25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Saatnya Al Washliyah Mengambil Peran

Sahur Bersama Tokoh di Sumatera Utara, Hasbullah Hadi (19)

Banyak tema yang bisa dibicarakan saat sahur bersama dengan tokoh di Sumatera Utara. Termasuk, saat tim Sumut Pos menyambangi rumah Drs H Hasbullah Hadi SH MKn. Topik tentang pemilihan gubernur Sumut 2013, menjadi topik utama pembicaraan.

Tim Sumut Pos, Medan

KELUARGA: Hasbullah Hadi (tengah) bersama keluarga saat sahur bersama.//redyanto/sumut pos
KELUARGA: Hasbullah Hadi (tengah) bersama keluarga saat sahur bersama.//redyanto/sumut pos
Pagi itu, rumah di Jalan Gelatik 7 Kecamatan Percut Seituan menjadi ramai. Tuan rumah, Hasbullah Hadi, dan keluarga tampak sibuk. Tim Sumut Pos telah tiba di rumah itu sekira pukul 03.40 WIB.

Di ruang tamu yang berukuran sedang, Hasbullah duduk berhadapan langsung dengan tim Sumut Pos. Perbincangan mengalir, mengerucut pada harapan dan prediksi situasi Sumut setelah Pilgubsu 2013. Bagaimana tidak, Hasbullah adalah anggota DPRD Sumut dari Partai Demokrat. Selain itu, dia adalah bakal calon gubernur yang berniat maju melalui jalur independen.

“Seriuslah!” tegasnya ketika ditanya soal keseriusannya maju dalam even lima tahunan itu.

Tanpa diminta, Hasbullah pun langsung menceritakan latar belakang keseriusannya untuk ikut dalam Pilgubsu mendatang. “Mulanya saya tak berniat dan terpikir untuk maju di cagubsu ini karena pencalonan butuh dana yang banyak. Tapi sejak Januari- Februari lalu ada elemen yang datang ke saya meminta saya maju,” ujar Ketua Pimpinan Wilayah Al Washliyah Sumatera Utara tersebut.

Kata suami dari Nur Hanum Sitorus ini, awalnya ia sempat tak percaya diri untuk maju. Tapi ia yakin, bila sudah takdir, maka tak ada yang tak mungkin untuk menjadi gubernur seperti halnya Gatot Pujo Nugroho, Syamsul Arifin, bahkan Rudolf Pardede. “Kata mereka (elemen masyarakat yang mendatanginya, Red) dari sisi kapasitas saya tak ada bedanya dengan para gubernur terdahulu,” kata Hasbullah Hadi penuh percaya diri.

Setelah mendatani Hasbullah, ternyata elemen masyarakat itu langsung mendatangi Al Washliyah. Kedatangan elemen masyarakat itu lalu direspon Al Washliyah dengan berembuk mengumpulkan berbagai struktur organisasi Al Washliyah mulai dari Majelis Pendidikan, Majelis Aset, Majelis Dahwah, dan Majelis Politik. “Oleh Majelis Politik direspon dan kemudian mengundang para pakar seperti pakar politik, pakar ekonomi, pakar hukum, dan praktisi,” kata Hasbullah lagi.

Kemudian, lanjut Hasbullah Hadi, dari diskusi khusus itu, dibawa lagi ke rapat pleno. Dalam rapat pleno ada lima nama kader Al Washliyah yang diusulkan. “Ada nama Yunus Rasyid, Hardi Mulyono, Asren Nasution, Yulizar Parlahutan dan nama saya. Nama ini lalu dibawa ke rapat kerja wilayah. Diundanglah seluruh pimpian Al Washliyah yang ada di 22 kabupaten/ kota hingga akhirnya mengerucutkan nama dengan menetapkan saya sebagai calon yang maju,” tuturnya.

Pembicaraan sebelum santap sahur ini memang banyak didominasi Hasbullah. Sampai-sampai, saking semangatnya, santap sahur hampir terlewat karena waktu sudah menunjukkan pukul 04.30 WIB. “Ayo sahur dulu. Nanti saja dilanjutkan ngobrolnya,” ajak Nur Hanum Sitorus, istri Hasbullah.

