25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Teringat Papa

Nanda Maudy  Eliza

Ramadan 2011 ini menjadi bulan mengenang kebaikan sang ayah bagi Nanda Maudy Eliza. Ramadan ini, tepat setahun lalu, finalis model Busana Muslim Ramadhan Fair 2011 ini menjaga sang ayah yang sakit kanker. Sehingga puasanya harus dijalaninya sambil keluar masuk rumah sakit.

“Ramadan yang lalu Ramadan paling membahagiakan bagi aku, karena tugas sebagai anak aku jalani. Tapi tahun ini sedih banget, puasa tanpa seorang ayah,” ujar anak pertama dari empat bersaudara ini.

Puasa 2010 yang lalu, Nanda dan keluarga bergantian menjaga ayah yang saat itu dirawat di rumah sakit. “Walaupun sakit, tapi rasanya puas, karena bisa menjaga dan merawat papa,” ucap siswi kelas 3 SMP Harapan 1 ini.
Kenangan yang paling diingat Nanda Maudy Eliza adalah perhatian sang ayah saat sahur. “Kalau sahur, papa yang bangunin semua anak-anaknya. Papa yang mengingatkan akan pentingnya puasa,” ujar Nanda.

Hal inilah yang paling membuat Nanda merasa sangat kehilangan sosok ayahnya yang telah meninggal setelah Lebaran 2010. “Tahun lalu, kita lebaran di rumah sakit, tahun ini kita lebaran tanpa papa,” ucap Nanda dengan mata berkaca-kaca.
Sebelum meninggal, Nanda yang bercita-cita ingin menjadi dokter ini bertekad untuk melakukan semua wasiat sang ayah. “Aku disuruh untuk menjaga adik-adik, tidak boleh melawan sama ibu dan agama harus aku tingkatkan, seperti salat 5 waktu tidak boleh ditinggalkan,” ujarnya.

Agama bagi sang ayah merupakan hal yang paling penting dalam menjalani hidup. “Papa selalu menjalankan perintah agama, dia juga ingin anak-anaknya menjalankan perintah agama,” ucap gadis kelahiran Medan, Januari 1997 ini. (mag-9)

Nanda Maudy  Eliza

Ramadan 2011 ini menjadi bulan mengenang kebaikan sang ayah bagi Nanda Maudy Eliza. Ramadan ini, tepat setahun lalu, finalis model Busana Muslim Ramadhan Fair 2011 ini menjaga sang ayah yang sakit kanker. Sehingga puasanya harus dijalaninya sambil keluar masuk rumah sakit.

“Ramadan yang lalu Ramadan paling membahagiakan bagi aku, karena tugas sebagai anak aku jalani. Tapi tahun ini sedih banget, puasa tanpa seorang ayah,” ujar anak pertama dari empat bersaudara ini.

Puasa 2010 yang lalu, Nanda dan keluarga bergantian menjaga ayah yang saat itu dirawat di rumah sakit. “Walaupun sakit, tapi rasanya puas, karena bisa menjaga dan merawat papa,” ucap siswi kelas 3 SMP Harapan 1 ini.
Kenangan yang paling diingat Nanda Maudy Eliza adalah perhatian sang ayah saat sahur. “Kalau sahur, papa yang bangunin semua anak-anaknya. Papa yang mengingatkan akan pentingnya puasa,” ujar Nanda.

Hal inilah yang paling membuat Nanda merasa sangat kehilangan sosok ayahnya yang telah meninggal setelah Lebaran 2010. “Tahun lalu, kita lebaran di rumah sakit, tahun ini kita lebaran tanpa papa,” ucap Nanda dengan mata berkaca-kaca.
Sebelum meninggal, Nanda yang bercita-cita ingin menjadi dokter ini bertekad untuk melakukan semua wasiat sang ayah. “Aku disuruh untuk menjaga adik-adik, tidak boleh melawan sama ibu dan agama harus aku tingkatkan, seperti salat 5 waktu tidak boleh ditinggalkan,” ujarnya.

Agama bagi sang ayah merupakan hal yang paling penting dalam menjalani hidup. “Papa selalu menjalankan perintah agama, dia juga ingin anak-anaknya menjalankan perintah agama,” ucap gadis kelahiran Medan, Januari 1997 ini. (mag-9)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/