32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

45 Situs Geologi Dipilih untuk Geopark Kaldera Toba

Foto: Dame Ambarita/SUMUTPOS.CO Ir Gagarin Sembiring (Ketua IAGI Sumut) memaparkan konsep Triangle dalam Geopark Kaldera Toba, dalam seminar Status Geopark Toba, di Medan, Kamis (2/9).
Foto: Dame Ambarita/SUMUTPOS.CO
Ir Gagarin Sembiring (Ketua IAGI Sumut) memaparkan konsep Triangle dalam Geopark Kaldera Toba, dalam seminar Status Geopark Toba, di Medan, Kamis (2/9).

MEDAN, SUMUTPOS,CO – Sebanyak 45 geosite atau situs geologi yang akan dikonservasi telah dipilih untuk diajukan ke UNESCO, dalam kerangka pengajuan status Geopark Kaldera Toba masuk dalam Global Geopark Network (GGN).

”Dari 45 situs geologi tersebut, sebanyak 21 situs ada di Samosir. Selebihnya tersebar di Haranggaol, Tongging, Bakkara, dan beberapa lokasi lainnya,” kata Bupati Samosir, Ir Mangindar Simbolon, dalam temu pers di sela-sela Seminar Nasional Lingkungan Hidup Status Geopark dan Pelestarian Danau Toba di Hotel Santika Dyandra, Kamis (2/9).

Situs-situs itu antara lain Sianjur Mula-mula dan Pusuk Buhit di Samosir, Aek Sipangolu di Bakkara, Batu Gantung di Parapat, Batu Bahisa di Balige, Penenun Ulos di Muara, dan sebagainya.

”Di luar 45 geosite yang dipilih, akan dibuat sistem zonasi untuk pemukiman, perkebunan, peternakan, perikanan, industri, dan sebagainya. Antara geosite dan pembagian zona itu semuanya mengedepankan pemuliaan bumi sekaligus penyejahteraan masyarakat lokal,” kata Akhyaruddin SE MSc, Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Even Kementerian Pariwisata dan Kreatif menambahkan.

”Prinsipnya adalam penataan tata ruang dengan indah,” tambah Alimin Ginting, pakar panas bumi.

Meski motto UNESCO tentang geopark adalah memuliakan kelestarian bumi dan menyejahterakan masyarakat lokal, namun kata Akhyaruddin, nantinya tujuan utama status geopark itu adalah menambah destinasi wisata.

Jika Kaldera Toba telah masuk GGN, diharapkan pariwisata Sumut akan tumbuh pesat dalam 10 tahun mendatang, ang akan berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat Sumut. ”Dengan masuk GGN, otomatis akan ada brand wisata yang kuat dan investor akan masuk,” katanya. (mea)

Foto: Dame Ambarita/SUMUTPOS.CO Ir Gagarin Sembiring (Ketua IAGI Sumut) memaparkan konsep Triangle dalam Geopark Kaldera Toba, dalam seminar Status Geopark Toba, di Medan, Kamis (2/9).
Foto: Dame Ambarita/SUMUTPOS.CO
Ir Gagarin Sembiring (Ketua IAGI Sumut) memaparkan konsep Triangle dalam Geopark Kaldera Toba, dalam seminar Status Geopark Toba, di Medan, Kamis (2/9).

MEDAN, SUMUTPOS,CO – Sebanyak 45 geosite atau situs geologi yang akan dikonservasi telah dipilih untuk diajukan ke UNESCO, dalam kerangka pengajuan status Geopark Kaldera Toba masuk dalam Global Geopark Network (GGN).

”Dari 45 situs geologi tersebut, sebanyak 21 situs ada di Samosir. Selebihnya tersebar di Haranggaol, Tongging, Bakkara, dan beberapa lokasi lainnya,” kata Bupati Samosir, Ir Mangindar Simbolon, dalam temu pers di sela-sela Seminar Nasional Lingkungan Hidup Status Geopark dan Pelestarian Danau Toba di Hotel Santika Dyandra, Kamis (2/9).

Situs-situs itu antara lain Sianjur Mula-mula dan Pusuk Buhit di Samosir, Aek Sipangolu di Bakkara, Batu Gantung di Parapat, Batu Bahisa di Balige, Penenun Ulos di Muara, dan sebagainya.

”Di luar 45 geosite yang dipilih, akan dibuat sistem zonasi untuk pemukiman, perkebunan, peternakan, perikanan, industri, dan sebagainya. Antara geosite dan pembagian zona itu semuanya mengedepankan pemuliaan bumi sekaligus penyejahteraan masyarakat lokal,” kata Akhyaruddin SE MSc, Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Even Kementerian Pariwisata dan Kreatif menambahkan.

”Prinsipnya adalam penataan tata ruang dengan indah,” tambah Alimin Ginting, pakar panas bumi.

Meski motto UNESCO tentang geopark adalah memuliakan kelestarian bumi dan menyejahterakan masyarakat lokal, namun kata Akhyaruddin, nantinya tujuan utama status geopark itu adalah menambah destinasi wisata.

Jika Kaldera Toba telah masuk GGN, diharapkan pariwisata Sumut akan tumbuh pesat dalam 10 tahun mendatang, ang akan berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat Sumut. ”Dengan masuk GGN, otomatis akan ada brand wisata yang kuat dan investor akan masuk,” katanya. (mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/