25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Jadi Sarana Syiar Islam

MEDAN- Kegiatan tahunan Ramadhan Fair 2011 di Taman Sri Deli benar-benar menjadi sarana syiar Islam. Karenanya, agar pelaksanaan Ramadhan dapat menjadi sarana syiar Islam, seluruh kegiatan yang digelar mengarah pada tujuan syair Islam, seperti tausiyah agama, hiburan bernuansa Islam dan aktivitas syiar Islam lainnya.

“Panitia Ramadhan Fair mesti benar-benar mengawasi dan menjaga seluruh aktivitas di dalam dan sekitar arena Ramadhan Fair. Ini penting, agar tujuan Ramadhan Fair sebagai syiar dan meramaikan Ramadhan tidak ternodai,” kata Haris SH, seorang pengunjung yang datang bersama kelaurganya, Minggu (21/8) malam.

Dikatakan Haris, hal tersebut disampaikannya karena umat Islam di Medan tak ingin kejadian seperti tahun-tahun sebelumnya terulang, seperti pengunjung yang masuk ke arena Ramadhan Fair dengan mengenakan pakaian terbuka (tidak menutup aurat), bermadu kasih dan prilaku tak terpuji lainnya.

“Untuk itu orang-orang yang terlibat dalam Ramadhan Fair haruslah berpakain sopan dan Islami, begitu juga para pengunjung. Jangan pula makan dan minum sebelum berbuka puasa dan berprilaku tidak Islami,” ucapnya.

Dengan begitu, wisata religi Ramadhan Fair di Medan digelar setiap bulan ramadhan, selama 1 bulan, pengunjung dapat melakukan wisata religi, sedang ibadah puasa tetap berjalan dengan baik karena saat buka puasa tiba juga tersedia banyak pilihan jajanan untuk berbuka puasa (wisata kuliner), setelah berbuka puasa sholat magrib bisa dilakukan di mesjid raya Medan.(adl)

MEDAN- Kegiatan tahunan Ramadhan Fair 2011 di Taman Sri Deli benar-benar menjadi sarana syiar Islam. Karenanya, agar pelaksanaan Ramadhan dapat menjadi sarana syiar Islam, seluruh kegiatan yang digelar mengarah pada tujuan syair Islam, seperti tausiyah agama, hiburan bernuansa Islam dan aktivitas syiar Islam lainnya.

“Panitia Ramadhan Fair mesti benar-benar mengawasi dan menjaga seluruh aktivitas di dalam dan sekitar arena Ramadhan Fair. Ini penting, agar tujuan Ramadhan Fair sebagai syiar dan meramaikan Ramadhan tidak ternodai,” kata Haris SH, seorang pengunjung yang datang bersama kelaurganya, Minggu (21/8) malam.

Dikatakan Haris, hal tersebut disampaikannya karena umat Islam di Medan tak ingin kejadian seperti tahun-tahun sebelumnya terulang, seperti pengunjung yang masuk ke arena Ramadhan Fair dengan mengenakan pakaian terbuka (tidak menutup aurat), bermadu kasih dan prilaku tak terpuji lainnya.

“Untuk itu orang-orang yang terlibat dalam Ramadhan Fair haruslah berpakain sopan dan Islami, begitu juga para pengunjung. Jangan pula makan dan minum sebelum berbuka puasa dan berprilaku tidak Islami,” ucapnya.

Dengan begitu, wisata religi Ramadhan Fair di Medan digelar setiap bulan ramadhan, selama 1 bulan, pengunjung dapat melakukan wisata religi, sedang ibadah puasa tetap berjalan dengan baik karena saat buka puasa tiba juga tersedia banyak pilihan jajanan untuk berbuka puasa (wisata kuliner), setelah berbuka puasa sholat magrib bisa dilakukan di mesjid raya Medan.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/