Nuzulul Quran di Masjid Raya Aceh Sepakat
MEDAN- Nuzulul Quran dapat diartikan bagaimana membumikan Alquran di tengah-tengah umat dan dunia. Lebih jauh dari itu, Alquran diharapkan bisa dimanfaatkan untuk mengubah peradaban umat Islam, karena dianya merupakan sumber referensi yang universal.
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Sumut Gus Irawan Pasaribu mengatakan, peristiwa turunnya Alquran yang diperingati setiap 17 Ramadan merupakan momentum apik untuk mendekatkan diri dengan Alquran. Menurutnya, kitab suci yang diturunkan Allah SWT lewat Rasulullah SAW itu, jelas sebagai referensi universal bagi umat.
“Seperti dikatakan banyak ustadz, Alquran itu jangan hanya dibaca saja. Tapi dirasakan kita berdialog dengan Allah SWT. Karena, Alquran itu sumber referensi yang up to date, mengikuti perkembangan zaman. Termasuk di dalamnya ada juga soal ekonomi syariah dan muamallah. Dengan begitu, kita harapkan peradaban umat Islam segera bangkit,” tukasnya dalam peringatan Nuzulul Quran, di Masjid Raya Aceh Sepakat, Minggu (5/8) malam.
Sementara Al Ustadz Azhari Akmal Tarigan yang menjadi pembicara utama mengatakan, umat Islam harusnya bisa menjadikan Alquran sebagai panduan yang tak habis digerus jaman. Dengan begitu, barulah bisa terwujud perubahan peradaban umat. Saat ini, kata dia, asing sudah mulai menjadikan Alquran sebagai sumber referensi dan perubahan peradaban. Misalnya, dalam hal komunikasi dengan bayi dalam rahim.
Menurut Tarigan, Allah SWT sudah menyatakan dalam Alquran bahwa kemampuan janin berkomunikasi dimulai dari pendengaran sekitar usia 30 minggu. “Makanya orang barat itu meneliti bahwa janin berusia 30 minggu sudah bisa diberi pendidikan prakelahiran,” bebernya.
Akmal Tarigan menambahkan, Alquran turun secara bertahap selama lebih kurang 22 tahun. Hal itu dikarenakan kemampuan orang Arab waktu itu, tidak akan sanggup menerimanya sekaligus. Selain itu, Alquran diturunkan melihat perkembangan di masyarakat saat itu. (mea)