Jika mengacu keterangan-keterangan yang ada, bisa dipastikan ada selisih jumlah korban. Kalau acuannya keterangan Pangdam Bukit Barisan dan Kapolda Sumut, ada selisih 18 jenazah.
Hitungannya, jumlah korban di dalam pesawat ada 113 orang dan dari luar pesawat terdapat sepuluh orang. Total ada 123. Padahal, versi keduanya, jenazah di kantong mayat ada 141.
Kalau acuannya keterangan Kabidhumas Polda Sumut, selisihnya lebih besar, yakni 17 orang. Sebab, jumlah kantong yang utuh 140, sedangkan jumlah penumpang 113 dan korban non penumpang 10. “Bisa jadi korban lainnya itu dari masyarakat di sekitar lokasi. Sebab, lokasi jatuhnya pesawat di tempat umum yang padat,” ujar Edy.
Yang jelas, jika dibandingkan dengan kapasitas angkut personel Hercules C-130 seperti yang dirilis produsennya, Lockheed Martin, semua data jumlah penumpang tewas dari berbagai sumber itu, termasuk data di manifes resmi yang mendaftar 113 nama, sudah melebihi kapasitas.
Produsen pesawat asal Amerika Serikat itu menyebutkan, kapasitas angkut pesawat Hercules C-130 adalah 92 orang (sipil) atau 64 prajurit (militer) atau 74 pasien dengan 2 tenaga medis.
Dari pantauan di lapangan, bobot penumpang yang berlebih itu juga semakin bertambah jika berat angkutan logistik berupa persenjataan dan perbekalan penumpang ikut dihitung.(fim/c9/kim)