26.7 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Bangga Berhasil Perjuangkan Aspirasi Pemuda

Sahur Bersama Ketua KNPI Sumut H Akhmad Yasyir Ridho Loebis

Tidak ada yang lebih menyenangkan hati selain keberhasilan melaksanakan amanah. Itulah yang dirasakan H Akhmad Yasyir Ridho Loebis selama memimpin Ketua KNPI Sumut. Apakah amanah itu?

Sosoknya sederhana. Tetapi pengalaman berorganisasinya sangat kaya. Terjun di organisasi sejak kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, pria kelahiran 1971 ini sangat paham seluk beluk dunia kepemudaan di Sumatera Utara. Jangan berdebat soal organisasi dengannya bila tidak menguasai AD/ART.

“Itulah yang menjadi pegangan saya dalam bekerja. Hampir semua isi AD/ART saya hafal,” terang H Akhmad Yasyir Ridho Loebis saat sahur bersama Tim Sumut Pos di rumahnya di Jalan Perjuangan Kecamatan Medan Perjuangan No 48, Jumat (5/8).

Berbekal pemahaman inilah ayah tiga putri ini pernah menduduki sejumlah posisi penting di beberapa organisasi di Sumatera Utara. Pernah menjadi pengurus di Pemuda Pancasila (PP) Sumut, wakil ketua Partai Golkar Sumatera Utara ini juga menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Utara.

Pengalamannya berorganisasi pula yang membuatnya tetap mampu mengatasi berbagai tantangan terkait masalah kepemudaan di Medan dan Sumatera Utara. “Banyak hal sudah saya alami baik sebagai kader organisasi maupun kader partai,” ujar suami dari Seri Inderahayu ini.

Hal itu pula yang membuatnya tetap bangga menjadi kader PP.

“Meski saya tidak lagi di kepengurusan, saya tetap menjadi anggota PP. Itulah kelebihan Pemuda Pancasila,” ujarnya.
Kesetiaan pria yang akrab disapa Ridho ini kepada organisasinya tidak bertepuk sebelah tangan. Pemuda Pancasila pula yang mengusungnya menempati posisi sebagai ketua KNPI periode 2008-2011. Banyak orang yang terkejut dengan keputusan PP mengusung namanya. “Kami memang begitu. Meski saya tidak duduk di kepengurusan, komunikasi semua anggota PP sangat baik. Termasuk hubungan saya dengan Bang Aweng (Anuar Shah, ketua PP Sumut) dan semua kader PP lainnya,” ujar ayah dari Adelia Azahra, Aqtika Deeba, dan Amirah Hinayah ini bangga.

Selama memimpin KNPI yang menjadi ‘muara’ sejumlah organisasi kepemudaan, Ridho tergolong berhasil menjalankan amanat dari anggota. Diantaranya, hasil Musda yang ‘mengharuskannya’ membangun sebuah gedung pertemuan KNPI yang bisa digunakan semua organisasi pemuda pendukung KNPI.

“Saya berhasil menggolkan dana 10 miliar dari APBD Sumut untuk membangun gedung pada tahun ini juga,” ujarnya.
Dalam benak Ridho, dana sebesar itu rencananya akan digunakan membangun gedung KNPI yang megah di Jalan Pancing berkapasitas 1.200 orang. Bila selesai, gedung akan dimanfaatkan untuk tempat musyawarah organisasi kepemudaan dan kegiatan lain. “Jadi bisa bermanfaat untuk pemuda juga.”

Tetapi keinginan Ridho dan anggota KNPI lain terbentur birokrasi. Sebagai pihak yang ditugasi membangun gedung dimaksud, Dispora Sumut ternyata berniat membangunnya di sekitar Jalan Sisingamangaraja XII Medan
“Sayang memang. Kalau dibangun di Jalan Sisingamangaraja, dana sebesar itu kemungkinan Cuma bisa membangun gedung berkapasitas 450 orang. Tapi yang pasti saya sudah berhasil menjalankan amanat Musda KNPI. Itu sebuah keberhasilan yang sangat berharga,” ujarnya.

