader yang ada di DPC dan PAC,” jelasnya.

Ketertarikan Bang Gus sehingga merapat ke Gerindra, terkuak dari awal Pilkada Sumut April 2013 lalu. Menjadi Cagubsu yang diusung Gerindra, Bang Gus mendapat panggilan langsung dari Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto ke Jakarta. “Saat itu Pak Prabowo tak banyak bicara. Ia hanya menegaskan, ‘Jika ingin didukung Gerindra, syaratnya hanya satu: Jangan korupsi!” ungkap Bang Gus, menirukan perkataan Prabowo.

Sejak jatuh hati ke Gerindra, Bang Gus mempelajari partai ini lebih mendalam. Dan ternyata Gerindra memang sangat sesuai dan sejalan dengan hati Bang Gus. Pasalnya Gerindra menerapkan enam program aksi transformasi bangsa. Dan dua dari enam program aksi tersebut sejalan dengan apa yang selama ini ditekuninya. Yakni, membangun ekonomi yang kuat, berdaulat, berkeadilan, dan makmur. Serta melaksanakan ekonomi kerakyatan.

Plus empat program aksi lagi yang juga sesuai kebutuhan Indonesia saat ini, yakni membangun kedaulatan pangan dan energi serta pengamanan sumberdaya air; Meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia melalui program pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya serta olahraga; Membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian alam serta lingkungan hidup; Dan membangun pemerintahan yang bebas korupsi, kuat, tegas dan efektif.

“Sumberdaya yang ada di Indonesia saat ini mayoritas dimiliki asing. Nah, itu menjadi pekerjaan kita untuk mengembalikan atau mengalihkan semua itu ke Indonesia,” jelasnya.

Tak terasa, jam menunjukkan pukul 04.30 WIB. Bang Gus pun mengajak tim makan sahur bersama. Gus Irawan ditemani sang istri Asrida Murni Siregar, dan dua orang anaknya, yakni Putra Ahmad Syarif Irawan Pasaribu dan Fauzan Faris Irawan Pasaribu. Sementara putri sulungnya masih menempuh pendidikan di Melbourne Australia, yakni Okty Divita Irawan Pasaribu.

Ada penganan khas yang tak pernah tertinggal saat menikmati sahur di rumah Bang Gus, yakni pakkat. Ya, rotan muda yang menjadi penggugah selera. “Kalau buka puasa, menu wajibnya kolak pisang. Kadang dicampur ubi jalar. Dan itu sudah menjadi tradisi di keluarga sejak lama,” ungkap Asrida.
Usai sahur, Bang Gus pun melanjutkan perbincangan seputar politik di Indonesia. Bagaimana peluang Gerindra di Pileg dan Pilpres mendatang?

Ditanya demikian, Bang Gus mengaku dirinya cukup obejktif melihat fakta. Saat ini, kata dia, dari 12 parpol yang bersaing di Pileg 2014, ia melihat Gerindra menduduki posisi keempat di bawah tga partai besar yakni Democrat, Golkar, dan PDIP. Kemudian soal sosok. Prabowo berada di posisi 2 di bawah Jokowi sebagai calon Presiden 2014.

“Ini menunjukkan level sosok Ketua Umum Gerindra masih lebih unggul dibanding level partai di tingkat masyarakat. Nah, tugas sayalah untuk menyejajarkan level posisi Ketua Umum dengan posisi partai Gerindra, khususnya di tengah masyarakat Sumut,” ujar Bang Gus.

Diakuinya, hal itu tidak akan mudah. Untuk itu, DPD Gerindra Sumut kini membangun berbagai layanan sosial bagi masyarakat Sumut. Seperti pelayanan kesehatan gratis di Kantor DPD Gerindra Sumut di Jalan Pattimura No 325 Medan. Menurut Bang Gus, ini merupakan bagian dari Kesira Gerindra.

