30.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Dua Kali Teror Pakai Sajam, Polri-TNI Siaga

Menyikapi informasi Kodim Asahan dan Yonzipur Tuntungan menjadi target teroris selanjutnya, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I/BB, Kolonel Inf Edi Hartono menyebut kalau secara umum, teroris tidak hanya menargetkan satuan yang disebutkan itu saja. Dikatakan Edi, termasuk masyarakat juga akan menjadi target mereka. Karenanya, pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan serta mengajak masyarakat juga ikut meningkatkan kepekaan dan kepedulian di lingkungan.

“Bukan hanya TNI-Polri yang menjadi tujuan mereka. Setelah TNI-Polri bisa dilumpuhkan mereka, secara otomatis kehidupan masyarakat juga diambil alih mereka. Jadi, masyarakat juga diimbau lebih peduli. Mana tahu ada orang-orang tidak dikenal atau ada orang yang lama menghilang terus kembali lagi dengan perubahan sikap tidak seperti biasanya, dapat dikomunikasikan dengan Aparat setempat, ” ungkap Edi.

Dikatakannya, di beberapa tempat TNI-Polri sudah patroli bersama untuk mengantisipasi hal tersebut. Disinggung soal antisipasi khusus di Kodim Asahan dan Yonzipur Tuntungan, Edi mengaku tidak ada antisipasi khusus. Disebutnya, pihaknya hanya melakukan antisipasi rutin. Kegiatan yang sudah berjalan, disebutnya akan ditingkatkan dan dievaluasi.

“Intinya kita jangan takut mengahadapi mereka, namun jangan juga kita anggap remeh. Kalau kita terlalu takut, kita bisa salah langkah. Karena terlalu antisipatif, masyarakat biasa kbisa dianggap teroris, karena tampilan. Untuk itu mari seluruh komponen masyarakat, bersatu padu. Jangan sampai oleh satu kelompok ini, kita jadi kacau balau, ” tambah Edi.

Untuk tindakan tegas, kata Edi, pihaknya masih sesuai prosedur dan sesuai tahapan. Namun, jika terjadi tindakan upaya melukai dan membunuh terus dilakukan, disebutnya memang harus diambil tindakan tegas.

Ketika disinggung pernyataan Pangdam I/BB, Mayjen TNI Cucu Sumantri bahwa sel-sel ISIS di Sumatera Utara sedang tidur, Edi mengakuinya. Dikatakan Edi, Panglima TNI juga sudah mengingatkan, agar sel-sel tidur di beberapa wilayah, jangan sampai bangun dan bagi sel-sel yang sudah bangun, disebutnya telah diperintahkan untuk diredam bersama, jangan sampai ada korban berikutnya, terlebih masyarakat.

Sementara ketika ditanya adanya pergeseran target ke TNI, Edi mengatakan, intinya mereka mau mengambil senjata. Karenanya, aparat lain yang dipersenjatai juga dimungkinkan menjadi target. Menurutnya, hal itu karena kekuatan senjata para pelaku teroris sangat terbatas sekali, sehingga dengan cara apapun, berusaha merebut senjata yang dimiliki aparat yang dipersenjatai. (dvs/gus/bam/ted/fac/ain/adz)

Menyikapi informasi Kodim Asahan dan Yonzipur Tuntungan menjadi target teroris selanjutnya, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I/BB, Kolonel Inf Edi Hartono menyebut kalau secara umum, teroris tidak hanya menargetkan satuan yang disebutkan itu saja. Dikatakan Edi, termasuk masyarakat juga akan menjadi target mereka. Karenanya, pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan serta mengajak masyarakat juga ikut meningkatkan kepekaan dan kepedulian di lingkungan.

“Bukan hanya TNI-Polri yang menjadi tujuan mereka. Setelah TNI-Polri bisa dilumpuhkan mereka, secara otomatis kehidupan masyarakat juga diambil alih mereka. Jadi, masyarakat juga diimbau lebih peduli. Mana tahu ada orang-orang tidak dikenal atau ada orang yang lama menghilang terus kembali lagi dengan perubahan sikap tidak seperti biasanya, dapat dikomunikasikan dengan Aparat setempat, ” ungkap Edi.

Dikatakannya, di beberapa tempat TNI-Polri sudah patroli bersama untuk mengantisipasi hal tersebut. Disinggung soal antisipasi khusus di Kodim Asahan dan Yonzipur Tuntungan, Edi mengaku tidak ada antisipasi khusus. Disebutnya, pihaknya hanya melakukan antisipasi rutin. Kegiatan yang sudah berjalan, disebutnya akan ditingkatkan dan dievaluasi.

“Intinya kita jangan takut mengahadapi mereka, namun jangan juga kita anggap remeh. Kalau kita terlalu takut, kita bisa salah langkah. Karena terlalu antisipatif, masyarakat biasa kbisa dianggap teroris, karena tampilan. Untuk itu mari seluruh komponen masyarakat, bersatu padu. Jangan sampai oleh satu kelompok ini, kita jadi kacau balau, ” tambah Edi.

Untuk tindakan tegas, kata Edi, pihaknya masih sesuai prosedur dan sesuai tahapan. Namun, jika terjadi tindakan upaya melukai dan membunuh terus dilakukan, disebutnya memang harus diambil tindakan tegas.

Ketika disinggung pernyataan Pangdam I/BB, Mayjen TNI Cucu Sumantri bahwa sel-sel ISIS di Sumatera Utara sedang tidur, Edi mengakuinya. Dikatakan Edi, Panglima TNI juga sudah mengingatkan, agar sel-sel tidur di beberapa wilayah, jangan sampai bangun dan bagi sel-sel yang sudah bangun, disebutnya telah diperintahkan untuk diredam bersama, jangan sampai ada korban berikutnya, terlebih masyarakat.

Sementara ketika ditanya adanya pergeseran target ke TNI, Edi mengatakan, intinya mereka mau mengambil senjata. Karenanya, aparat lain yang dipersenjatai juga dimungkinkan menjadi target. Menurutnya, hal itu karena kekuatan senjata para pelaku teroris sangat terbatas sekali, sehingga dengan cara apapun, berusaha merebut senjata yang dimiliki aparat yang dipersenjatai. (dvs/gus/bam/ted/fac/ain/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/