Sahur Bersama Plt PSSI Sumut, H Idrus Djunaidi
Makan bersama beralaskan tikar memberi kesan persaudaraan dan kekeluargaan bagi H Idrus Djunaidi. Terinspirasi makan bersama di masa Tasulullah, kebiasaan ini dipelihara keluarga Indris hingga sekarang.
Tomi Sanjaya Lubis, Medan
Pukul 03.00 WIB tim sahur berangkat menuju ke rumah kediamaan Plt PSSI Sumut yang terletak di Jalan Brigjend Zein Hamid Gang Melur No-5 Kelurahan Kampung Baru, Medan. Setibanya tim sahur Pukul. 03.40 WIB di rumah Plt PSSI Sumut H Idrus Djunaidi yang bercat kuning tersebut, Idrus langsung menyapa tim sahur dan mempersilakan duduk di sofa berwarna cokelat yang masih baru terlihat masih ada plastiknya yang melekat di sofa. “Ayo masuk ke rumah, Adinda, di luar dingin sekali. Inilah rumah tinggal saya bersama keluarga,” bilang Idrus yang saat itu sedang mengenakan baju koko lengan pendek warnah putih sembari memanggil Nur Aisyah Harahap, istrinya.
Sembari menunggu makan sahur, Idrus bercerita tentang pekerjaan yang dilakoninya sekarang. Di PT Yosan Fadinda, ia menjadi wakil direktur dan di Deli TV sebagai HRD dan Humas. “Tentunya bekerja di dua tempat penuh tanggung jawab. Setiap pagi di Deli TV, setelahnya di PT Yosan Fadinda,” bilang Idrus yang juga memiliki CV Media Sapa yang bergerak di bidang leveransir itu.
Tidak banyak persoalan yang dihadapi selama bekerja di dua tempat. “Tergantung kita mengatur dan menjalankan pekerjaan. Terpenting bagi saya, dimana pun bekerja kita tetap penuh tanggung jawab dan menjalani dengan serius,” bilang Idrus.
Pria yang lahir di Medan, 16 Januari 1996 itu juga mengutarakan tentang tugas yang diembannya di Plt PSSI Sumut. Selama menjadi PLt PSSI Sumut, dirinya selalu mengupayakan agar pemain Tim Pra PON Sumut lolos di PON. “Alhamdulillah, sekarang ini tim pra PON Sumut telah berhasil lolos menuju ke PON. Setelah pesepak bola Tim Pra PON Sumut berhasil menalukkan lawannya saat laga di PORWIL se Sumatera yang berlangsung di Aceh,” bilang Idrus
Setelah Tim Pra PON Sumut berhasil lolos di Porwil Se Sumatera, ada satu tantangan lagi untuk berlaga di Zona Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). “Nah, untuk laga di Zona Sumbagsel ini kita belum tahu dimana tempatnya akan berlaga dan kapan mulai bertanding. Yang jelas, harusnya sudah mulai bergulir sebelum Ramadan kemarin,” bilangnya ayah Fathia Ukhti Djunaidi, Zikri Habibi Djunaidi, dan Aliya Nabila Djunaidi ini.
Menurut Idrus, jauh lebih mudah mengurus organisasi masyarakat (Ormas) atau organisasi kepemudaan (OKP) dibanding mengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Sumatera Utara. Pasalnya, mengurus PSSI Sumut ini, kita harus penuh perjuangan, kerjasama sesama pengurus dan mempunyai jaring untuk memajukan persepakbolaan Sumut. “Tanpa kerja sama dan komunikasi, pasti persepakbolaan tak akan maju,” bilangnya.
Asyik bercerta panjang lebar, Nur Aisyah Harahap memanggil untuk menyantap menu hidangan makan sahur sambil lesehan di tikar. “Setiap hari kami selalu menikmati makan sahur, serta makan di tikar. Lebih enak, santai dan leluasa serta terlihat harmonis, ketimbang di meja makan. Lagi pula, di zaman Rasullah, makan aja di bawah, duduk bersila,” bilang Idrus.
Usai makan sahur, Idrus mengajak ke sofa depan, sembari melanjutkan cerita mengenai Ramadan. “Ramadan ini, bagi saya kesempatan emas yang harus kita jalankan. Pasalnya, di Ramadan ini kita segala amal perbuatan yang dilakukan mempunyai amal ibadah yang baik, ketimbang pada bulan biasanya,” bilang Idrus yang saat itu diberangkatkan Haji oleh H Anif.
Idrus berpesan kepada para insan pencinta sepak bola di Sumutera tidak mensia-siakan kesempatan emas di bulan Ramadan ini.
Setelah bercerta panjang lebar, terdengar kumandang Adzan Subuh dari masjid di sekitar rumah. Tim sahur Sumut Pos, pamit untuk pulang. (*)