Tak hanya itu, Bang Gus pun kini fokus mengurusi Koperasi Simpan Pinjam Gus Irawan. Yang dimaksudkan menyelaraskan dengan enam program aksi transformasi bangsa Gerindra tadi.

Selain soal politik, Gus juga banyak membahas karut-marut situasi yang terjadi di Indonesia. Dengan situasi yang cukup karut-marut ini, Bang Gus beranggapan, Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang tegas, berani, dan berpandangan entrepreneurship.
“Dan itu bisa kita lihat dalam sosok seorang Dahlan Iskan dan juga Pak Prabowo,” ucapnya.

Gus juga banyak menyorot soal karut-marut kenaikan harga BBM. Ia mempertanyakan kenapa pemerintah lamban memutuskan kenaikan harga BBM. “Harusnya, kalau mau dinaikkan, ya naikkan saja langsung. Jangan terombang-ambing. Masyarakat tersiksa dengan model yang cukup mencla-mencle ini. Pasar membutuhkan kepastian,” ucapnya.

Tak terasa, cuaca sudah mulai terang. Bincang-bincang menarik itu harus diakhiri. Tim Sahur Sumut Pos pun permisi undur diri dari kediaman Bang Gus yang juga Ketua KONI Sumut ini. (tim)

Gus Irawan Pasaribu baru saja dilantik memimpin DPD Partai Gerindra Sumut, periode 2013-2018. Ingin berbincang-bincang lebih jauh seputar peralihan posisi Gus, dari seorang Corporate Director menjadi seorang politisi, Tim Sahur Sumut Pos bertandang ke kediaman mantan Cagubsu 2013 ini, di Komplek Taman Setia Budi Indah, Kamis (1/8) dinihari.

BERSAMA KELUARGA: Ketua DPD Sumut Partai Gerindra, Gus Irawan makan sahur bersama keluarga  kediamannya.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
BERSAMA KELUARGA: Ketua DPD Sumut Partai Gerindra, Gus Irawan makan sahur bersama keluarga di kediamannya.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Menunggu waktu sahur, tim membuka perbincangan sedikit ke arah politik, mengingat Bang Gus, selain baru saja resmi dilantik sebagai Ketua DPD Gerindra Sumut, juga menjadi caleg DPR RI dari partai tersebut.

Apa program Bang Gus dalam memimpin Partai Gerindra?

“Saya kira, partai politik itu prinsipnya sama dengan manajemen korporasi. Jadi sebagai seorang mantan Corporate Director, saya ingin membentuk Gerindra Sumut ke arah model korporasi, secara terstruktur dari DPC, PAC, hingga ke DPD. Karena sebetulnya di garda terdepan itu memang kader-kader yang ada di DPC dan PAC,” jelasnya.

Ketertarikan Bang Gus sehingga merapat ke Gerindra, terkuak dari awal Pilkada Sumut April 2013 lalu. Menjadi Cagubsu yang diusung Gerindra, Bang Gus mendapat panggilan langsung dari Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto ke Jakarta. “Saat itu Pak Prabowo tak banyak bicara. Ia hanya menegaskan, ‘Jika ingin didukung Gerindra, syaratnya hanya satu: Jangan korupsi!” ungkap Bang Gus, menirukan perkataan Prabowo.

Sejak jatuh hati ke Gerindra, Bang Gus mempelajari partai ini lebih mendalam. Dan ternyata Gerindra memang sangat sesuai dan sejalan dengan hati Bang Gus. Pasalnya Gerindra menerapkan enam program aksi transformasi bangsa. Dan dua dari enam program aksi tersebut sejalan dengan apa yang selama ini ditekuninya. Yakni, membangun ekonomi yang kuat, berdaulat, berkeadilan, dan makmur. Serta melaksanakan ekonomi kerakyatan.

Plus empat program aksi lagi yang juga sesuai kebutuhan Indonesia saat ini, yakni membangun kedaulatan pangan dan energi serta pengamanan sumberdaya air; Meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia melalui program pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya serta olahraga; Membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian alam serta lingkungan hidup; Dan membangun pemerintahan yang bebas korupsi, kuat, tegas dan efektif.

