29 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Data Jumlah Korban Mana yang Benar?

Foto: Sumut Pos Sekitar 50 Peti jenazah di depan instalasi jenazah RSUP HAM disiapkan untuk para korban Hercules C-130, Rabu (1/7/2015).
Foto: Sumut Pos
Sekitar 50 Peti jenazah di depan instalasi jenazah RSUP HAM disiapkan untuk para korban Hercules C-130, Rabu (1/7/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga kemarin penyebab jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI-AU di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa siang (30/6), masih teka-teki.

Sejauh ini, dugaan yang berkembang dari petinggi TNI dan pengamat penerbangan adalah kondisi pesawat yang sudah tua. Namun, berdasar pengamatan Jawa Pos di lokasi jatuhnya pesawat kemarin (1/7), muncul kemungkinan bahwa muatan yang melebihi kapasitas juga berperan atas terempasnya pesawat hingga jatuh menimpa ruko dan permukiman.

Kemungkinan itu didasarkan atas temuan jenazah di lokasi kejadian yang dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik sampai tadi malam. Upaya Jawa Pos mengonfirmasi pihak-pihak terkait menemukan data berbeda-beda.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna menyebutkan, kantong jenazah yang ditemukan utuh berjumlah 91. Selebihnya adalah potongan-potongan.

“Kalau saya tidak pernah berubah. Saya selalu mengatakan bahwa jumlah yang pasti atau utuh ada 91 kantong jenazah dan lainnya adalah potongan-potongan,” kata Agus di RSUP Adam Malik tadi malam.

Data berbeda diungkap Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Edy Rahmayadi yang menyebutkan bahwa mayat yang ditemukan ada 141. Keterangan Edy tersebut juga berbeda dengan informasi dari Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo. Alumnus Akademi Kepolisian 1985 itu menyatakan, jenazah yang utuh berjumlah 135 dan enam kantong lainnya berupa potongan-potongan.

Jumlah versi Kapolda Sumut itu pun berbeda dengan yang diberikan anak buahnya, Kabidhumas Polda Sumut Kombespol Helfi Assegaf. Dengan yakin Helfi menerangkan bahwa kantong jenazah yang diterima kamar mayat RSUP ada 142.

Dari jumlah tersebut, 140 di antaranya utuh dan dua lainnya berupa potongan tangan dan kaki. Keterangan Helfi juga tidak bisa diragukan. “Berdasar data dari tim DVI, ada 142 kantong jenazah dan 140 di antaranya kondisinya utuh,” tambah alumnus Akademi Kepolisian 1992 itu.

Data jumlah korban mana yang benar? Soal data jumlah orang di dalam pesawat Hercules C-130, semua sumber informasi seragam menyebut 113 orang. Terdiri atas 12 awak pesawat dan 101 penumpang. Semua sumber juga memastikan bahwa semua yang berada di pesawat tidak selamat.

Untuk informasi korban yang dari luar pesawat, ada sepuluh orang. Delapan berasal dari pegawai pengobatan tradisional Karo BS Okup yang gedungnya kejatuhan pesawat dan dua pekerja ruko.

“Kabar yang saya terima, ada tiga pekerja di ruko yang jadi korban. Satu selamat dan yang dua belum diketahui nasibnya. Salah satunya adik saya yang bernama Rizaldi, usia 34 tahun,” jelas Iqbal, kakak salah seorang korban, ketika ditemui di kamar jenazah RSUP Adam Malik kemarin.

Iqbal menerangkan, saat kejadian adiknya sedang bekerja mengecat bagian kubah ruko. Ada yang mengabari dia bahwa adiknya jatuh dari atap ruko karena terkena ekor pesawat. “Saya sudah mencari, belum ketemu. Handphone-nya tidak aktif. Saya juga sudah lapor dan sekarang berusaha mencari di sini (kamar mayat RSUP),” ucapnya.

Foto: Sumut Pos Sekitar 50 Peti jenazah di depan instalasi jenazah RSUP HAM disiapkan untuk para korban Hercules C-130, Rabu (1/7/2015).
Foto: Sumut Pos
Sekitar 50 Peti jenazah di depan instalasi jenazah RSUP HAM disiapkan untuk para korban Hercules C-130, Rabu (1/7/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga kemarin penyebab jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI-AU di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa siang (30/6), masih teka-teki.

Sejauh ini, dugaan yang berkembang dari petinggi TNI dan pengamat penerbangan adalah kondisi pesawat yang sudah tua. Namun, berdasar pengamatan Jawa Pos di lokasi jatuhnya pesawat kemarin (1/7), muncul kemungkinan bahwa muatan yang melebihi kapasitas juga berperan atas terempasnya pesawat hingga jatuh menimpa ruko dan permukiman.

Kemungkinan itu didasarkan atas temuan jenazah di lokasi kejadian yang dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik sampai tadi malam. Upaya Jawa Pos mengonfirmasi pihak-pihak terkait menemukan data berbeda-beda.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna menyebutkan, kantong jenazah yang ditemukan utuh berjumlah 91. Selebihnya adalah potongan-potongan.

“Kalau saya tidak pernah berubah. Saya selalu mengatakan bahwa jumlah yang pasti atau utuh ada 91 kantong jenazah dan lainnya adalah potongan-potongan,” kata Agus di RSUP Adam Malik tadi malam.

Data berbeda diungkap Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Edy Rahmayadi yang menyebutkan bahwa mayat yang ditemukan ada 141. Keterangan Edy tersebut juga berbeda dengan informasi dari Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo. Alumnus Akademi Kepolisian 1985 itu menyatakan, jenazah yang utuh berjumlah 135 dan enam kantong lainnya berupa potongan-potongan.

Jumlah versi Kapolda Sumut itu pun berbeda dengan yang diberikan anak buahnya, Kabidhumas Polda Sumut Kombespol Helfi Assegaf. Dengan yakin Helfi menerangkan bahwa kantong jenazah yang diterima kamar mayat RSUP ada 142.

Dari jumlah tersebut, 140 di antaranya utuh dan dua lainnya berupa potongan tangan dan kaki. Keterangan Helfi juga tidak bisa diragukan. “Berdasar data dari tim DVI, ada 142 kantong jenazah dan 140 di antaranya kondisinya utuh,” tambah alumnus Akademi Kepolisian 1992 itu.

Data jumlah korban mana yang benar? Soal data jumlah orang di dalam pesawat Hercules C-130, semua sumber informasi seragam menyebut 113 orang. Terdiri atas 12 awak pesawat dan 101 penumpang. Semua sumber juga memastikan bahwa semua yang berada di pesawat tidak selamat.

Untuk informasi korban yang dari luar pesawat, ada sepuluh orang. Delapan berasal dari pegawai pengobatan tradisional Karo BS Okup yang gedungnya kejatuhan pesawat dan dua pekerja ruko.

“Kabar yang saya terima, ada tiga pekerja di ruko yang jadi korban. Satu selamat dan yang dua belum diketahui nasibnya. Salah satunya adik saya yang bernama Rizaldi, usia 34 tahun,” jelas Iqbal, kakak salah seorang korban, ketika ditemui di kamar jenazah RSUP Adam Malik kemarin.

Iqbal menerangkan, saat kejadian adiknya sedang bekerja mengecat bagian kubah ruko. Ada yang mengabari dia bahwa adiknya jatuh dari atap ruko karena terkena ekor pesawat. “Saya sudah mencari, belum ketemu. Handphone-nya tidak aktif. Saya juga sudah lapor dan sekarang berusaha mencari di sini (kamar mayat RSUP),” ucapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/