25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Nama Heru Winarko Menguat Jadi Kepala BNN

Irjen Heru Winarko

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Tampuk kepemimpinan Badan Narkotika Nasional (BNN) akan segera berganti menyusul pensiunnya Kepala BNN saat ini, Komjen Budi Waseso Maret ini. Presiden Joko Widodo berupaya mencari sosok pengganti yang juga berani.

Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, presiden memiliki ukuran dalam menentukan kepala BNN. Yang mana, ukuran itu merupakan hasil masukan dari sejumlah pihak, salah satunya Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

“Kriteria yang paling baiklah, yang profesional, integritasnya tinggi, bagus, berani, gitulah,” ujarnya di Komplek Istana Negara, Jakarta, kemarin (28/2).

Johan menambahkan, penetapan Kepala BNN tidak akan lama lagi. Bahkan, presiden sudah mengambil keputusan kemarin sore. “Sudah diteken Keppres (Keputusan Presiden), sore ini (kemarin),” ungkapnya saat dikonfirmasi tadi malam. Sayangnya, mantan Juru bicara KPK itu belum bisa menyebutkan siapa sosok yang dipilih presiden.

Berdasarkan informasi yang beredar di lingkaran istana, nama Irjen Heru Winarko disebut-sebut menjadi sosok yang dipilih presiden. Saat ini, jenderal bintang dua itu menjabat sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelum di KPK, Heru pernah menjabat sebagai Kapolda Lampung dan staf ahli Menkopolhukam.

Namun saat dikonfirmasi, Johan Budi belum bisa memastikan. “Saya chek dulu ya,” imbuhnya. Hingga berita ini ditulis, dia belum juga mengkonfirmasi hal itu.

Terpisah, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, jika benar Heru Winarko yang terpilih, dia menilai itu bukan pilihan yang tepat. Menurutnya, pengalaman dia di bidang peredaran narkoba sangat minim.

“Meski pernah menjabat Kapolda Lampung itu belum cukup,” ujarnya kepada Jawa Pos, tadi malam.

Dia menilai, di tengah situasi masuknya serbuan narkoba ke Indonesia, dibutuhkan sosok kepala BNN yang betul-betul paham persoalan. Buwas misalnya, dibalik sepak terjangnya yang lincah sebagai Kepala BNN, ada pengalaman menjadi kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim). “Harus punya sepak terjang di bidang narkotika yang Panjang,” imbuhnya.

Menurutnya, tantangan kepala BNN ke depan masih sangat besar. Rangkaian penangkapan kapal penyelundupan yang terjadi belakangan dinilai hanyalah puncak gunung es. Neta yakin, yang belum terungkap masih sangat besar. (far/jp/jpg)

Irjen Heru Winarko

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Tampuk kepemimpinan Badan Narkotika Nasional (BNN) akan segera berganti menyusul pensiunnya Kepala BNN saat ini, Komjen Budi Waseso Maret ini. Presiden Joko Widodo berupaya mencari sosok pengganti yang juga berani.

Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, presiden memiliki ukuran dalam menentukan kepala BNN. Yang mana, ukuran itu merupakan hasil masukan dari sejumlah pihak, salah satunya Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

“Kriteria yang paling baiklah, yang profesional, integritasnya tinggi, bagus, berani, gitulah,” ujarnya di Komplek Istana Negara, Jakarta, kemarin (28/2).

Johan menambahkan, penetapan Kepala BNN tidak akan lama lagi. Bahkan, presiden sudah mengambil keputusan kemarin sore. “Sudah diteken Keppres (Keputusan Presiden), sore ini (kemarin),” ungkapnya saat dikonfirmasi tadi malam. Sayangnya, mantan Juru bicara KPK itu belum bisa menyebutkan siapa sosok yang dipilih presiden.

Berdasarkan informasi yang beredar di lingkaran istana, nama Irjen Heru Winarko disebut-sebut menjadi sosok yang dipilih presiden. Saat ini, jenderal bintang dua itu menjabat sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelum di KPK, Heru pernah menjabat sebagai Kapolda Lampung dan staf ahli Menkopolhukam.

Namun saat dikonfirmasi, Johan Budi belum bisa memastikan. “Saya chek dulu ya,” imbuhnya. Hingga berita ini ditulis, dia belum juga mengkonfirmasi hal itu.

Terpisah, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, jika benar Heru Winarko yang terpilih, dia menilai itu bukan pilihan yang tepat. Menurutnya, pengalaman dia di bidang peredaran narkoba sangat minim.

“Meski pernah menjabat Kapolda Lampung itu belum cukup,” ujarnya kepada Jawa Pos, tadi malam.

Dia menilai, di tengah situasi masuknya serbuan narkoba ke Indonesia, dibutuhkan sosok kepala BNN yang betul-betul paham persoalan. Buwas misalnya, dibalik sepak terjangnya yang lincah sebagai Kepala BNN, ada pengalaman menjadi kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim). “Harus punya sepak terjang di bidang narkotika yang Panjang,” imbuhnya.

Menurutnya, tantangan kepala BNN ke depan masih sangat besar. Rangkaian penangkapan kapal penyelundupan yang terjadi belakangan dinilai hanyalah puncak gunung es. Neta yakin, yang belum terungkap masih sangat besar. (far/jp/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/