Pembicaraan pun akhirnya berlanjut di meja makan sambil bersantap sahur dengan menu udang sambal, ikan gembung bakar, ayam goreng dan tumis kangkung. Lagi-lagi, soal pilgubsu mendatang. “Selama puluhan tahun Al Washliyah mendukung kadernya yang maju. Kami dulu mendukung Syamsul Arifin, Oka Arya, Zulkarnain Damanik. Berdasarkan pengalaman mendukung dan menang, lalu Al Washliyah memutuskan untuk mengambil peran politik walaupun Al Washliyah  sejatinya adalah organisasi sosial. Jadi, saya didukung Al Washliyah, bukan saya yang meminta dukungan. Kalau orang lain maju dengan meminta dukungan, kalau saya malah didukung,” kata Hasbullah sambil tersenyum.

Untruk itulah, Hasbullah menekankan, pada pilgubsu mendatang bukan hanya tentang dirinya. Tapi, momen itu adalah milik Al Washliyah. Dengan kata lain, Al Washliyah lah yang maju. Dan kebetulan, sosok yang dipilih adalah dirinya. Karena itu pula, niat maju tersebut tidak akan melibatkan kepartaian. Al Washliyah maju sebagai calon independen. “Dukungan dari jumlah KTP yang terkumpul sudah 300 ribu. Dukungan masih mengalir terus. Dukungan KTP tidak direkayasa atau KTP dibeli karena lengkap dengan tanda tangan pemilik KTP,” ujarnya.

Dalam sekian menit kemudian, Hasbullah menceritakan program kerja yang akan dilakukannya jika terpilih pada 2013 mendatang untuk memimpin Sumut. Perbincangan sempat terhenti, Sumut Pos dan Hasbullah menjalani salat Subuh. Sumut Pos memilih salat di masjid yang berada tepat di depan rumah Hasbullah.

Usai salat, perbincangan kembali terjadi. Lagi, masih soal niat dan rencana mantan wakil ketua DPRD Sumut itu. Beberapa tema lain sempat mengemuka, namun tidak begitu dominan. Hingga pukul 05.20 WIB, tim merasa cukup. Tim Sumut Pos pun permisi pulang.
Hasbullah mengantar hingga keluar pagar. Bahkan, dia sempat menjadi tukang parkir dadakan; memandau mobil tim Sumut Pos yang berbalik arah. Setelah berhasil berbalik arah, Sumut Pos langsung tancap gas. Dari kaca spion tampak Hasbulah melambaikan tangan. (*)

Sahur Bersama Tokoh di Sumatera Utara, Hasbullah Hadi (19)

Banyak tema yang bisa dibicarakan saat sahur bersama dengan tokoh di Sumatera Utara. Termasuk, saat tim Sumut Pos menyambangi rumah Drs H Hasbullah Hadi SH MKn. Topik tentang pemilihan gubernur Sumut 2013, menjadi topik utama pembicaraan.

Tim Sumut Pos, Medan

KELUARGA: Hasbullah Hadi (tengah) bersama keluarga saat sahur bersama.//redyanto/sumut pos
KELUARGA: Hasbullah Hadi (tengah) bersama keluarga saat sahur bersama.//redyanto/sumut pos
Pagi itu, rumah di Jalan Gelatik 7 Kecamatan Percut Seituan menjadi ramai. Tuan rumah, Hasbullah Hadi, dan keluarga tampak sibuk. Tim Sumut Pos telah tiba di rumah itu sekira pukul 03.40 WIB.

Di ruang tamu yang berukuran sedang, Hasbullah duduk berhadapan langsung dengan tim Sumut Pos. Perbincangan mengalir, mengerucut pada harapan dan prediksi situasi Sumut setelah Pilgubsu 2013. Bagaimana tidak, Hasbullah adalah anggota DPRD Sumut dari Partai Demokrat. Selain itu, dia adalah bakal calon gubernur yang berniat maju melalui jalur independen.

“Seriuslah!” tegasnya ketika ditanya soal keseriusannya maju dalam even lima tahunan itu.

Tanpa diminta, Hasbullah pun langsung menceritakan latar belakang keseriusannya untuk ikut dalam Pilgubsu mendatang. “Mulanya saya tak berniat dan terpikir untuk maju di cagubsu ini karena pencalonan butuh dana yang banyak. Tapi sejak Januari- Februari lalu ada elemen yang datang ke saya meminta saya maju,” ujar Ketua Pimpinan Wilayah Al Washliyah Sumatera Utara tersebut.

