31.7 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

Kesal Sama Istri, Bayi Tewas Dianiaya

Kombes Hengki (tengah) didampingi Kapolsek Batu Ampar saat memaparkan kasus ayah bunuh anak kandung.

BATAM, SUMUTPOS.CO – Kasus penganiayaan terhadap bayi oleh orang tua kandung hingga meninggal kembali terjadi. Kali ini, di Batuampar, Batam. Polsek Batuampar menetapkan Yudi Chandra sebagai tersangka penganiayaan terhadap bayinya sendiri bernama Yuni Sandra yang masih berusia 3 bulan.

Akibat dari penganiayaan itu, Yuni Sandra mengalami luka di bagian bibir dan lebam di bagian punggung.

Kapolresta Barelang, Kombes Hengki menuturkan, penetapan tersangka ini berdasarkan dari hasil otopsi yang dilakukan di RS Bhayangkara Polda Kepri. Selain itu, kepada polisi Yudi juga telah mengakui bahwa telah menganiaya anaknya.

“Korban mengalami luka di bibir akibat gigitan pelaku. Sehingga akibat luka itu korban tidak bisa menyusu,” katanya, Senin (2/4/2018).

Selain itu, kepada penyidik, tersangka mengaku melakukan hal itu karena kesal kepada istrinya karena sering ribut. Sehingga, tersangka melampiaskan kekesalan tersebut kepada anaknya. Korban telah dimakamkan di TPU Sei Panas, Jumat (30/3/2018) lalu.

“Pelaku kita kenakan Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan hukuman maksimal lima belas tahun,” imbuhnya.

Informasi dihimpun Batam Pos (grup SUMUTPOS.CO), bayi itu awalnya dibawa oleh orang tuanya ke Rumah Sakit Harapan Bunda, Minggu (25/3/2018) lalu. Setelah menjalani perawatan selama dua hari, bayi itu meninggal dunia, Selasa (27/3/2018) sore.

Usai meninggal dunia, selanjutnya korban dibawa ke masjid di kawasan Komplek Jodoh Square untuk dimandikan dan selanjutnya dimakamkan. Namun, saat dimandikan itu, warga melihat ada bekas luka yang diduga akibat penganiayaan.

Berdasarkan temuan itu, selanjutnya warga menghubungi Polsek Batuampar untuk mengusut dugaan penganiayaan ini. Dari laporan itu, polisi pun memanggil beberapa orang saksi termasuk orang tua korban.

Saat dimakamkan, ibu bayi, Nia (22) tampak histeris saat di pemakaman. Ia seperti belum ikhlas kehilangan bayi perempuannya itu. Ia beberapa kali jatuh pingsan. Beberapa warga yang hadir pun tampak mencoba menenangkan Nia. (jpg/nin/ras)

Kombes Hengki (tengah) didampingi Kapolsek Batu Ampar saat memaparkan kasus ayah bunuh anak kandung.

BATAM, SUMUTPOS.CO – Kasus penganiayaan terhadap bayi oleh orang tua kandung hingga meninggal kembali terjadi. Kali ini, di Batuampar, Batam. Polsek Batuampar menetapkan Yudi Chandra sebagai tersangka penganiayaan terhadap bayinya sendiri bernama Yuni Sandra yang masih berusia 3 bulan.

Akibat dari penganiayaan itu, Yuni Sandra mengalami luka di bagian bibir dan lebam di bagian punggung.

Kapolresta Barelang, Kombes Hengki menuturkan, penetapan tersangka ini berdasarkan dari hasil otopsi yang dilakukan di RS Bhayangkara Polda Kepri. Selain itu, kepada polisi Yudi juga telah mengakui bahwa telah menganiaya anaknya.

“Korban mengalami luka di bibir akibat gigitan pelaku. Sehingga akibat luka itu korban tidak bisa menyusu,” katanya, Senin (2/4/2018).

Selain itu, kepada penyidik, tersangka mengaku melakukan hal itu karena kesal kepada istrinya karena sering ribut. Sehingga, tersangka melampiaskan kekesalan tersebut kepada anaknya. Korban telah dimakamkan di TPU Sei Panas, Jumat (30/3/2018) lalu.

“Pelaku kita kenakan Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan hukuman maksimal lima belas tahun,” imbuhnya.

Informasi dihimpun Batam Pos (grup SUMUTPOS.CO), bayi itu awalnya dibawa oleh orang tuanya ke Rumah Sakit Harapan Bunda, Minggu (25/3/2018) lalu. Setelah menjalani perawatan selama dua hari, bayi itu meninggal dunia, Selasa (27/3/2018) sore.

Usai meninggal dunia, selanjutnya korban dibawa ke masjid di kawasan Komplek Jodoh Square untuk dimandikan dan selanjutnya dimakamkan. Namun, saat dimandikan itu, warga melihat ada bekas luka yang diduga akibat penganiayaan.

Berdasarkan temuan itu, selanjutnya warga menghubungi Polsek Batuampar untuk mengusut dugaan penganiayaan ini. Dari laporan itu, polisi pun memanggil beberapa orang saksi termasuk orang tua korban.

Saat dimakamkan, ibu bayi, Nia (22) tampak histeris saat di pemakaman. Ia seperti belum ikhlas kehilangan bayi perempuannya itu. Ia beberapa kali jatuh pingsan. Beberapa warga yang hadir pun tampak mencoba menenangkan Nia. (jpg/nin/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/