28 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Hasil Survei Berdasarkan 3 Aspek Kepemimpinan Nasional, Airlangga Ungguli Prabowo dan Ganjar

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei terhadap kriteria kepemimpinan nasional 2024-2029 yang dinginkan oleh masyarakat. Dari hasil survei yang dilakukan pada 14-29 Desember 2021 dengan total sampel 1.820 responden tersebar di 34 provinsi itu terungkap, keinginan masyarakat dalam kepemimpinan 2024 adalah kepemimpinan yang kuat di tiga aspek, antara lain aspek ekonomi, pemerintahan yang bersih dan pemerintah yang mengutamakan stabilitas politik, keamanan nasional.

“Survei menunjukkan 89,9 persen masyarakat menginginkan kemajuan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi, 84,2 persen menginginkan pemerintahan yang bersih dan 70,3 persen masyarakat menginginkan pemerintah yang mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional,” ungkap Direktur Eksekutif PSI, Andri Gunawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sumut Pos, kemarin (2/1).

Sedangkan pemerintah yang kuat menurut masyarakat yang jika Presiden didukung oleh mayoritas DPR,, sebanyak 82,9 persen, didukung pelaku bisnis/dunia usaha baik dalam dan luar negeri 88,6 persen, serta yang menyatakan mampu mengendalikan aparat hukum dan keamanan sebanyak 90,7 persen.

Dari hasil survei ini, lanjut Andre, jika pemilihan presiden digelar hari ini dan mengacu kepada tiga aspek kepemimpinan yakni ekonomi, pemerintahan yang bersih dan pemerintahan yang mengutamakan stabilitas politik, keamanan nasional, maka Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto paling banyak dipilih responden dengan mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Airlangga Hartarto sebagai tokoh yang diinginkan dan dipilih dengan tingkat elektabilitas 18,3 persen, di posisi kedua Prabowo Subianto 16,2 persen, Ganjar Pranowo 14,4 persen, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) 5,9 persen,” beber Andre.

Kemudian disusul Sri Mulyani dengan raihan 5,4 persen, Anies Baswedan 3,3 persen, Muhaimin Iskandar 3,2 persen, Puan Maharani 3,2 persen, Moeldoko 3,1 persen, Sandiaga Uno 3,1 persen, Harry Tanoe 2,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,3 persen, Ridwan Kamil 1,9 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,9 persen, Erick Thohir 1,7 persen dan yang belum memilih 13,7 persen.

Temuan survei juga menunjukkan preferensi masyarakat pada partai politik dengan elektabilitas PDIP mencapai 12,7 persen. Sedangkan posisi kedua, dengan ditempati Golkar dengan elektabilitas 12,4 persen, posisi ketiga Gerindra 11,9 persen.

Posisi berikutnya ditempati Demokrat , dengan elektabilitas 8,9 persen dimana Demokrat menjadi parpol di luar pemerintahan yang memiliki peningkatan elektabilitas yang sangat signifikan dibandingkan hasil pemilu 2019. Lalu ada partai PKB yang memimpin elektabilitas papan tengah sebesar 7,1 persen, disusul Nasdem yang meraih elektabilitas 6,8 persen, kemudian partai-partai Islam lainya, yaitu PKS 6,1 persen, PAN 3,3 persen, dan PPP 2,6 persen

Sisanya adalah partai-partai baru yang diprediksi tidak bakal lolos ke Senayan, yaitu PSI meraih elektabilitas 1,3 persen, sedangkan Perindo dengan elektabilitas 1,3 persen. Hanura (1,1 persen), PBB (0,9 persen), PKPI (0,8 persen), Berkarya (0,8 persen), dan Garuda (0,8 persen). Kemudian partai partai politik yang baru terbentuk yang sedang membentuk kepengurusan untuk ikut serta dalam Pemilu 2024 hanya Partai Prima menjadi preferensi publik dengan tingkat elektabilitas 1,4 persen, disusul Partai Gelora 0,7 persen, Partai UMAT 0,2 persen dan sisa yang belum memilih sebanyak 18,9 persen. (rel/adz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei terhadap kriteria kepemimpinan nasional 2024-2029 yang dinginkan oleh masyarakat. Dari hasil survei yang dilakukan pada 14-29 Desember 2021 dengan total sampel 1.820 responden tersebar di 34 provinsi itu terungkap, keinginan masyarakat dalam kepemimpinan 2024 adalah kepemimpinan yang kuat di tiga aspek, antara lain aspek ekonomi, pemerintahan yang bersih dan pemerintah yang mengutamakan stabilitas politik, keamanan nasional.