Apakah punya keinginan untuk kembali mencalonkan diri memimpin KNPI untuk periode berikutnya pada Musda KNPI Desember mendatang? “Wah, saya belum terpikir untuk itu. Tetapi desakan untuk mencalonkan memang sudah banyak berdatangan,” ucap Ridho lagi.

Ridho sepertinya memang tipe pria yang tidak mau cepat berpuas diri. Pemilik CV Moksa Agung ini terus belajar dan mengisi kemampuan dengan berbagai kegiatan. Saat ini, pria yang juga memiliki ijazah sarjana hukum itu tercatat sebagai mahasiswa pascasarjana di Magister Ilmu Pemerintahan di Magister Studi Pembangunan USU.

Untuk beberapa tahun ke depan, Ridho juga sudah memiliki gambaran apa yang akan dilakukan. “Iya, saya memang berniat maju sebagai legislatif 2014 nanti,” jawabnya membenarkan pertanyaan Tim Sahur Sumut Pos.
Rencananya ia akan mendaftar sebagai calon DPR tingkat satu perwakilan Mandailing Natal (Madina). “Ya… itupun kalau Golkar mengizinkannya,” ujar berharap.

Ridho memilih Madina karena memang berasal dari daerah itu. meski besar di Kota Medan, secara emosi ia merasa dekat dengan Madina dan tetap menganggap daerah itu sebagai kampung halamannya. Bila kelak terpilih, Ridho berniat membangun Sumatera Utara melalui pembangunan di daerah pemilihannya. “Pastilah saya akan perjuangkan itu,” katanya pasti.

Di akhir perbincangan, Ridho berharap Ramadan 1432 Hijriah ini membawa berkah bagi semua orang. Umat muslim yang beribadah mampu mengambil hikmah Ramadan dan umat nonmuslim tetap menghormati saudara-saudaranya yang berpuasa. “Ramadan saatnya menjaga emosi dan memperbanyak amal ibadah,” tutupnya.(Tim Sumut Pos)

Sahur Bersama Ketua KNPI Sumut H Akhmad Yasyir Ridho Loebis

Tidak ada yang lebih menyenangkan hati selain keberhasilan melaksanakan amanah. Itulah yang dirasakan H Akhmad Yasyir Ridho Loebis selama memimpin Ketua KNPI Sumut. Apakah amanah itu?

Sosoknya sederhana. Tetapi pengalaman berorganisasinya sangat kaya. Terjun di organisasi sejak kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, pria kelahiran 1971 ini sangat paham seluk beluk dunia kepemudaan di Sumatera Utara. Jangan berdebat soal organisasi dengannya bila tidak menguasai AD/ART.

“Itulah yang menjadi pegangan saya dalam bekerja. Hampir semua isi AD/ART saya hafal,” terang H Akhmad Yasyir Ridho Loebis saat sahur bersama Tim Sumut Pos di rumahnya di Jalan Perjuangan Kecamatan Medan Perjuangan No 48, Jumat (5/8).

Berbekal pemahaman inilah ayah tiga putri ini pernah menduduki sejumlah posisi penting di beberapa organisasi di Sumatera Utara. Pernah menjadi pengurus di Pemuda Pancasila (PP) Sumut, wakil ketua Partai Golkar Sumatera Utara ini juga menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Utara.

Pengalamannya berorganisasi pula yang membuatnya tetap mampu mengatasi berbagai tantangan terkait masalah kepemudaan di Medan dan Sumatera Utara. “Banyak hal sudah saya alami baik sebagai kader organisasi maupun kader partai,” ujar suami dari Seri Inderahayu ini.

Hal itu pula yang membuatnya tetap bangga menjadi kader PP.

