Sahur Bersama Tokoh di Sumut, Gatot Pujo Nugroho (20)
Sahur Sumut Pos bersama tokoh kali ini berbeda dengan sahur-sahur lainnya. Jika sebelumnya tim Sumut Pos yang mendatangi rumah tokoh, kali ini malah tokoh yang mendatangi ‘rumah’ Sumut Pos. Tokoh yang memiliki inisiatif ini adalah Plt Gubsu, Gatot Pujo Nugroho.
Tim Sumut Pos, Medan
Sejatinya, beberapa waktu lalu, tepatnya di awal Ramadan, Tim Sumut Pos telah menggalang janji sahur bersama di rumah dinas Wakil Gubernur Sumut yang berada di Komplek Taman Setia Budi. Janji itu akhirnya tertunda karena Gatot mendadak sakit di bagian perutnya.
Rencana sahur bersama Gatot pun kembali diagendakan. Namun, beberapa hari lalu, mendadak Gatot muncul di ‘rumah’ Sumut Pos yang berada di Graha Pena di Jalan Sisingamangaraja Medan. Dia datang bersama rombongan sambil membawa nasi kotak Waroeng Nenek dan Mie Aceh, buah-buahan, dan minuman air mineral. Sahur bersama Gatot pun pindah lokasi; dari rumah dinas di Taman Setia Budi ke Graha Pena Medan.
Kehadiran mantan Ketua DPW PKS Sumut itu tak pakai pengawalan dan protokoler. Gatot hadir memakai sendal spon putih, jaket hitam, celana jeans biru serta baju koko warna merah marun. Saat itu, dia hadir menumpangi mobil Daihatsu Terios bersama Kabag Rumah Tangga, sedangkan Kabiro Keuangan dan Kadis Infokom mengendarai mobil sendiri.
Gatot tiba di Sumut Pos, ketika hari telah mencapai tengah malam. Dia langsung naik ke Lantai III gedung Graha Pena, ruang redaksi Sumut Pos. Setibanya di lantai itu, Gatot bersama rombongan langsung disambut awak redaksi.
“Maaf ya, yang tempo hari tiba-tiba saya sakit. Jadi kunjungan ini balasannya ya. Sekalian, saya juga ingin melihat kawan-kawan Sumut Pos yang sedang sibuk mengejar deadline,” kata Gatot yang disambut senyum oleh awak Sumut Pos.
Sesaat sebelum makan bersama, waktu dihabiskan dengan berdiskusi di ruang rapat redaksi membahas sejumlah persoalan di Sumut. Sembari diskusi belum menjurus ke arah serius, nasi kotak datang dan langsung disusun di depan masing-masing awak Redaksi Sumut Pos, Gatot, dan sejumlah rombongan.
Obrolan semakin akrab saat ditanyai menjelang Pilgubsu 2013. Hanya saja, Gatot yang menjalankan tugas orang nomor satu di Sumut itu belum mau terbuka tentang dicalonkannya dirinya menjadi Cagubsu dari PKS.
“Itukan masih 2013, jadi yang dekat sini dulu ya. Lebih baik Kualanamu dan Sei Mangkei saja ya,” ajaknya diskusi.
Sambil menyantap makanan nasi kotak yang berisi ayam penyet, sejumlah awak redaksi dan Gatot serta rombongan melahap makanan hingga habis. “Kalau di sini gak apa-apakan saya makan pete,” ucapnya sambil tertawa.
“Hajar saja mas,” celetuk awak redaksi.
Usai menyantap makanan, satu dua pertanyaan-pertanyaan mengalir. Gatot pun bercerita tentang kawasan industri Sei Mangkei. Bahwa apa yang terjadi, sebenarnya sekarang sedang dibahas di Pemerintah Pusat.
“Saya bersama Menteri Kehutanan, Bupati Simalungun, PTPN dan Meneg BUMN segera bertemu. Dalam kaitan ini, Meneg BUMN sudah memberikan sinyal mendukung pelaksanaan kawasan industri Sei Mangkei,” ujarnya.
Dia membeberkan, dalam pelaksanaan pembangunan kawasan industri Sei Mangkei sebagai program nasional peningkatan ekonomi koridor Sumatera, Menteri Kehutanan sebagai koordinatornya. Sehingga, pelaksanaan tetap dikoordinasikan dengan Menteri Kehutanan.
Sementara itu, dia juga menyebutkan tentang Bandar Udara di Kualanamu, pada Maret 2013 sudah bisa dioperasionalkan. Hanya saja, untuk jalur tolnya belum bisa dilakukan karena masih ada kendala pembebasan lahan dan pembangunan jalan. Tapi, jalan menuju ke Bandara Kualanamu tak ada masalah, termasuk dari jalur kereta api.
“Jadi jalur Medan-Kualanamu sudah tak ada masalah, akses jalannya sudah bisa dilalui, meskipun baru dua lajur dari rencana empat lajur,” ujarnya.
Menurut Gatot, pembangunan tol itu mirip pembangunan tol Semarang-Solo, pembebasan jalannya baru 20 persen, tender pembangunan sudah bisa dilaksanakan. Kualanamu-Tebingtinggi sudah 40 persen, harusnya bisa juga dilaksanakan tender.
“Kami memang sudah membuat MoU dengan PT Jasa Marga agar pelaksanaan pembangunan jalan tol bisa disegerakan, sembari tim pembebasan lahan terus berjalan,” paparnya.
Usai makan dan berdiskusi, awak redaksi bersama rombongan Gatot turun ke percetakan melihat proses cetak. Di tempat ini, perbincangan terus mengalir; lebih mengarah soal proses cetak koran. Gatot tampak tertarik. Ini dilihat dari beberapa pertanyaan yang dilontarkannya. Sebelumnya, rombongan Gatot juga menyaksikan proses pracetak yakni proses tata letak.
“Saya datang ke Sumut Pos ini ingin menyaksikan jam-jam sibuk produksi cetak koran, katanya jam 00.00 itu waktu sibuk. Makanya saya ingin menyaksikannya, sekaligus silaturahim dan sahur bersama,” sebutnya.
Sekira pukul 2.00, Gatot akhirnya permisi. Dia pun meninggalkan Graha Pena Medan.(*)