“Survei menunjukkan 89,9 persen masyarakat menginginkan kemajuan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi, 84,2 persen menginginkan pemerintahan yang bersih dan 70,3 persen masyarakat menginginkan pemerintah yang mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional,” ungkap Direktur Eksekutif PSI, Andri Gunawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sumut Pos, kemarin (2/1).

Sedangkan pemerintah yang kuat menurut masyarakat yang jika Presiden didukung oleh mayoritas DPR,, sebanyak 82,9 persen, didukung pelaku bisnis/dunia usaha baik dalam dan luar negeri 88,6 persen, serta yang menyatakan mampu mengendalikan aparat hukum dan keamanan sebanyak 90,7 persen.

Dari hasil survei ini, lanjut Andre, jika pemilihan presiden digelar hari ini dan mengacu kepada tiga aspek kepemimpinan yakni ekonomi, pemerintahan yang bersih dan pemerintahan yang mengutamakan stabilitas politik, keamanan nasional, maka Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto paling banyak dipilih responden dengan mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Airlangga Hartarto sebagai tokoh yang diinginkan dan dipilih dengan tingkat elektabilitas 18,3 persen, di posisi kedua Prabowo Subianto 16,2 persen, Ganjar Pranowo 14,4 persen, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) 5,9 persen,” beber Andre.

Kemudian disusul Sri Mulyani dengan raihan 5,4 persen, Anies Baswedan 3,3 persen, Muhaimin Iskandar 3,2 persen, Puan Maharani 3,2 persen, Moeldoko 3,1 persen, Sandiaga Uno 3,1 persen, Harry Tanoe 2,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,3 persen, Ridwan Kamil 1,9 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,9 persen, Erick Thohir 1,7 persen dan yang belum memilih 13,7 persen.

Temuan survei juga menunjukkan preferensi masyarakat pada partai politik dengan elektabilitas PDIP mencapai 12,7 persen. Sedangkan posisi kedua, dengan ditempati Golkar dengan elektabilitas 12,4 persen, posisi ketiga Gerindra 11,9 persen.

Posisi berikutnya ditempati Demokrat , dengan elektabilitas 8,9 persen dimana Demokrat menjadi parpol di luar pemerintahan yang memiliki peningkatan elektabilitas yang sangat signifikan dibandingkan hasil pemilu 2019. Lalu ada partai PKB yang memimpin elektabilitas papan tengah sebesar 7,1 persen, disusul Nasdem yang meraih elektabilitas 6,8 persen, kemudian partai-partai Islam lainya, yaitu PKS 6,1 persen, PAN 3,3 persen, dan PPP 2,6 persen

Sisanya adalah partai-partai baru yang diprediksi tidak bakal lolos ke Senayan, yaitu PSI meraih elektabilitas 1,3 persen, sedangkan Perindo dengan elektabilitas 1,3 persen. Hanura (1,1 persen), PBB (0,9 persen), PKPI (0,8 persen), Berkarya (0,8 persen), dan Garuda (0,8 persen). Kemudian partai partai politik yang baru terbentuk yang sedang membentuk kepengurusan untuk ikut serta dalam Pemilu 2024 hanya Partai Prima menjadi preferensi publik dengan tingkat elektabilitas 1,4 persen, disusul Partai Gelora 0,7 persen, Partai UMAT 0,2 persen dan sisa yang belum memilih sebanyak 18,9 persen. (rel/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/