Kata suami dari Nur Hanum Sitorus ini, awalnya ia sempat tak percaya diri untuk maju. Tapi ia yakin, bila sudah takdir, maka tak ada yang tak mungkin untuk menjadi gubernur seperti halnya Gatot Pujo Nugroho, Syamsul Arifin, bahkan Rudolf Pardede. “Kata mereka (elemen masyarakat yang mendatanginya, Red) dari sisi kapasitas saya tak ada bedanya dengan para gubernur terdahulu,” kata Hasbullah Hadi penuh percaya diri.

Setelah mendatani Hasbullah, ternyata elemen masyarakat itu langsung mendatangi Al Washliyah. Kedatangan elemen masyarakat itu lalu direspon Al Washliyah dengan berembuk mengumpulkan berbagai struktur organisasi Al Washliyah mulai dari Majelis Pendidikan, Majelis Aset, Majelis Dahwah, dan Majelis Politik. “Oleh Majelis Politik direspon dan kemudian mengundang para pakar seperti pakar politik, pakar ekonomi, pakar hukum, dan praktisi,” kata Hasbullah lagi.

Kemudian, lanjut Hasbullah Hadi, dari diskusi khusus itu, dibawa lagi ke rapat pleno. Dalam rapat pleno ada lima nama kader Al Washliyah yang diusulkan. “Ada nama Yunus Rasyid, Hardi Mulyono, Asren Nasution, Yulizar Parlahutan dan nama saya. Nama ini lalu dibawa ke rapat kerja wilayah. Diundanglah seluruh pimpian Al Washliyah yang ada di 22 kabupaten/ kota hingga akhirnya mengerucutkan nama dengan menetapkan saya sebagai calon yang maju,” tuturnya.

Pembicaraan sebelum santap sahur ini memang banyak didominasi Hasbullah. Sampai-sampai, saking semangatnya, santap sahur hampir terlewat karena waktu sudah menunjukkan pukul 04.30 WIB. “Ayo sahur dulu. Nanti saja dilanjutkan ngobrolnya,” ajak Nur Hanum Sitorus, istri Hasbullah.

Pembicaraan pun akhirnya berlanjut di meja makan sambil bersantap sahur dengan menu udang sambal, ikan gembung bakar, ayam goreng dan tumis kangkung. Lagi-lagi, soal pilgubsu mendatang. “Selama puluhan tahun Al Washliyah mendukung kadernya yang maju. Kami dulu mendukung Syamsul Arifin, Oka Arya, Zulkarnain Damanik. Berdasarkan pengalaman mendukung dan menang, lalu Al Washliyah memutuskan untuk mengambil peran politik walaupun Al Washliyah  sejatinya adalah organisasi sosial. Jadi, saya didukung Al Washliyah, bukan saya yang meminta dukungan. Kalau orang lain maju dengan meminta dukungan, kalau saya malah didukung,” kata Hasbullah sambil tersenyum.

Untruk itulah, Hasbullah menekankan, pada pilgubsu mendatang bukan hanya tentang dirinya. Tapi, momen itu adalah milik Al Washliyah. Dengan kata lain, Al Washliyah lah yang maju. Dan kebetulan, sosok yang dipilih adalah dirinya. Karena itu pula, niat maju tersebut tidak akan melibatkan kepartaian. Al Washliyah maju sebagai calon independen. “Dukungan dari jumlah KTP yang terkumpul sudah 300 ribu. Dukungan masih mengalir terus. Dukungan KTP tidak direkayasa atau KTP dibeli karena lengkap dengan tanda tangan pemilik KTP,” ujarnya.

Dalam sekian menit kemudian, Hasbullah menceritakan program kerja yang akan dilakukannya jika terpilih pada 2013 mendatang untuk memimpin Sumut. Perbincangan sempat terhenti, Sumut Pos dan Hasbullah menjalani salat Subuh. Sumut Pos memilih salat di masjid yang berada tepat di depan rumah Hasbullah.

Usai salat, perbincangan kembali terjadi. Lagi, masih soal niat dan rencana mantan wakil ketua DPRD Sumut itu. Beberapa tema lain sempat mengemuka, namun tidak begitu dominan. Hingga pukul 05.20 WIB, tim merasa cukup. Tim Sumut Pos pun permisi pulang.
Hasbullah mengantar hingga keluar pagar. Bahkan, dia sempat menjadi tukang parkir dadakan; memandau mobil tim Sumut Pos yang berbalik arah. Setelah berhasil berbalik arah, Sumut Pos langsung tancap gas. Dari kaca spion tampak Hasbulah melambaikan tangan. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/