“Meski saya tidak lagi di kepengurusan, saya tetap menjadi anggota PP. Itulah kelebihan Pemuda Pancasila,” ujarnya.
Kesetiaan pria yang akrab disapa Ridho ini kepada organisasinya tidak bertepuk sebelah tangan. Pemuda Pancasila pula yang mengusungnya menempati posisi sebagai ketua KNPI periode 2008-2011. Banyak orang yang terkejut dengan keputusan PP mengusung namanya. “Kami memang begitu. Meski saya tidak duduk di kepengurusan, komunikasi semua anggota PP sangat baik. Termasuk hubungan saya dengan Bang Aweng (Anuar Shah, ketua PP Sumut) dan semua kader PP lainnya,” ujar ayah dari Adelia Azahra, Aqtika Deeba, dan Amirah Hinayah ini bangga.

Selama memimpin KNPI yang menjadi ‘muara’ sejumlah organisasi kepemudaan, Ridho tergolong berhasil menjalankan amanat dari anggota. Diantaranya, hasil Musda yang ‘mengharuskannya’ membangun sebuah gedung pertemuan KNPI yang bisa digunakan semua organisasi pemuda pendukung KNPI.

“Saya berhasil menggolkan dana 10 miliar dari APBD Sumut untuk membangun gedung pada tahun ini juga,” ujarnya.
Dalam benak Ridho, dana sebesar itu rencananya akan digunakan membangun gedung KNPI yang megah di Jalan Pancing berkapasitas 1.200 orang. Bila selesai, gedung akan dimanfaatkan untuk tempat musyawarah organisasi kepemudaan dan kegiatan lain. “Jadi bisa bermanfaat untuk pemuda juga.”

Tetapi keinginan Ridho dan anggota KNPI lain terbentur birokrasi. Sebagai pihak yang ditugasi membangun gedung dimaksud, Dispora Sumut ternyata berniat membangunnya di sekitar Jalan Sisingamangaraja XII Medan
“Sayang memang. Kalau dibangun di Jalan Sisingamangaraja, dana sebesar itu kemungkinan Cuma bisa membangun gedung berkapasitas 450 orang. Tapi yang pasti saya sudah berhasil menjalankan amanat Musda KNPI. Itu sebuah keberhasilan yang sangat berharga,” ujarnya.

Apakah punya keinginan untuk kembali mencalonkan diri memimpin KNPI untuk periode berikutnya pada Musda KNPI Desember mendatang? “Wah, saya belum terpikir untuk itu. Tetapi desakan untuk mencalonkan memang sudah banyak berdatangan,” ucap Ridho lagi.

Ridho sepertinya memang tipe pria yang tidak mau cepat berpuas diri. Pemilik CV Moksa Agung ini terus belajar dan mengisi kemampuan dengan berbagai kegiatan. Saat ini, pria yang juga memiliki ijazah sarjana hukum itu tercatat sebagai mahasiswa pascasarjana di Magister Ilmu Pemerintahan di Magister Studi Pembangunan USU.

Untuk beberapa tahun ke depan, Ridho juga sudah memiliki gambaran apa yang akan dilakukan. “Iya, saya memang berniat maju sebagai legislatif 2014 nanti,” jawabnya membenarkan pertanyaan Tim Sahur Sumut Pos.
Rencananya ia akan mendaftar sebagai calon DPR tingkat satu perwakilan Mandailing Natal (Madina). “Ya… itupun kalau Golkar mengizinkannya,” ujar berharap.

Ridho memilih Madina karena memang berasal dari daerah itu. meski besar di Kota Medan, secara emosi ia merasa dekat dengan Madina dan tetap menganggap daerah itu sebagai kampung halamannya. Bila kelak terpilih, Ridho berniat membangun Sumatera Utara melalui pembangunan di daerah pemilihannya. “Pastilah saya akan perjuangkan itu,” katanya pasti.

Di akhir perbincangan, Ridho berharap Ramadan 1432 Hijriah ini membawa berkah bagi semua orang. Umat muslim yang beribadah mampu mengambil hikmah Ramadan dan umat nonmuslim tetap menghormati saudara-saudaranya yang berpuasa. “Ramadan saatnya menjaga emosi dan memperbanyak amal ibadah,” tutupnya.(Tim Sumut Pos)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/