“Sumberdaya yang ada di Indonesia saat ini mayoritas dimiliki asing. Nah, itu menjadi pekerjaan kita untuk mengembalikan atau mengalihkan semua itu ke Indonesia,” jelasnya.

Tak terasa, jam menunjukkan pukul 04.30 WIB. Bang Gus pun mengajak tim makan sahur bersama. Gus Irawan ditemani sang istri Asrida Murni Siregar, dan dua orang anaknya, yakni Putra Ahmad Syarif Irawan Pasaribu dan Fauzan Faris Irawan Pasaribu. Sementara putri sulungnya masih menempuh pendidikan di Melbourne Australia, yakni Okty Divita Irawan Pasaribu.

Ada penganan khas yang tak pernah tertinggal saat menikmati sahur di rumah Bang Gus, yakni pakkat. Ya, rotan muda yang menjadi penggugah selera. “Kalau buka puasa, menu wajibnya kolak pisang. Kadang dicampur ubi jalar. Dan itu sudah menjadi tradisi di keluarga sejak lama,” ungkap Asrida.
Usai sahur, Bang Gus pun melanjutkan perbincangan seputar politik di Indonesia. Bagaimana peluang Gerindra di Pileg dan Pilpres mendatang?

Ditanya demikian, Bang Gus mengaku dirinya cukup obejktif melihat fakta. Saat ini, kata dia, dari 12 parpol yang bersaing di Pileg 2014, ia melihat Gerindra menduduki posisi keempat di bawah tga partai besar yakni Democrat, Golkar, dan PDIP. Kemudian soal sosok. Prabowo berada di posisi 2 di bawah Jokowi sebagai calon Presiden 2014.

“Ini menunjukkan level sosok Ketua Umum Gerindra masih lebih unggul dibanding level partai di tingkat masyarakat. Nah, tugas sayalah untuk menyejajarkan level posisi Ketua Umum dengan posisi partai Gerindra, khususnya di tengah masyarakat Sumut,” ujar Bang Gus.

Diakuinya, hal itu tidak akan mudah. Untuk itu, DPD Gerindra Sumut kini membangun berbagai layanan sosial bagi masyarakat Sumut. Seperti pelayanan kesehatan gratis di Kantor DPD Gerindra Sumut di Jalan Pattimura No 325 Medan. Menurut Bang Gus, ini merupakan bagian dari Kesira Gerindra.

Tak hanya itu, Bang Gus pun kini fokus mengurusi Koperasi Simpan Pinjam Gus Irawan. Yang dimaksudkan menyelaraskan dengan enam program aksi transformasi bangsa Gerindra tadi.

Selain soal politik, Gus juga banyak membahas karut-marut situasi yang terjadi di Indonesia. Dengan situasi yang cukup karut-marut ini, Bang Gus beranggapan, Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang tegas, berani, dan berpandangan entrepreneurship.
“Dan itu bisa kita lihat dalam sosok seorang Dahlan Iskan dan juga Pak Prabowo,” ucapnya.

Gus juga banyak menyorot soal karut-marut kenaikan harga BBM. Ia mempertanyakan kenapa pemerintah lamban memutuskan kenaikan harga BBM. “Harusnya, kalau mau dinaikkan, ya naikkan saja langsung. Jangan terombang-ambing. Masyarakat tersiksa dengan model yang cukup mencla-mencle ini. Pasar membutuhkan kepastian,” ucapnya.

Tak terasa, cuaca sudah mulai terang. Bincang-bincang menarik itu harus diakhiri. Tim Sahur Sumut Pos pun permisi undur diri dari kediaman Bang Gus yang juga Ketua KONI Sumut ini. (tim)

Artikel Terkait

Berpolitik Itu Harus Ikhlas…

Dari Pengajian ke Ranah Politik

Ingin Menumpuk Amal

Terpopuler

Artikel Terbaru

/