40 Korban Terindentifikasi
Sementara itu, Kepala Staf Umum Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Agus Supriatna yang juga turun ke lokasi mengatakan, ada sebanyak kurang lebih 101 penumpang. Namun, belum diketahui pasti berapa manifes pesawat tersebut.
“Jumlah pasti ada 12 kru, di antaranya tiga pilot, satu navigator dan delapan teknisi,” katanya.
Untuk tiga pilot yakni, Kapten Pnb Sandi Permana (Pilot), Lettu Pnb Pandu Setiawan (Copilot 1) dan Letda Pnb Dian Sukman P, (Copilot 2). Navigator Kapten Nav Riri Setiawan (Navigator), Juru Radio Udara Serma Bambang H, Juru Mesin Udara I Peltu Ibnu Kohar, Pelda Andik S, (JMU II), Peltu Ngateman (Load Master), Peltu Yahya Komari, Pelda Agus P, dan Prada Alvian.
Rute penerbangan yang dilalui pesawat tersebut, yaitu 29 Juni berangkat dari Abdullah Saleh menuju Adi Sutjipto dan selanjutnya Halim Perdanakusuma. Kemudian, 30 Juni berangkat dari Halim Perdanakusuma menuju Roesmin Nurjadin Dumai, lalu ke Lapangan Udara Soewondo Medan, Tanjung Pinang, Ranai, dan Supadio.
Pada 1 Juli, rencananya dari Supadio menuju Ranai Tanjungpinang, Soewondo, Dumai, Roesmin Nurjadin, Halim Perdanakusuma. Kemudian pada 2 Juli pesawat kembali ke Lanud Abdurrahman Saleh, Malang.
” Kita masih melakukan penyelidikan. Analisis dan bukti yang kita punya masih pilot sempat meminta kembali ke pangkalan, ” ungkap Agus singkat.
Hingga pukul 01.15 dini hari tadi, tim DVI Polda Sumut telah mengindentifikasi 40 korban tewas (lihat grafis). ” Kita akan kerja terus. Terbukti, kru yang pertama sudah diganti dengan kru yang baru. Setiap kru, berjumlah 500 orang, gabungan dari BNPB, Polri, TNI dan Basarnas, ” ungkap Kepala Basranas Sumut, Rochmali saat diwawancarai Sumut Pos, Selasa (30/6) sekira pukul 23.45 WIB di lokasi kejadian..
Lebih lanjut, Rochmali mengaku kesulitan dengan material bangunan dan logam pesawat yang sangat keras. Oleh karena itu, disebut Rochmali kalau dalam evakuasi itu, pihaknya mengedepankan cuter atau pemotongan material terlebih dahulu, menggunakan ekstracuter.
Disinggung soal adanya amunisi ditemukan dari lokasi kejadian, Rochmali tidak menampik. Namun, Rochmali mengaku tidak dapat memberi keterangan, mengingat hal itu wewenang dari TNI. “Untuk evakuasi ini, kita perkirakan butuh waktu 12 jam lagi untuk selesai, ” jelas Rochmali.
Terkait itu Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengucapkan bela sungkawa mendalam atas musibah yang menimpa keluarga korban dan awak pesawat Hercules. “Saya atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara megucapkan turut berduka cita atas musibah ini, mohon doa seluruh rakyat agar korban diterima amal dan ibadahnya dan diampunkan dosa-dosanya, terlebih saat ini kita berada pada Ramadan yang merupakan bulan pengampunan,” kata Gubsu.
Gubsu berjanji akan memberi asuransi kepada korban yang terkena dampak jatuhnya pesawat di sekitar pemukiman warga. “Yang jelas saya akan berkoordinasi dengan pihak asuransi untuk memberikan asuransi kepada warga yang turut terkena musibah,” tegasnya.